Matrik Produksi Matrik Waktu Baku Rought Cut Capacity Planning RCCP

Jadwal Induk Produksi merupakan suatu rencana produksi yang menggambarkan hubungan antara kuantitas tiap jenis produk pada suatu periode tertentu. Dengan rincian sebagai berikut : POH Project On Hand : Persediaan yang dimiliki  Kebutuhan kotor diambil dari hasil peramalan permintaan Mei 2010 – April 2011  POH awal sebesar 81124 produk  Kebutuhan bersih diperoleh dari kebutuhan kotor dikurangi POH  Jadwal Induk Produksi didapat dari hasil kebutuhan bersih Dibawah ini adalah tabel Jadwal Induk Produksi sebagai berikut : Tabel 4.19. Jadwal Induk Produksi Produk Mei 2010 Juni 2010 Juli 2010 Agt 2010 Spt 2010 Okt 2010 Nop 2010 Des 2010 Jan 2011 Feb 2011 Mar 2011 April 2011 Keb. Kotor POH Keb. Bersih 201383 81124 120259 155083 155083 141786 141786 134816 134816 135445 135445 122188 122188 129105 129105 101880 101880 79273 79273 113025 113025 147775 147775 150550 150550 Jumlah persediaan yang dimiliki POH pada bulan Mei 2010 adalah 81124 kg merupakan sisa produksi bulan April 2010. Kemudian selanjutnya untuk bulan Juni 2010 sampai April 2011 POHnya adalah 0 kg, hal ini dikarenakan pada bulan tersebut tidak dilakukannya proses produksi sebelumnya

4.5. Matrik Produksi

Matrik produksi permintaan didapat dari hasil kebutuhan bersih pada Jadwal Induk Produksi. Dapat dilihat pada tabel 4.20. dibawah ini : Tabel 4.20. Matrik Produksi Bulan Mei 2010 sampai April 2011 Periode Tahun Bulan Kebutuhan Bersih Kg 1 2010 Mei 120259 2 2010 Juni 155083 3 2010 Juli 141786 4 2010 Agustus 134816 5 2010 September 135445 6 2010 Oktober 122188 7 2010 Nopember 129105 8 2010 Desember 101880 9 2011 Januari 79273 10 2011 Februari 113025 11 2011 Maret 147775 12 2011 April 150550

4.6. Matrik Waktu Baku

Berdasarkan hasil perhitungan waktu baku yang ada pada tabel 4.15, maka matrik waktu baku untuk proses produksi Benang Single 30 NE sebagai berikut : Tabel 4.21. Matrik Waktu Baku Produk Benang Single 30 NE Proses Waktu Baku Jam Kg Blow Room 0.022 Carding 0.052 Drawing 0.03 Speed Frame Simplex 0.021 Ring Frame 0.065 Winding 0.017 Packing 0.028

4.7. Rought Cut Capacity Planning RCCP

Rought Cut Capacity Planning merupakan hasil perkalian antara matrik waktu produksi permintaan tabel 4.20. yang merupakan hasil dari jadwal induk produksi dengan matrik waktu baku tabel 4.21. yang merupakan hasil dari waktu baku tiap stasiun kerja. Perhitungan RCCP ini menggunakan pendekatan Bill Of Labor karena metodenya sangat sederhana, mudah dipahami, dan mudah diaplikasikan. Perhitungan RCCP : RCCP = Matrik Produksi x Matrik Waktu Baku Untuk bulan Mei 2010, perhitungan Rough Cut Capacity Planning RCCP sebagai berikut : Proses Blow Room : Matrik Produksi = 120259 kg Matrik waktu baku = 0.022 jamkg RCCP = 120259 kg x 0.022 Jamkg = 26645.698 jambulan Proses Carding : Matrik Produksi = 120259 kg Matrik waktu baku = 0.052 jamkg RCCP = 120259 kg x 0.052 Jamkg = 6253.468 jambulan Proses Drawing : Matrik Produksi = 120259 kg Matrik waktu baku = 0.03 jamkg RCCP = 120259 kg x 0.03 Jamkg = 3607.77 jambulan Proses Speed Frame Simplex : Matrik Produksi = 120259 kg Matrik waktu baku = 0.021 jamkg RCCP = 120259 kg x 0.021 Jamkg = 2525.439 jambulan Proses Ring Frame : Matrik Produksi = 120259 kg Matrik waktu baku = 0.65 jamkg RCCP = 120259 kg x 0.065 Jamkg = 7816,835 jambulan Proses Winding : Matrik Produksi = 120259 kg Matrik waktu baku = 0.017 jamkg RCCP = 120259 kg x 0.017 Jamkg = 2044.403 jambulan Proses Packing : Matrik Produksi = 120259 kg Matrik waktu baku = 0.028 jamkg RCCP = 120259 kg x 0.028 Jamkg = 3367.252 jambulan Dengan cara yang sama untuk perhitungan RCCP proses yang lain pada bulan Juni 2010 sampai dengan April 2011 ada dilampiran IV. Rekapitulasi hasil perhitungan RCCP dapat dilihat pada table 4.22 berikut :

4.8. Perhitungan Kapasitas Produksi Tersedia WT