Menuliskan Kompetensi Inti KI Kurikulum 2013 atau Penulisan

Modul Pelatihan SD Kelas Tinggi 39 bahwa tingkat kemampuan peserta didik sudah di atas target minimal.Indikator kompleks ini tidak diujikan apabila tidak diterapkan untuk semua peserta didik, sedangkan penilaian cukup dengan tugas-tugas untuk mencermati seberapa jauh peserta didik yang mempelajarinya telah menguasai kemampuan terkait indikator komplekspengayaan. 2 Indikator Menggunakan Kata Kerja Operasional yang dapat Diukur danatau Diobservasi. Untuk membuat atau menulis indikator tentunya tidak terlepas dari taksonomi Bloom.Menurut Bloom dalam Krathwohl 2002, tujuan pendidikan dalam garis besarnya terbagi menjadi tiga ranah atau kawasan domain, yaitu pertama ranah kognitif, kedua ranah afektif, dan ketiga ranah psikomotor.Lebih lanjut disebutkan Taksonomi Bloom versi baru tediri dari level 1 sampai 6, yaitu: 1 remembering mengingat, 2 understanding memahami, 3 applying menerapkan, 4 analyzing menganalisis, mengurai, 5 evaluating menilai, dan 6 creating mencipta. Untuk mudahnya level 1 remembering mengingat apabila indikator kompetensinya dibuatkan instrumen penilaiannya yang berupa soal, maka biasanya soal yang dibuat tersebut masuk dalam katagori soal mudah, dan level 2 understanding memahami soalnya masuk dalam katagori soal sedang, sedangkan level 3 applying menerapkan soalnya masuk dalam kategori soal sulit. Namun demikian, secara teoritik akademik tidak sesederhana itu.Soal mudah, sedang, ataupun sulit ditentukan lewat telaah instrumen secara kualitatifteoritis, ujicoba dan analisis hasil ujicoba tes. Berikut contoh kata kerja operasional yang dapat dipakai untuk ranah kognitif level mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengurai, menilai, dan mencipta seperti ditunjukkan dalam tabel 2, sedangkan untuk ranah afektif dan psikomotor di sajikan dalam tabel 3. Untuk membantu dalam mengembangkan indikator, guru dapat menggunakan kata kerja operasional seperti yang tertera pada Kegiatan Pembelajaran 2 40 tabel 2. Pada kegiatan pembuatan indikator, KD-KD telah tersedia di standar isi atau kerangka dasar kurikulum, selanjutnya diberikan kebebasan pada guru menurunkan KD kedalam indikator kompetensi sesuai apa yang akan diukur. Indikator kompetensi ini sebagai dasar untuk membuat indikator-indikator soal atau indikator penilaian dan dilanjutkan dengan pembuatan atau penyusunan soal. 3 Tingkat Kata Kerja dalam Indikator Lebih Rendah atau Setara dengan Kata Kerja dalam KD Maupun SK. Kata kerja dalam indikator lebih rendah dari kata kerja dalam KD atau SK, apabila dari KD tersebut dapat diturunkan sejumlah atau banyak indikator. Sebagai contoh, di Kelas VSemester 1, SK 1: Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah, KD 1.2: Menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB. Kata kerja KD ini adalah menggunakan, maka kata kerja dalam indikatornya bisa menggunakan, menyebutkan, menunjukkan, atau menentukan.