77 menunjukkan bahwa pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 7,7.
Kemudian pada siklus II nilai rata-rata yang di peroleh sebesar 8,4 dengan 95,24 siswa mengalami ketuntasan dalam belajar.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, peneliti menyarankan: 1. Guru-guru matematika SD Kapuhan 2, agar lebih memahami dan mendesain
kegiatan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan realistik yang lebih inovatif lagi, dan berusaha mengimplementasikannya dalam pembelajaran
matematika di kelas dengan baik agar tujuan dari proses belajar mengajar dapat tercapai, dan dapat meningkatkan keaktifan siswa dan kualitas hasil belajar. Oleh
karena itu perlu dikembangkan terus inovasi pembelajaran matematika melalui penelitian tindakan kelas untuk selanjutnya.
2. Kepala Sekolah SD Negeri Kapuhan 2, agar dapat membina kerja sama dalam mendesain pembelajaran matematika melalui pendekatan realistik dan pelajaran
lain yang lebih baik lagi dan dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di kelas.
78
DAFTAR PUSTAKA
Asri Budiningsih. 2003. Desain Pesan Pembelajaran. FIP : UNY. Christopher. Ciri-ciri Belajar Aktif. Disajikan di http:www.uky.eduUGStle
topicteaching3.html. Diakses tanggal 2 Maret 2011. Depdiknas. 2003. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah; Rencana dan
Program Pelaksanaan. Jakarta : Depdiknas.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud dan PT Rineka Cipta.
Djoko Iswadji. 2000. Menjadikan Matematika Lebih Bermakna. Makalah Seminar Matematika. Yogyakarta: FPMIPA UNY.
Erman Suherman. Et. Al. 2001. Common Text Book Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: jika-upi. Gravemeijer, K. P. E 1994. Developing Realistic Mathematics Education. Utrecht:
Freudenthal Institute. Hasibuan Mudjiono. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya. Hamzah. 2006. Teori Belajar Konstruktivisme. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
No. 40, pusat Data dan Informasi Pendidikan, Balitbang-Depdiknas. Herman Hudojo. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud.
Marsigit. 2008. Nilai-nilai luhur bangsa dan pembelajaran matematika di sekolah
dalam menuju standarisasi sekolah nasional dan bertaraf internasional .
Makalah disajikan dalam seminar sehari di Universitas Negeri Yogyakarta. Moeharti. 1986. Sistem-sistem Geometri. Jakarta: Karunika.
Mugirah. 2002. ”Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Di Sekolah Dasar”.
Jurnal Ilmiah Guru COPE. Nomor 01 tahun VI. Hlm 13-18. Riduwan, M.B.A. 2003. Skala pengukuran variabel-variabel penelitian. Bandung:
Alfabeta. Ruseffendi. 1985. Pengajaran Matematika Modern. Bandung: Tarsito
79 Sabina Ndiung. 2009. Peningkatan keefektifan pembelajaran matematika melalui
pendekatan realistik siswa kelas V SD Ngeri Sumber II Brebah Sleman . Program
Pasca Sarjana. UNY. Sri Subarinah. 2006. Inovasi pembelajaran matematika sekolah dasar. Dir. PPTK dan
KPT.
Suharismi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Suwarsih Madya. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. http:www.lpmpjogja.diknas. go.idmaterifsp2009PAKPENELITIAN20TINDAKAN20KELAS20suwarsih
201.pdf . Diakses tanggal 28 Desember 2009.
Nana Sudjana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Suharsimi Arikunto. 1991. Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Suwarsono, St. 2001. Beberapa Permasalahan yang Terkait dengan Upaya Implementasi Pendidikan Matematika Realistik di Indonesia.
Makalah disampaikan dalam seminar Nasional Tentang Pendidikan Matematika Realistik
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 14-15 November.
RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN RPP SIKLUS I
Nama Sekolah : SDN Kapuhan 2
Mata Pelajaran : Matematika
KelasSemester : IV Gasal
Pertemuan ke- : 1 satu dan 2 dua
Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit
Standar Kompetensi : 4. Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar
sederhana dan pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 1.1 Menentukan luas jajar genjang dan segitiga.
Indikator : 1. Menggambar bagun datar jajar genjang.
2. Menentukan rumus luas jajar genjang. 3. Menentukan luas daerah jajar genjang.
I. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat menggambar bangun datar jajar genjang. b. Siswa dapat menentukan rumus luas jajar genjang.
c. Siswa dapat menentukan luas jajar genjang
II. Materi Pembelajaran
Luas jajar genjang
Luas jajar genjang sama dengan luas persegi panjang. Dalam bangun datar jajar genjang ukuran panjang menjadi alas a dan ukuran lebar menjadi tinggi
t. Sehingga luas jajar genjang dirumuskan sebagai berikut:
III. Metode Pembelajaran
1. Diskusi 2. Pendekatan Realistik
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan kesatu
A. Kegiatan Awal alokasi waktu 10 menit
1 Membuka Pelajaran Membuka pelajaran dengan salam
2 ApersepsiPrasyarat Pengetahuan Dengan tanya jawab siswa mengingat kembali tentang macam-macam
bangun datar 3 Motivasi
Siswa mengeksplorasi bangun-bangun datar yang ada di dalam kehidupan sehari-hari
B. Kegiatan Inti alokasi waktu 53 menit
1. Peneliti membagi kelas menjadi beberapa kelompok. 2. Peneliti membagikan LKS yang berisi tentang masalah-masalah yang
harus diselesaikan siswa mengenai luas jajar genjang.LKS terlampir 3. Menjelaskan masalah dalam LKS yang harus dipecahkan siswa dan
menjelaskan tujuan pembelajaran. 4. Mengarahkan siswa untuk bekerja sama dengan tim dalam
kelompoknya. 5. Peneliti berperan sebagai motivator dalam membimbing siswa jika
ada hal yang kurang dimengerti. 6. Bagi kelompok yang telah menyelesaiakan LKS diberi kesempatan
untuk menuliskan hasil pekerjaanya di papan tulis. 7. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya
sedangkan kelompok lain memperhatikan dan menanggapinya. 8. Peneliti bersama siswa menganalisis dan mengevaluasi hasil
pekerjaan siswa di papan tulis. 9. Peneliti bersama siswa memberikan tepuk tangan kepada kelompok
yang telah mempresentasikan pekerjaannya.
C. Penutup alokasi waktu 7 menit
1.
Melakukan evaluasi terhadap materi yang baru saja disampaikan
dengan memberikan pertanyaan yang bersifat tertutup secara acak kepada
siswa. 2. Peneliti bersama siswa menyimpulkan hasil dari pembelajaran yang
telah dilakukan.