Mengkaji Silabus Uraian Materi

Kegiatan Pembelajaran 2 38 Indikator pendukung atau jembatan ini diperlukan bila pada umumnya peserta didikdiprediksi lemah’ dalam kemampuan prasyarat berkait dengan kemampuan pada indikator kunci, sedangkan apabila pada umumnya peserta didik diprediksi cepat menguasai kemampuan yang dirumuskan oleh indikator kunci, maka tidak diperlukan indikator pendukung jembatan. Indikator pendukungjembatan sebaiknya di uji sendiri, bila tak terwakili dalam pengujian indikator kunci. Indikator pendukungjembatan merupakan modal atau prasyarat untuk menguasai kemampuan pada indikator kunci, oleh karenanya sebaiknya pengujian indikator pendukungjembatan dilakukan sebelum peserta didik belajar kemampuan yang berkait dengan indikator kunci. c Indikatorkompleks Indikator kompleks merupakan indikator yang memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi. Dalam pelaksanaannya menuntut: 1 kreatifitas yang tinggi, 2 waktu yang cukup lama karena perlu pengulangan, 3 penalaran dan kecermatan peserta didik yang tinggi, 4 sarana dan prasarana sesuai tuntutan kompetensi yangharus dicapai. Indikator kompleks mencerminkan tuntutan kemampuan tambahan atau kemampuan yang sifatnya pengayaan dari target kemampuan minimal pada KD-nya. Indikator kompleks dinamai juga indikator pengayaan.Indikator kompleks merupakan indikator yang memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi dan diperlukan bila peserta didik menguasai kemampuan yang dirumuskan pada indikator kunci dengan cepat dan mudah. Indikator kompleks ini diujikan apabila diterapkan ke semua peserta didik yaitu melalui ulangan harian.Bila kemudian peserta didik dapat mencapainya berarti dapat dikatakan Modul Pelatihan SD Kelas Tinggi 39 bahwa tingkat kemampuan peserta didik sudah di atas target minimal.Indikator kompleks ini tidak diujikan apabila tidak diterapkan untuk semua peserta didik, sedangkan penilaian cukup dengan tugas-tugas untuk mencermati seberapa jauh peserta didik yang mempelajarinya telah menguasai kemampuan terkait indikator komplekspengayaan. 2 Indikator Menggunakan Kata Kerja Operasional yang dapat Diukur danatau Diobservasi. Untuk membuat atau menulis indikator tentunya tidak terlepas dari taksonomi Bloom.Menurut Bloom dalam Krathwohl 2002, tujuan pendidikan dalam garis besarnya terbagi menjadi tiga ranah atau kawasan domain, yaitu pertama ranah kognitif, kedua ranah afektif, dan ketiga ranah psikomotor.Lebih lanjut disebutkan Taksonomi Bloom versi baru tediri dari level 1 sampai 6, yaitu: 1 remembering mengingat, 2 understanding memahami, 3 applying menerapkan, 4 analyzing menganalisis, mengurai, 5 evaluating menilai, dan 6 creating mencipta. Untuk mudahnya level 1 remembering mengingat apabila indikator kompetensinya dibuatkan instrumen penilaiannya yang berupa soal, maka biasanya soal yang dibuat tersebut masuk dalam katagori soal mudah, dan level 2 understanding memahami soalnya masuk dalam katagori soal sedang, sedangkan level 3 applying menerapkan soalnya masuk dalam kategori soal sulit. Namun demikian, secara teoritik akademik tidak sesederhana itu.Soal mudah, sedang, ataupun sulit ditentukan lewat telaah instrumen secara kualitatifteoritis, ujicoba dan analisis hasil ujicoba tes. Berikut contoh kata kerja operasional yang dapat dipakai untuk ranah kognitif level mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengurai, menilai, dan mencipta seperti ditunjukkan dalam tabel 2, sedangkan untuk ranah afektif dan psikomotor di sajikan dalam tabel 3. Untuk membantu dalam mengembangkan indikator, guru dapat menggunakan kata kerja operasional seperti yang tertera pada