2 matematika tersebut. Hal ini disebabkan oleh pembelajaran yang diterapkan masih
bersifat tradisional dimana guru masih berperan sebagai aktor pembelajaran sementara siswa pasif mendengarkan dan memperhatikan. Kemudian siswa masih beranggapan
bahwa pelajaran matematika masih sangat abstrak sehingga mereka sangat sulit memahami konsep khususnya yang berkaitan dengan konsep geometri dan
pengukuran. Sehingga cenderung terjadi proses penghafalan konsep atau prosedur, pemahaman konsep matematika rendah dan hasil belajar serta keaktifan siswa juga
sangat rendah. Siswa hanya berperan sebagai robot yang harus mengikuti prosedur yang berlaku dan jadilah pembelajaran mekanistik. Akibatnya siswa kurang berminat
terhadap pelajaran matematika serta kurang antusias dalam mengiktui pembelajaran matematika karena menganggap bahwa matematika itu sangat jauh dari kehidupan
nyata dan sebagai akibatnya keaktifan dan hasil belajar siswa juga menjadi rendah. Untuk itu diperlukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan
menerapkan kembali konsep matematika yang telah dimiliki anak pada kehidupan sehari-hari. Salah satu pembelajaran matematikayang berorientasi pada matematisasi
pengalaman sehari-hari dan menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari adalah pembelajaran Matematika Realisik MR. Pembelajaran MR pertama kali
dikembangkan dan dilaksanakan di Belanda dan dipandang sangat berhasil untuk mengembangkan pengertian siswa.
B. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi pada peningkatan keaktifan dan prestasi belajar geometri siswa kelas IV SD Negeri Kapuhan 2 melalui pembelajaran
matematika realistik.
3
C. Rumusan masalah
Permasalahan yang diteliti dirumuskan sebagai berikut: “apakah dengan
pembelajaran matematika realistik dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar geometri siswa kelas IV SD Negeri Kapuhan 2
?”
D. Batasan Pengertian
1. Meningkatkan keaktifan belajar Keaktifan belajar ditunjukkan dengan partisipasinya. Keaktifan itu dapat
ditunjukkan dalam hal seperti mendengarkan, mendiskusikan, membuat sesuatu, menulis laporan dan sebagainya.
2. Meningkatkan prestasi belajar Prestasi belajar siswa ditunjukkan dengan suatu kecakapan atau hasil yang
telah diperoleh dari proses pembelajaran dan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang ditunjukkan dengan nlai
3. Pembelajaran matematika realistik Pendekatan realistik adalah suatu pendekatan yang menggunakan masalah
realistik sebagai pangkal tolak pembelajaran 4. Geometri
Geometri didefinisikan sebagai cabang ilmu matematika yang mempelajari titik, garis, bidang dan benda-benda ruang serta sifat-sifatnya.
4
E. Pemecahan Masalah
Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah, masalah masih rendahnya keaktifan siswa dalam pembelajaran geometri akan
diatasi dengan pembelajaran melalui pendekatan realistik.
F. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran geometri
siswa kelas IV SD Negeri Kapuhan 2.
G. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis Penelitian ini ingin meningkatkan kualitas siswa Sekolah Dasar melelui
pendekatan realistik pembelajaran matematika melalui penelitian tindakan berbasis kelas, untuk meningkatkan keterlibatan aktif siswa yang kemungkinan berdampak
pada meningkatnya prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika. 2. Secara Praktis
a. Bagi Siswa 1 Memberi pengalaman belajar yang menyenangkan, menarik dan
meningkatkan minat serta keaktifan belajar terutama dalam belajar matematika.
2 Merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas siswa sekolah dasar kelas IV dalam memahami konsep matematika.
5 b. Bagi Guru
1 Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memperbaiki pembelajar matematika, sehingga diharapkan dapat mengembangkan bentuk-bentuk
pembelajaran inovatif lainya. 2 Proses belajar mengajar matematika di kelas tidak lagi monoton
konvensional. 3 Kualitas pembelajaran matematika meningkat.
4 Alternatif metode pembelajaran konsep matematika SD. 5 Mengembangkan sistem pembelajaran matemastika dengan pendekatan
baru.
6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori