Tabel 5.8 Data Jumlah Keluarga Miskin
No Nama
Jumlah Keluarga Miskin Sebelum Industri Rambak
Sesudah Industri Rambak 1
Sugiyanto Tidak Miskin
Tidak Miskin 2
Seleli Tidak Miskin
Tidak Miskin 3
Mustofa Tidak Miskin
Tidak Miskin 4
Iwan santoso Tidak Miskin
Tidak Miskin 5
Jumali Tidak Miskin
Tidak Miskin 6
Djumadi Miskin
Tidak Miskin 7
Marsono Tidak Miskin
Tidak Miskin 8
Saman Tidak Miskin
Tidak Miskin 9
Saidah Miskin
Tidak Miskin 10
Supandi Tidak Miskin
Tidak Miskin 11
Sugiarto Tidak Miskin
Tidak Miskin 12
Asropi Tidak Miskin
Tidak Miskin 13
Budiyono Tidak Miskin
Tidak Miskin 14
Basuki Tidak Miskin
Tidak Miskin 15
Gunawan W Tidak Miskin
Tidak Miskin 16
Kusaedi Tidak Miskin
Tidak Miskin 17
Sugiyono Miskin
Tidak Miskin 18
Suprih Tidak Miskin
Tidak Miskin 19
Suratin Tidak Miskin
Tidak Miskin 20
Marodah Miskin
Miskin 21
Warto Tidak Miskin
Tidak Miskin 22
Trubus Tidak Miskin
Tidak Miskin 23
Rozikin Tidak Miskin
Tidak Miskin 24
Rusdal Tidak Miskin
Tidak Miskin 25
Urip Tidak Miskin
Tidak Miskin 26
Slamet S Tidak Miskin
Tidak Miskin 27
Suprapto Miskin
Tidak Miskin 28
Musodik Tidak Miskin
Tidak Miskin 29
Suyekti Miskin
Tidak Miskin 30
Ashuri Tidak Miskin
Tidak Miskin
Dari data keluarga miskin diatas, maka dapat di temukan rata - rata jumlah keluarga miskin masyarakat Dusun Dekoro yang bergerak dibidang sektor industri
rambak dari kulit kerbau.
Tabel 5.9 Jumlah Keluarga Miskin
Jumlah keluarga miskin Miskin
Tidak Miskin Jumlah
Jumlah keluarga miskin_Sebelum Industri
Rambak 6
24 30
Jumlah keluarga miskin_Sesudah Industri
Rambak 1
29 30
Sumber : Hasil olah data, 2013.
Tabel 5.9 menunjukkan besarnya jumlah kepala keluarga miskin adalah sebesar sebanyak 6 orang di Dusun Dekoro RT 01 RW 3 sebelum menjadi Sentra
Industri Rambak dari Kulit Kerbau. Dan pada perkembangannya sesudah menjadi Sentra Industri Rambak dari Kulit Kerbau jumlah keluarga miskin di Dusun Dekoro
RT 01 RW 3 Banyuwangi Bandongan Magelang adalah sebanyak 1 orang. Kondisi ini menunjukkan terjadinya penurunan kepala keluarga miskin di Dusun Dekoro RT 01
RW 3 Banyuwangi Bandongan Magelang, tentunya berdampak pada kesejahteraan masyarakat setempat khususnya.
C. Analisis Data
Untuk menguji ada tidaknya perbedaan kondisi sosial ekonomi masyarakat antara sebelum dan sesudah menjadi sentra industri rambak dari kulit kerbau yang dilihat dari
tingkat pendapatan keluarga, tingkat pengangguran masyarakat, dan jumlah keluarga miskin. Sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu perlu diketahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak normal dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Apabila diperoleh hasil distribusi normal maka pengujian inferensial berikutnya
menggunakan uji parametik t-test yaitu Paired sample t test, apabila distribusi tidak normal digunakan uji non parametik yaitu Mann-Whitney U-test. Tingkat signifikansi yang
digunakan = 5, jika P value 5 maka data dianggap normal dan jika P value 5
maka data dianggap tidak normal. 1.
Perbedaan kondisi sosial ekonomi masyarakat dilihat dari tingkat pendapatan keluarga a.
Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan dengan metode One Sample Kolmogrov Smirnov Test. Hasil pengujian normalitas terhadap variabel tingkat pendapatan
keluarga dapat ditunjukkan pada Tabel 5.7 berikut.
Tabel 5.7 Uji Normalitas Tingkat Pendapatan Keluarga
Variabel Sig.
α = 5 Pendapatan_Sebelum Industri Rambak
0,123 0,05
Pendapatan_Sesudah Industri Rambak 0,595
0,05 Sumber : Hasil olah data, 2013.
Hasil uji One Sampel Kolmogorov Smirnov pada variabel tingkat pendapatan keluarga menunjukkan nilai P-Value sebesar 0,123 dan 0,595.
Dikarenakan memiliki nilai probabilitas lebih besar dari 0,05; maka dinyatakan memiliki random data yang berdistribusi normal, sehingga pengujian statistik
selanjutnya dapat dilakukan menggunakan uji parametik t-test yaitu paired sample t test.
b. Pengujian Hipotesis Pertama
Berdasarkan hasil pengujian dengan bantuan program SPSS for windows, maka dapat ditunjukkan ada tidaknya perbedaan tingkat pendapatan keluarga .
Berikut rangkuman hasil pengujian dengan menggunakan paired sample t test
Tabel 5.8 Pengujian Hipotesis Pertama
Tingkat Pendapatan Keluarga
Rata-rata t
hitung
Sig. α = 5
Pendapatan_Sebelum Industri Rambak
1.540.000,00 -11.177
0,000 0,05
Pendapatan_Sesudah Industri Rambak
2.355.000,00
Sumber : Hasil olah data, 2013.
Dari Tabel 5.8 dapat ditunjukkan besarnya rata-rata tingkat pendapatan keluarga sebelum menjadi industri rambak adalah sebesar 1.540.000,00 dan
besarnya rata-rata tingkat pendapatan keluarga sesudah menjadi industri rambak adalah sebesar 2.355.000,00. Besarnya rata-rata tingkat pendapatan keluarga
sesudah menjadi industri rambak adalah lebih besar dibandingkan dengan rata- rata tingkat pendapatan keluarga sebelum menjadi industri rambak. Sedangkan
berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan uji paired sample t test diperoleh nilai P Value sebesar 0,000. Dikarenakan nilai P Value ini lebih kecil
dari 0,05; maka disimpulkan terdapat perbedaan tingkat pendapatan keluarga antara sebelum menjadi industri rambak dengan sesudah menjadi industri rambak.
Sehingga hipotesis pertama yang menyatakan ada perbedaan tingkat pendapatan keluarga masyarakat Dusun Dekoro sebelum dan sesudah menjadi daerah sentra
industri rambak dari kulit kerbau terbukti atau diterima. 2.
Perbedaan kondisi sosial ekonomi masyarakat dilihat dari tingkat pengangguran masyarakat
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan dengan metode One Sample Kolmogrov Smirnov Test. Hasil pengujian normalitas terhadap variabel tingkat pengangguran
masyarakat dapat ditunjukkan pada Tabel 5.9 berikut.
Tabel 5.9 Uji Normalitas Tingkat Pengangguran Masyarakat
Variabel Sig.
α = 5 Pengangguran_Sebelum Industri Rambak
0,965 0,05
Pengangguran_Sesudah Industri Rambak 1,000
0,05 Sumber : Hasil olah data, 2013.
Hasil uji One Sampel Kolmogorov Smirnov pada variabel tingkat pengangguran masyarakat menunjukkan nilai P-Value sebesar 0,965 dan 1,000.
Dikarenakan memiliki nilai probabilitas lebih besar dari 0,05; maka dinyatakan memiliki random data yang berdistribusi normal, sehingga pengujian statistik
selanjutnya dapat dilakukan menggunakan uji parametik t-test yaitu paired sample t test.
b. Pengujian Hipotesis Kedua
Berdasarkan hasil pengujian dengan bantuan program SPSS for windows, maka dapat ditunjukkan ada tidaknya perbedaan tingkat pengangguran
masyarakat. Berikut rangkuman hasil pengujian dengan menggunakan paired sample t test.
Tabel 5.10 Pengujian Hipotesis Kedua
Tingkat Pengangguran masyarakat
Rata-rata t
hitung
Sig. α = 5
Pengangguran_Sebelum Industri Rambak
14,90 7,150
0,000 0,05
Pengangguran_Sesudah Industri Rambak
11,20 Sumber : Hasil olah data, 2013.
Dari Tabel 5.10 dapat ditunjukkan besarnya rata-rata tingkat pengangguran masyarakat sebelum menjadi industri rambak adalah sebesar 14,90 dan besarnya
rata-rata tingkat pengangguran masyarakat sesudah menjadi industri rambak adalah sebesar 11,20. Besarnya rata-rata tingkat pengangguran masyarakat
sesudah menjadi industri rambak adalah lebih besar dibandingkan dengan rata- rata tingkat pengangguran masyarakat sebelum menjadi industri rambak.
Sedangkan berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan uji paired sample t
test diperoleh nilai P Value sebesar 0,000. Dikarenakan nilai P Value ini lebih kecil dari 0,05; maka disimpulkan terdapat perbedaan tingkat pengangguran
masyarakat antara sebelum menjadi industri rambak dengan sesudah menjadi industri rambak. Sehingga hipotesis kedua yang menyatakan ada perbedaan
tingkat pengangguran masyarakat masyarakat Dusun Dekoro sebelum dan sesudah menjadi daerah sentra industri rambak dari kulit kerbau terbukti atau
diterima.
3. Perbedaan kondisi sosial ekonomi masyarakat dilihat dari jumlah keluarga miskin
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan dengan metode One Sample Kolmogrov Smirnov Test. Hasil pengujian normalitas terhadap variabel jumlah keluarga
miskin dapat ditunjukkan pada Tabel 5.11 berikut.
Tabel 5.11 Uji Normalitas Jumlah Keluarga Miskin
Variabel Sig.
α = 5 Jumlah keluarga miskin_Sebelum
Industri Rambak 0,000
0,05 Jumlah keluarga miskin_Sesudah
Industri Rambak 0,000
0,05 Sumber : Hasil olah data, 2013.
Hasil uji One Sampel Kolmogorov Smirnov pada variabel jumlah keluarga miskin menunjukkan nilai P-Value sebesar 0,000 dan 0,000. Dikarenakan
memiliki nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05; maka dinyatakan memiliki random data yang tidak berdistribusi normal, sehingga pengujian statistik
selanjutnya dapat dilakukan menggunakan uji parametik t-test yaitu wilcoxon signed ranks t test.
c. Pengujian Hipotesis Ketiga
Berdasarkan hasil pengujian dengan bantuan program SPSS for windows, maka dapat ditunjukkan ada tidaknya perbedaan jumlah keluarga miskin. Berikut
rangkuman hasil pengujian dengan menggunakan wilcoxon signed ranks t test.
Tabel 5.12 Pengujian Hipotesis Ketiga
Jumlah keluarga miskin Jumlah
Z
hitung
Sig. α = 5
Jumlah keluarga miskin_Sebelum Industri
Rambak 6
-2,236 0,025
0,05 Jumlah keluarga
miskin_Sesudah Industri Rambak
1
Sumber : Hasil olah data, 2013.
Dari Tabel 5.12 dapat ditunjukkan jumlah keluarga miskin sebelum menjadi industri rambak adalah sebanyak 6 orang dan jumlah keluarga miskin
sesudah menjadi industri rambak adalah sebanyak 1 orang. Jumlah keluarga miskin sesudah menjadi industri rambak adalah lebih kecil dibandingkan dengan
jumlah keluarga miskin sebelum menjadi industri rambak. Sedangkan berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan uji wilcoxon signed ranks t test
diperoleh nilai P Value sebesar 0,025. Dikarenakan nilai P Value ini lebih kecil dari 0,05; maka disimpulkan terdapat perbedaan jumlah keluarga miskin antara
sebelum menjadi industri rambak dengan sesudah menjadi industri rambak. Sehingga hipotesis ketiga yang menyatakan ada perbedaan jumlah keluarga
miskin masyarakat Dusun Dekoro sebelum dan sesudah menjadi daerah sentra industri rambak dari kulit kerbau terbukti atau diterima.