Z
14
= c + p . h [Q
14
- Q
11
+ Q
14
– Q
12
+ Q
14
– Q
13
+ Q
14
– Q
14
] = Rp. 270.000+ Rp. 102 [63.600 - 14.900 + 63.600 – 31.100 + 63.600 –
46.750 + 63.600 - 63.600] = Rp. 10.271.100
Demikian Seterusnya untuk perhitungan pada bulan - bulan berikutnya.
Perhitungan selengkapnya dan tabel Zce untuk Platcoil dan bahan baku lainnya dapat dilihat pada lampiran 2
Selanjutnya hasil dari perhitungan di atas dimasukan dalam tabel alternatif total biaya untuk kemungkinan setiap periode pemesanan salam periode tertentu.
Alternatif total biaya ditabelkan pada lembar berikutnya.
Tabel 4.15 Variable Cost Zce platcoil
n Z
n Rp
Z
n+1 Rp
Z
n+2 Rp
Z
n+3 Rp
1 270.000 1.922.400
5.115.000 10.271.100
2 267.000 1.863.300
5.300.700 10.257.900
3 268.500 1.987.200
5.292.000 10.891.800
4 271.000 1.923.400
5.656.600 10.919.800
5 267.000 2.133.600
5.642.400 11.390.100
6 266.500
2.020.900 5.784.700
10.512.400
7 270.500 2.152.400
5.304.200 10.781.600
8 268.000 1.843.900
5.495.500 10.789.300
9 268.500 2.094.300
5.623.500 11.621.100
10 272.000 2.036.600
6.035.000
11 268.000 2.267.200
12 267.000
Sumber : Pengolahan Data
4.4.3. Perhitungan variable cost Fe
Menentukan kumulatif variable cost minimum Fe dari setiap periode dari periode pertama ke – N, dimulai dengan Fe = 0 dan selanjutnya dihitung F
1
, F
2
, F
3
,….., F
N
pada bahan baku Platcoil dengan formulasi sebagai berikut :
Fe = Min Zce + F
e – 1
F =
F
1
= Min Z
11
+ F = Rp. 270.000
F
2
= Min Z
12
+ F ; Z
22
+ F
1
= Min Rp. 1.922.400; Rp. 537.000 = Rp. 537.000
F
3
= Min Z
13
+ F ; Z
23
+ F
1
; Z
33
+ F
2
= Min Rp.
5.115.000
; Rp. 2.113.300; Rp. 805.500 = Rp. 805.500
F
4
= Min Z
14
+ F ; Z
24
+ F
1
; Z
34
+ F
2
; Z
44
+ F
3
= Min Rp.
10.271.100
; Rp. 5.570.700; Rp. 2.524.200; Rp. 1.076.500 = Rp. 1.076.500
Perhitungan selengkapnya untuk Tembaga dan bahan baku lainnya dapat dilihat pada lampiran 2
Tabel 4.16 Perhitungan variable cost Fe Platcoil
e Fe
Rp.
1 Rp.
270.000
2 Rp.
537.000
3 Rp.
805.500
4 Rp. 1.076.500
5 Rp. 1.343.500
6
Rp. 1.610.000
7 Rp. 1.880.500
8 Rp. 2.148.500
9
Rp. 2.417.000
10 Rp. 2.689.000
11 Rp. 2.957.000
12 Rp. 3.224.000
Sumber : Pengolahan Data
Dari perhitungan yang didapatkan F
N
= F
12
, maka perhitungan lot pemesanan adalah sebagai berikut :
F
N
= F
12
F
12
= Z
11-12
+ F
10
Mempunyai arti bahwa pemesanan dilakukan pada periode 11 Nopember, dimana besarnya lot pemesanan adalah kumulatif kebutuhan bersih
bulan July 2009 sampai dengan Agustus 2009. F
12
= Z
11-12
+ F
10
= 17.300 + 19.600 = 36.900 m
2
F
10
= Z
9-10
+ F
8
Mempunyai arti bahwa pemesanan dilakukan pada periode 9 September, dimana besarnya lot pemesanan adalah kumulatif kebutuhan bersih bulan Mei
2009 sampai dengan Juni 2009. F
10
= Z
9-10
+ F
8
= 15.450 + 17.900 = 33.350 m
2
F
8
= Z
78
+ F
6
Mempunyai arti bahwa pemesanan dilakukan pada periode 7 Juli, dimana besarnya lot pemesanan adalah kumulatif kebutuhan bersih bulan Maret
2009 sampai dengan April 2009. F
8
= Z
78
+ F
6
= 17.200 + 18.450 = 36.650 m
2
F
6
= Z
56
+ F
4
Mempunyai arti bahwa pemesanan dilakukan pada periode 5 Mei, dimana besarnya lot pemesanan adalah kumulatif kebutuhan bersih bulan January
2009 sampai dengan February. F
6
= Z
56
+ F
4
= 16.200 + 18.300 = 34.500 m
2
F
4
= Z
34
+ F
2
Mempunyai arti bahwa pemesanan dilakukan pada periode 3 Maret, dimana besarnya lot pemesanan adalah kumulatif kebutuhan bersih bulan
November 2008 sampai dengan Desember 2008. F
4
= Z
34
+ F
2
= 15.650 + 16.850 = 32.500 m
2
F
2
= Z
12
+ F Mempunyai arti bahwa pemesanan dilakukan pada periode 1 Januari,
dimana besarnya lot pemesanan adalah kumulatif kebutuhan bersih bulan September 2008 sampai dengan Oktober 2008.
F
2
= Z
12
+ F = 14.900 + 16.200 = 31.100 m
2
Selanjutnya dari perhitungan tersebut dimasukan dalam tabel biaya total persediaan untuk menghitung total biaya minimum. Alternatif biaya total
persediaan di tabelkan pada lembar berikutnya.
4.4.4. Hasil Pengolahan Data Dengan Algoritma Wagner Within.