Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

muda hanya membutuhkan waktu kurang dari satu hari, sedangkan kulit kerbau yang tua sekitar satu hari. Setelah perebusan selesai, maka tiriskan kulit dah bersihkan sisa – sisa daging yang masih menempel pada kulit kerbau kemudian potong – potong kulit sesuai ukuran. Kebanyakan produsen akan memotong kulit dengan lebar 1 cm dan panjang 7 cm sesuai dengan ukuran yang biasanya dijual dipasaran kemudian dijemur kembali hingga kering dari air rebusan tadi. Proses ini masih belum selesai karena setelah kering, rambak – rambak ini masih harus direndam dengan minyak panas kurang lebih selama 2 hari diatas tungku yang masih menyala tetapi dengan api kecil akan menjaga suhu minyak yang tetap panas. Setelah 2 hari penjemuran, rambak – rambak tersebut siap digoreng kemudian dibungkus rapat dan siap untuk dipasar pada konsumen. Keawetan rambak ini terjamin lama karena tidak menggunakan bumbu atau pengawet dan selama plastik pembungkus tertutup rapat.

C. Sumber Daya Manusia

1. Tenaga Kerja Tenaga kerja di industri rambak kulit kerbau di Dusun Dekoro RT 01 RW 3 Banyuwangi Bandongan Magelang ini diambil dari warga sekitarnya yang juga memiliki pekerjaan sebagai buruh tani, atau hanya sebagai ibu rumah tangga. Karena sebagai buruh tani menunggu hasil panenan tiba cukup lama maka sebagian besar waktu mereka hanya menganggur sehingga para pengusaha rambak kulit kerbau memperkerjakan mereka untuk menambah penghasilan. Tenaga pembuat rambak tidak melulu dikerjakan di tempat industri, tetapi ada yang dikerjakan di rumah mereka masing-masing karena keterbatasan tempat, disesuaikan dengan kesibukan mereka sebagai petani, serta menunggu bahan baku datang. Jumlah tenaga kerja disesuaikan dengan besar kecilnya industri. Jika industri sudah berjalan pesat dan tergolong industri menengah, maka tenaga kerja bisa mencapai 55 orang. Jika industri masih tergolong kecil, tenaga kerja berjumlah antara 4 hingga 10 orang. Tetapi ada pula industri yang hanya dikerjakan sendiri.

1. Jam Kerja

Karena industri rambak kulit kerbau di Magelang masih tergolong industri kecil dan dengan sistem manajemen yang masih sederhana, maka disini tidak diterapkan adanya jam kerja. Apabila saat panen tiba maka sebagian besar pekerja tidak bekerja di industri rambak untuk beberapa hari agar bisa bekerja sebagai buruh di sawah, sehingga para pemilik industri tidak bisa mematok adanya jam kerja. Dan untuk menjaga sistem kekerabatan antar warga sekitar maka pemilik industri mengijinkan mereka untuk tidak bekerja dan tetap akan mengijinkan bekerja kembali di industrinya jika pekerjaan sebagai buruh petani sudah selesai. Apabila mereka tidak bekerja sebagai petani, maka para pekerja bisa bekerja sebagai buruh pembuat rambak dari pagi hingga malam hari di rumah mereka masing-masing atau di tempat industri pembuatan rambak ini.

2. Sistem Upah

Upah bagi pekerja merupakan hak yang harus diperoleh karena nilai sumbangsihnya dalam proses produksi menciptakan nilai tambah. Besarnya upah yang diterima seseorang harus mencerminkan rasa keadilan. Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja, produktivitas tenaga kerja dan pertumbuhan produksi, khususnya bagi tenaga kerja penerima upah dan gaji rendah merupakan sasaran bagi pelaksanaan kebijaksanaan dibidang pengupahan.

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat Berbasis Komunitas Perempuan” (Studi Deskriptif Pada Komunitas Serikat Perempuan Independen (SPI) di Desa Marindal II Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang).

3 104 158

Pola Adaptasi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suka Meriah Pasca Bencana Alam Meletusnya Gunung Sinabung (Studi Deskriptif: Desa Suka Meriah Kecamatan Payung Kabupaten Karo)

15 124 88

Program Pertanian Polikultur Dan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa

0 35 3

Studi Sosial Ekonomi Masyarakat dalam Pemanfaatan Pelayanan Perum Pegadaian (Studi Kasus : Perum Pegadaian Medan dan Cabang Sunggal).

0 32 83

JARINGAN SOSIAL INDUSTRI KECIL(Studi Kasus tentang Modal Sosial dalam Pembentukan Jaringan Sosial di JARINGAN SOSIAL INDUSTRI KECIL (Studi Kasus tentang Modal Sosial dalam Pembentukan Jaringan Sosial di Sentra Industri Kerajinan Kulit di Dusun Manding, De

0 3 13

DAMPAK KEBERADAAN DUSUN BAMBU TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA KERTAWANGI-KECAMATAN CISARUA.

3 18 22

Perbedaan status sosial ekonomi, kesempatan berusaha, dan interaksi sosial antar warga di Dusun Patihombo sebelum dan sesudah adanya Objek Wisata Rohani Gua Maria Lawangsih.

0 4 153

Perbedaan status sosial ekonomi, kesempatan berusaha, dan interaksi sosial antar warga di Dusun Patihombo sebelum dan sesudah adanya Objek Wisata Rohani Gua Maria Lawangsih

0 0 151

PERBEDAAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KAMPUNG KIRINGAN SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI SENTRA INDUSTRI JAMU GENDONG

0 0 157

PERBEDAAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DUSUN DEKORO SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI SENTRA INDUSTRI RAMBAK KULIT KERBAU

0 0 89