Kegiatan Pembelajaran 1
6
C. Uraian Materi Penerapan Nilai, Norma, Moral Pancasila Dalam
Pembelajaran PPKn
1. Pancasila merupakan landasan utama mata pelajaran PPKn
Pancasila merupakan satu sistem yang tidak dapat di maknai satu persatu secara terpisah, melainkan sebagai satu kesatuan yang utuh. Yang dimaksud
dengan kesatuan atau kebulatan. Pancasila merupakan suatu kesatuan yang majemuk tunggal dan bersumber
pada hakikat manusia monopluralis yakni : a. Susunan kodrat, jasmani rohani.
b. Sifat kodrat, individu- makhluk social. c. Kedudukan kodrat, pribadi berdiri sendiri-makhluk Tuhan YME.
d. Kesatuan Yang Bersifat Hirarkis, Berbentuk Piramidal Pancasila sebagai suatu sistem memiliki unsur-unsur yang berbeda, hal ini
dapat dilihat dari sila yang memiliki ragam makna yang berbeda, namun sistem juga memiliki kesatuan yang utuh dan bulat. Sila sila dalam pancasila
saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu. Diantaranya pancasila sebagai dasar negara yang mempunyai fungsi sebagai
pedoman didalam berbangsa dan bernegara juga sebagai moral bangsa Indonesia dalam membentuk suatu Negara .
Unsur unsur pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang digali dari bangsa Indonesia itu sendiri.
Contoh unsur unsur pancasila digali dari bangsa Indonesia. a. Ketuhanan Yang Maha Esa adalah prisnsip yang berisi tuntutan untuk
bersesuai dengan hakekat Tuhan , yang dibuktikan dengan adanya kepercayaan dan agama yang ada di Indonesia sepanjang sejarah dalam
kehidupan masyarakat Indonesia. b. Kemanusiaan yang adil dan beradab yaitu prisnsip yang berisi tuntutan
untuk bersesuai dengan hakekat Manusia , yang sudah terdapat dalam diri bangsa Indonesia sejak dahulu yang dapat ditinjau dari unsur
kemanusiaan yang adil dan beradab dari satu generasi kegenerasi lain yang tidak terputus-putus.
Modul Pelatihan SD Kelas Tinggi
7
c. Persatuan Indonesia adalam prisnsip yang berisi tuntutan untuk bersesuai dengan hakekat Satu , yang mengandung makna bahwa
persatuan tetap hidup dalam berbagai bentuk, baik bersifat lokal maupun
bersifat nasional. d. Kerakyatan
yang dipimpin
oleh rakyat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan yaitu prisnsip yang berisi tuntutan untuk bersesuai dengan hakekat Rakyat , yang mengandung makna bahwa
marsyarakat Indonesia terkenal dengan kehidupan yang rukundan saling
menolong. e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah prisnsip yang berisi
tuntutan untuk bersesuai dengan hakekat Adil , yang mengandung maksa bahwa unsur sosial lebih menonjol dari unsur individu
Menanamkan nilai-nilai Pancasila dibelajarkan oleh pendidik kepada seluruh peserta didik melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Hakekat pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
merupakan bidang studi yang bersifat multifaset dengan konteks lintas bidang keilmuan, dan merupakan bidang kajian yang mutidimensional
sebagai integrasi dari disiplin ilmu politik, hukum, pendidikan, psikologi, dan disiplin ilmu lainnya yang dapat mendukung pembentukan warga negara
yang baik. Namun secara filsafat keilmuan, ia memiliki ontology pokok ilmu politik khususnya konsep political democracy , terutama aspek duties and
rights of citizen Chreshore:1 . Dari ontologi pokok inilah berkembang
konsep Civics , yang secara harfiah diambil dari Bahasa Latin civicus yang artinya warga Negara. Secara epistemologis, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan sebagai suatu bidang pendidikan keilmuan merupakan pengembangan salah satu dari lima tradisi social studies yakni citizenship
transmission Barr, Barrt, dan Shermis: 1978. Dikemukakan pula oleh Winataputra 2001 bahwa saat ini tradisi itu sudah berkembang pesat
menjadi suatu body of knowledge yang dikenal dan memiliki paradigma sistemik, yang didalamnya terdapat tiga ranah citizenship education yakni:
ranah akad emis, ranah kurikuler, dan ranah sosial kultural .
Kegiatan Pembelajaran 1
8
Ketiga ranah itu satu sama lain memiliki saling keterkaitan struktural dan fungsional yang diikat oleh konsepsi civic virtue and culture yang
mencakup civic knowledge, civic disposition, civic skills, civic confidence, civic commitment, dan civic competence CCE: 199 . Oleh karena itu,
ontologi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan saat ini sudah lebih
luas dari pada embrionya kajian keilmuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
program kurikuler
Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan,
dan aktivitas
social-kultural Pendidikan
Kewarganegaraan saat
ini benar-benar
bersifat multifasetmultidimensional.
Sifat multidimensionalitas
inilah yang
membuat mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dapat disikapi sebagai: pendidikan Pancasila, pendidikan kewarganegaraan,
pendidikan politik, pendidikan nilai dan moral, pendidikan kebangsaan, pendidikan kemasyarakatan, pendidikan hukum dan hak asasi manusia,
serta pendidikan demokrasi.
2. Tujuan Pembelajaran PPKn