Siklus I Siklus II

73 pertanyaan, keterampilan siswa menggunakan alat peraga sederhana, ketekunan siswa dalam bekerja, kemampuan menggunakan waktu secara efektif, dan kemampuan bekerjasama dalam kelompok. Peningkatan prestasi belajar matematika siswa selama dua siklus dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan realistik pada siklus I pada pelajaran matematika dengan materi pokok memahami sifat-sifat bangun datar jajar genjang dan menentukan luasnya. Pendekatan realistik mengharapkan siswa dapat mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata yang dialami sehari-hari. akan tetapi karena siswa belum terbiasa menggunakan metode dan pembelajaran realistik, maka menyebabkan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan realistik pada siklus I hanya dapat digolongkan ke dalam kriteria baik. Berdasarkan hasil tes akhir post test tindakan siklus I, diperoleh rata-rata kelas sebesar 7,7. nilai tertinggi adalah 9 dan nilai terendahnya adalah 7. prestasi tersebut sebenarnya sudah bisa dikatakan cukup baik karena keseluruhan siswa sudah masuk dalam kriteria berhasil dalam belajar belajar tuntas. Akan tetapi lebih baik kalau diadakan tindakan lanjutan agar nilai siswa bisa masuk dalam kategori memuaskan.

b. Siklus II

Setelah diadakan refleksi dan perbaikan tindakan pelaksanaan proses pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan realistik pada siklus II terjadi peningkatan pada prestasi belajar siswa yang sangat signifikan. Guru mulai aktif memberikan bimbingan kepada siswa. Dan sebagai timbal baliknya, siswa 74 mengikuti pembelajaran dengan lebih aktif baik dalam hal bertanya maupun mengemukakan pendapat, selain itu siswa juga terlihat lebih memperhatikan dan konsentrasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil tes akhir tindakan siklus II dan uraian di atas, tujuan yang ingin dicapai sudah sangat sesuai dengan yang diharapkan. Perolehan nilai rata-rata meningkat menjadi 8,4. Akan tetapi hanya 95 siswa yang masuk kriteria belajar tuntas, karena ada seorang siswa yang mendapat nilai 6, akan tetapi secara rata-rata kelas, peningkatan tersebut sangat terlihat dari yang tadinya berkategori baik menjadi memuaskan. Dengan hasil tersebut maka tujuan dari penelitian tindakan kelas yang selain untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa tetapi juga agar prestasi siswa juga meningkat sudah tercapai.

D. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

Pembelajaran kooperatif tipe course review horay untuk meningkatkan keaktifan belajar matematika siswa SMP kelas IX

1 5 148

Penerapan strategi pembelajaran aktif the power of two untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa

1 5 212

Penerapan metode pembelajaran SQ3R untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa

0 7 241

Penerapan penilaian autentik untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa (sebuah studi penelitian tindakan kelas di SD Negeri III Jati Asih Bekasi)

0 7 212

Penerapan pembelajaran aktif metode permainan bingo untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas III SDN Tunas Mekar

2 21 171

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Penerapan model pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan motivasi belajar PAI siswa SD Negeri Ciherang 01: penelitian tindakan kelas

1 8 0

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada materi ruang dimensi tiga untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Baubau

1 3 12

Hubungan motivasi belajar dan gaya belajar siswa dengan prestasi belajar matematika siswa mts Islamiyah Medan tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

4 24 150