Implementasi Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia

Modul Pelatihan SD Kelas Tinggi 55 8 Mengenal keteladanan tokoh-tokoh PPKI dalam bersikap dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. 9 Membiasakan diri untuk bertutur kata, berperilaku, dan bersikap yang baik dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat sekitar.

11. Pancasila sebagai pedoman hidup dan budaya bangsa

Pancasila merupakan lima prinsip kebijaksanaan hidup wisdom, kearifan, belief sistem dalam berbangsa bernegara. Pancasila merupakan rokh – semangat jaman, semangat, tekad bangsa Indonesia menjawab masalah, tantangan jaman. Sekaligus juga merupakan cita-cita bangsa, cita-cita yang akan diperjuangkan nilai- juang untuk menjadi kenyataan das Sein. Cita-cita das Sollen yang harus membumi menjadi perilaku hidup sehari-hari Pancasila in action. Causa materialis Pancasila sesuatu yang tidak asing bagi bangsa ndonesia, sesuatu yang kokoh inhairent pada cara hidup dan kehidupan sosio budaya bangsa Indonesia dari waktu ke waktu, dari jaman ke jaman. Di dalam sosio budaya bangsa Indonesia itulah eksis, tumbuh, berkembang keyakinan belief system tentang apa yang baik dan tidak baik menurut bangsa Indonesia. Apa yang diyakini benar dan tidak benar oleh bangsa Indonesia. Apa yang dianggap indah dan tidak indah menurut bangsa Indonesia. Apa yang diyakini religius dan tidak religius menurut bangsa Indonesia. Kristalisasi dari keyakinan tentang baik dan tidak baik karsa, etika, will, benar dan tidak benar cipta, logika, rasio, indah dan tidak indah rasa, estetika, seni dan keindahan, religius dan tidak religius itulah filsafat. Jika, filsafat itu sudah inhairent , menjadi cara hidup way of life, pedoman hidup, acuan hidup, pandangan hidup, jadilah filsafat hidup. Apabila filsafat hidup itu diangkat menjadi dasar negara jadilah dia ideologi bangsa pandangan hidup bangsa, dasar negara ideologi negara. Kegiatan Pembelajaran 1 56 Soepomo menyebutkan Negara Indonesia yang mau didirikan mestilah Negara yang tidak menjiplak tiruan Negara-bangsa lain. Negara yang memiliki akar kuat – adat istiadat bangsa itu sendiri, Negara Integralistik. Sebab setiap bangsa memiliki sejarahnya sendiri, memiliki cara spesifik dalam menjawab masalah – tantangan untuk tetap eksis sebagai bangsa. Bangsa Indonesia sejak jaman dulu mengembangkan kebudayaan sebagai wujud jati diri sebuah bangsa. Kemudian datanglah berbondong-bondong bangsa asing ke Indonesia, tidak hadir secara pisik saja, tapi juga membawa nilai-nilai sosio-budayanya. Berturut-turut bangsa dan budaya asing itu ialah Hindu-syiwa, Budha, Islam dan kemudian modernitas, kemudian globalisasi datang ke Indonesia membawa sosio-budayanya. Bangsa Indonesia memiliki cara spesifik khusus-khas dalam menerima, mengolah filsafat dari luar menjadi milik bangsa Indonesia dengan bertumpu kokoh pada filsafat hidup bangsa Indonesia. Proses menerima dan mengolah dengan metode ekletik-inkorporasi , termasuk konsep- konsep modern seperti humanisme, demokrasi, sosialisme. Nilai- nilai Pancasila yang secara definitif dirumuskan dan disahkan sejak tanggal 1 Juni 1945, 22 Juni 1945, 18 Agustus 1945. Notonegoro menegaskan Pancasila digali dari : tri prakara . Sejak neneng moyang pra Hindu sudah merupakan : asas kemasyarakatan, asas kenegaraan, dan asas religiusitas bangsa Indonesia. Bung Karno menegaskan bahwa beliau tidak menciptakan Pancasila, tapi menggalinya dari kandungan ibu pertiwi. Sudah sejak tahun 1918, melakukan perenungan dan memperjuangkannya. Tri sila : sosio-nasionalisme, sosio demokrasi, dan Ketuhanan yang Maha Esa menjadi ideologi PNI yang didirikan pada tanggal 4 Juli tahun 1927. Pancasila, tri sila, eka sila yang pada waktu pidato 1 Juni 1945 diusulkan sebagai dasar negara. Nilai-nilai Pancasila tersebut yang Modul Pelatihan SD Kelas Tinggi 57 digali dari lapis-lapis sosio budaya pra Hindu, Hindu syiwa, Budha, Islam, Modernitas – globalisasi ditemukan lima mutiara butir-butir yang berupa Pancasila. Causa formalis dan causa efisien Pancasila asal mula bentuk, asal mula karya dalam sejarah ideologi Pancasila pernah mengalami pengaburan, sejarawan Nugroho Notosusanto menyimpulkan bahwa penggali-penggali utama Pancasila adalah tiga orang : Muh. Yamin, Soepomo, dan Soekarno, Bung Karno merupakan salah satu penggali saja. Sejarah siapa perumus Pancasila perlu diluruskan, begitu menurut Asvi Warman Adam sejarawan LIPI dalam bukunya Membongkar Manipulasi Sejarah. Kontroversi pelaku dan peristiwa 2009 : 26-31, selama pemerintahan orde baru sengaja direkayasa sejarah Perumusan Pancasila. Hal ini, bertalian dengan strategi pengendalian sejarah dengan cara mengecilkan jasa Soekarno dan melebih-lebihkan peran Soeharto dalam panggung sejarah nasional. AB. Kusuma dalam makalah Menelusuri Dokumen istoris Badan Penyelidik Usaha- Usaha Persiapan Kemerdekaan , berdasarkan notula yang ditemukan kembali tahun 19 9, menyatakan tidak benar Yamin yang pertama mengungkap dasar Negara Pancasila, Yamin justru mengakui Bung Karno sebagai satu-satunya penggali Pancasila. Panitia lima yang diketuai atta, juga wasiat atta pada keluarga Bung Karno menegaskan Soekarno yang pertama berpidato mengenai Pancasila. Dr. Anhar Gonggong menyatakan Bung Karno amat berperan dalam tiga peritiwa yang terkait proses lahirnya Pancasila yaitu 1 Juni 1945, 22 Juni 1945, dan 18 Agustus 1945. Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 sebagai penyampai gagasan yang sudah di kepala beliau sejak muda 1918, 1927, 22 Juni 1945 sebagai ketua panitia 9 Tim 9 yang melahirkan Piagam Jakarta, kemudian 18 Agustus sebagai ketua PPKI yang lalu dipilih sebagai presiden RI. Pada tanggal 1 Juni