MAPE =
2.14. Uji Verifikasi Peramalan
Setelah peramalan langkah terpenting adalah melakukan verifikasi peramalan sedemikian rupa sehingga hasil peramalan tersebut benar – benar mencerminkan data
masa lalu dan sistem sebab akibat yang mendasari penjualan tersebut. Sepanjang aktualitas peramalan tersebut dapat dipercaya, maka hasil peramalan akan terus
digunakan. Jika selama proses verifikasi tersebut ditemukan keraguan validitas metode peramalan yang digunakan harus dicari metode lainnya yang lebih cocok.
Validitas tersebut harus ditentukan dengan uji statistik yang sesuai. Banyak alat yang dapat digunakan untuk memverifikasi peramalan dan
mendeteksi perubahan system sebab akibat yang melatar belakangi perubahan pola penjualan. Bentuk yang paling sederhana adalah peta control peramalan yang mirip
dengan peta control kualitas. Peta control peramalan ini dapat dibuat dengan kondisi data yang tersedia minim.
Adapun prosedur peramalan penjualan dengan metode Time Series adalah sebagai berikut :
a. Membuat diagram scatter
b. Siapkan model peramalan yang sesuai dengan pola data pada diagram scatter
c. Menghitung nilai MSE dari masing – masing metode peramalan yang telah
dicoba dan mengurutkan mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar.
d. Melakukan uji verifikasi peramalan dengan Peta Moving Range MRC diurut
mulai dari metode yang menghasilkan MSE terkecil
2.15. Penelitian Terdahulu.
1. Anjar Susanto, tahun 2005, Analisis pengendalian persediaan bahan baku
dengan metode heuristik silver meal untuk meningkatkan efisiensi biaya pembuatan roti di cv. sampurna bakery, UPN “Veteran” Jatim.
CV. Sampurna Bakery adalah perusahaan yang memproduksi roti dengan salah satu bahan baku utamanya adalah tepung, telur, fermipan, gula dan mentega. Untuk
menjamin kelancaran kegiatan produksi, maka perusahaan mengadakan pengendalian bahan baku sesuai perencanaan yang telah disusun. Tetapi dalam pelaksanaannya
sering ditemukan ketidak tepatan perkiraan dalam usaha pengadaan bahan baku, sehingga sering terjadi kelebihan bahan baku.
Perusahaan perlu melakukan penekanan biaya produksi dan penghematan biaya untuk pembelian bahan baku, sehingga didapatkan total cost yang minimal dan
efisien. Untuk mengoptimalkan pengendalian persediaan, maka perlu adanya metode – metode yang dapat mengendalian persediaan bahan baku, yaitu dengan
menggunakan metode Heuristik Silvermeal. Dan setelah dilakukan penelitian, maka didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Total biaya persediaan bahan baku yang lebih kecil daripada total biaya
persediaan yang diterapkan oleh perusahaan selama ini, dimana Total Cost Riil metode perusahaan TC
A
sebesar Rp. 9.182.837.395,00 sedangkan Total
Cost persediaan metode Heuristik Silver Meal TC
B
sebesar Rp. 9.153.657.625,00
sehingga didapat selisih Rp. 29.179.770,00. Menghasilkan efisiensi sebesar 0,32 .
2. Didalam pemesanan bahan baku, selama ini perusahaan melakukannya
sebanyak 12 kali dalam setahun setiap bulan melakukan pemesanan bahan baku sebanyak 1 kali. Setiap bahan baku yang dipesan dari supplier,
digunakan untuk berproduksi bulan berikutnya. 3.
Jadi Total Cost persediaan bahan baku hasil peramalan untuk tahun 2005 dengan menggunakan metode Heuristik Silver Meal
sebesar Rp. 9.048.043.800,00. Pengadaan bahan baku yang optimal dilakukan apabila
bahan baku dalam persediaan diperhitungkan sama dengan nol sehingga kelebihan bahan baku tidak akan terjadi.
2. Achmad Sulton Arif, tahun 2008, Analisa Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Dalam Upaya Meminimumkan Biaya Persediaan Dengan Menggunakan Metode Heuristik Silver Meal Di Pt. Japfa Comfeed Indonesia, UPN “Veteran” Jatim.
PT. Japfa Comfeed Indonesia adalah perusahaan pakan ternak PMDN Penanaman Modal Dalam Negeri yang bergerak dibidang produksi pakan ternak yang
terletak di Sidoarjo, produk-produk yang dihasilkan cukup bervariasi antara lain yaitu pakan Burung, pakan Ayam, pakan Sapi, pakan Itik pakan Sapi dan pakan Babi. Adapun
pengendalian bahan baku akan dilakukan pada produk Pakan Burung yang merupakan salah satu dari produk dari PT. Japfa Comfeed Indonesia. Untuk supplier bahan bakunya
berasal dari dalam negeri 40 dan luar negeri 60. Pemasaran produk berorientasi pasar dalam negeri serta melayani pesanan yang datang dari luar negeri.
Dalam produksinya perusahaan menerapkan pola produksi secara kontinyu dan berdasarkan sistem batch. Perusahaan dalam melakukan Persediaan bahan baku dengan
cara melakukan pemesanan bahan baku dalam jumlah besar dari pada jumlah yang dibutuhkan dalam produksi sehingga menimbulkan biaya simpan. Sedangkan dalam
merencanakan persediaan bahan bakunya selama ini perusahaan melakukannya dengan cara pemesanan yang sebelumnya telah direncanakan dengan kebutuhan bahan baku
yang berbeda dimana jumlah pembelian bahan baku tersebut tidak boleh melebihi kuantitas persediaan maksimum yang telah ditetapkan perusahaan. Oleh karena itu,
pengendalian persediaan bahan baku yang optimal diharapkan dapat meminimalkan biaya penyimpanan dan dapat menjadi salah satu jaminan kelancaran proses produksi.
Berdasarkan hasil pengolahan data perusahaan dan pengolahan data dengan menggunakan metode Heuristik Silver Meal maka didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 2.3 Total Cost persediaan metode perusahaan TCAdan Total Cost
persediaan metode Heuristik Silver MealTCB
Jenis Bahan TCA
TCB Selisih
Efisiensi Wheat Bran
1.487.580.600,00 1.426.128.000,00
61.452.600,00 4,13
Jagung Kuning 1.098.908.440,00
1.045.483.200,00 53.425.240,00
4,86 Tepung Tulang
227.723.760,00 223.532.800,00
4.190.960,00 1.84
Total Cost 2.814.212.800,00
2.695.144.000,00 119.068.800,00
4,23 Sumber: Pengolahan Data Tingkat Efisiensi
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pengendalian persediaan dengan menggunakan metode Heuristik Silver Meal lebih efisien daripada
kebijaksanaan pengendalian yang telah dilakukan oleh perusahaan selama ini yaitu dengan efisiensi total persediaan kebutuhan bahan baku sebesar 4,23 . Hal ini dapat
dilihat dari tingkat efisiensi biaya dari metode Heuristik Silver Meal seperti pada tabel 2.3 diatas.
3. Samudra Bena, tahun 2008, Analisa Pengendalian Bahan Baku Sepatu Dalam
Upaya Meminimalkan Biaya Persediaan Dengan Menggunakan Metode Heuristik Silver Meal
di PT. GOLDEN FOOTWEAR INDOTAMA 1 GEDANGAN SIDOARJO, UPN “Veteran” Jatim.
PT. GOLDEN FOOTWEAR INDOTAMA 1 GEDANGAN SIDOARJO merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri sepatu. Bahan
baku yang digunakan berupa karet dan kulit. Permasalahan yang terjadi di PT. GOLDEN FOOTWEAR INDOTAMA 1 GEDANGAN SIDOARJO ini adalah terjadi
penumpukan bahan baku yang berlebihan sehingga dapat menambah besanya modal yang tertanam didalamnya. Selain itu, penumpakan bahan baku yang terlalu lama
dapat menyebabkan turunnnya kualitas dari bahan baku tersebut yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat pengendalian persediaan bahan baku dan meminimumkan biaya persediaan PT. GOLDEN
FOOTWEAR INDOTAMA 1 GEDANGAN SIDOARJO secara optimal yang dapat meminimumkan biaya persediaan. Rata – rata bahan baku yang ada pada perusahaan
mempunyai tingkat permintaan yang bervariasi, sehingga data – data tersebut dapat diolah dengan model pengendalian deteriministik, yaitu dengan menggunakan metode
heuristik silver meal. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa metode pengendalian persediaan
dengan menggunakan Metode Heriuristik Silver Meal lebih efisien dari pada kebijaksanaan pengendalian persediaan yang dilakukan oleh perusahaan selama ini.
Tabel 2.5 Total cost persediaan metode perusahaan TCA
Dan Total cost persediaan metode Heuristi Silver Meal TCB
Jenis bahan baku
TCA Rp
TCB Rp
Selisih Rp
Efisiensi
Karet 305.553.375,00 296.978.500,00
8574.875,00 3
Kulit 1.369.886.583,00 1.350.300.868,00 19.585.714,00 1.43
Total cost 1.675.439.958,00 1.647.279.368,00
28.160.589,00 1.68
Sumber : pengolahan data Jadi efisiensi total persediaan kebutuhan bahan baku adalah 1,68
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa metode Heuristik Silver Meal menghasilkan total biaya persediaan bahan baku yang lebih kecil dari pada total biaya
persediaan bahan baku yang diterapkan oleh perusahaan selama ini, dimana Total Cost Rill
metode perusahaan TCA sebesar 1.675.439.958 sedangkan Total Cost persediaan metode Heuristik Silver Meal TCB sebesar 1.647.279.368, sehigga
didapatkan selisih 28.160.589
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. SINAR DJAJA CAN, JL.Muncul DS.Keboansikep, Gedangan-Sidoarjo.pada bulan Agustus 2009 sampai data yang
diperlukan telah memenuhi.
3.2. Identifikasi Variabel
Mengacu pada judul penelitian, maka dapat diidentifikasikan variabel – variabel yang berhubungan dengan permasalahan dan nantinya akan dianalisa
yang terdiri dari : a.
Variabel Terikat Dependent Variable merupakan variabel yang nilainya tergantung dari perubahan variabel bebas. Dalam hal ini variabel terikatnya
adalah total biaya persediaan. b.
Variabel Bebas Independent Variable merupakan variabel yang mempengaruhi perubahan nilai variabel terikat yang meliputi :
1. Kuantitas pembelian optimal
Yaitu jumlah pembelian bahan dalam satuan meter, kilogram dan galon dilaksanakan oleh perusahaan dalam sekali pembelian.
2. Biaya Pemesanan Ordering Cost
Adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, setiap melakukan pemesanan bahan baku.