Langkah – Langkah Penelitian dan Pemecahan Masalah

2. Matrik – matrik yaitu : matrik waktu dan matrik produksi Matrik waktu,matrik waktu ini diperoleh dari perhitungan waktu baku dari setiap bagian proses kerja. Matrik produksi hasil dari analisa peramalan untuk jadwal produksi kedepan. 3. RCCP = matrik waktu x matrik produksi Adapun teknik perkalian dalam metode RCCP ini berdasarkan pendekatan Bill of Labour BOL . Pada penilitian ini penulis memilih teknik RCCP dengan menggunakan Bill of Labour. Teknik ini merupakan teknik yang sangat sederhana dan aplikatif. Teknik ini dianggap sederhana karena metodenya sangat sederhana, dapat dengan mudah untuk memahaminya dan mudah pula diaplikasikan.

3.5. Langkah – Langkah Penelitian dan Pemecahan Masalah

Dalam suatu penelitian, diperlukan suatu kerangka pemecahan masalah yang dihadapi oleh peneliti yang merupakan pegangan dari penelitian mulai dari awal sampai akhir penelitian. Dengan kerangka pemecahan masalah ini, penulis akan mempunyai jalur yang jelas tentang apa saja yang harus dilakukan terlebih dahulu sesuai dengan tahap- tahap yang telah dibuat secara berurutan. Adapun susunan kerangka dalam memecahkan permasalahan tersebut dapat dibentuk dalam sebuah flow chart berikut ini : Mulai Study Literatur Survey Perusahaan Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Identifikasi Variabel Pengumpulan Data Jumlah Mesin Stasiun Kerja Jumlah Tenaga Kerja Jam Kerja dan Hari Kerja Pengukuran Waktu Kerja Data Permintaan Produk bulan januari 2009-April 2010 Uji Keseragaman Data Uji Kecukupan Data Apakah Data Seragam? Membuat Plot Diagram Permintaan Menetapkan Metode Peramalan Menghitung Masing- Masing Kesalahan Peramalan A Apakah Data Cukup? Buang Data Ekstrim Sisa Data Ya Memilih Nilai Kesalahan Peramalan Terkecil Uji Verifikasi Dengan Moving Range Chart MRC Apakah Data Terkontrol? Tidak Ya C Tidak Tidak Ya B Perhitungan Waktu Kerja Rata-Rata Jadwal Induk Produksi JIP A B Perhitungan Waktu Siklus Perhitungan Waktu Normal Perhitungan Waktu Baku Faktor Penyesuaian Rating Performance Faktor Kelonggaran Allowance Persediaan BarangProduk POH Matrik Produksi Permintaan Perencanaan Kapasitas Produksi Menggunakan Rough Cut Capacity Planning RCCP C Menghitung Kapasitas Produksi Tersedia WT Gunakan usulan RCCPW T Hasil dan Pembahasan Kesimpulan Dan Saran Selesai Tidak Ya Gambar 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah Matrik Waktu Baku Peramalan Dengan Metode Yang Dipilih Penjelasan langkah-langkah dari pemecahan masalah di atas adalah :

1. Mulai

Merupakan langkah awal dari penelitian, meliputi kegiatan.

2. Perumusan Masalah.

Untuk merumuskan suatu masalah perlu adanya tujuan studi literatur pustaka, dan survey perusahaan lapangan

3. Tujuan Penelitian

Melalui penelitihan ini penulis menetapkan tujuan yang ingin dicapai, sehingga dapat menentukan arah dan sasarannya.

4. Identifikasi Variabel

Selanjutnya adalah menentukan identifikasi variable yang terdiri dari variable terikat dan variable bebas.

5. Pengumpulan Data

Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data-data dari perusahaan yang meliputi : - Jumlah Jam Kerja dan Hari Kerja Karyawan - Jumlah Mesin Stasiun Kerja - Jumlah Tenaga Kerja - Data Pengukuran Waktu Kerja - Data Permintaan Produk Bahwa dari hasil pengumpulan data dalam penelitian yang dilakukan didapat pengolahan data sebagai berikut :

6. Perhitungan Pengukuran Waktu Kerja Rata-Rata

Dari pengumpulan data pengukuran waktu kerja maka dapat menghitung rata- rata pengukuran waktu kerja sebagai lagkah awal dari uji keseragaman data.

7. Uji Keseragaman Data Waktu Pengamatan

Uji keseragaman data ini ditujukkan untuk menghindari adanya data – data yang ekstrim, yaitu data yang menyimpang jauh dari trend rata – rata. Kemungkinan adanya data yang ektrim, dikarenakan adanya kesalahan dari pengamatan pada saat membaca alat ukur, kesalahan pencatatan waktu kerja yang diukur dari elemen kerja, dan operator tidak pada kondisi wajar pada saat pengukuran waktu kerja dilakukan. Untuk menguji keseragaman data waktu kerja, dipakai peta kontrol. Dengan memakai peta kontrol, maka data – data yang dianggap ekstrim dibuang. Pada peta kontrol, data – data ekstrim akan terletak diatas BKA atau dibawah BKB. Kemudian data – data ekstrim ini dibuang dan tidak diikutsertakan dalam perhitungan selanjutnya. Adapun cara menentukan BKA dan BKB telah dijelaskan pada bab II.

8. Uji Kecukupan Data Waktu Pengamatan

Uji kecukupan data ini dilakukan untuk menentukan apakah data waktu pengamatan yang telah dilakukan sudah cukup untuk digunakan pada perhitungan selanjutnya. Untuk menentukan berapa jumlah pengamatan yang harus dilakukan berdasarkan tingkat kepercayaan dan derajat ketelitian yang ditetapkan, maka dilakukan dengan menggunakan persamaan 2.8 pada bab II. Apabila dalam perhitungan didapat N’ lebih besar dari pada jumlah data waktu pengamatan N, maka tidak bisa pengamatan harus ditambah lagi sedemikian rupa sehingga data yang diperoleh bisa memberikan tingkat keyakinan dan tingkat ketelitian sesuai dengan yang diharapkan. Adapun rumus dari Uji Kecukupan Data adalah :     2 2 2                Xij Xij Xij N S k N

9. Perhitungan Waktu Siklus

Waktu Siklus digunakan untuk mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan oleh suatu mesin untuk membuat produk. Adapun rumus menghitung waktu siklus rata-rata setiap elemen kerja Ws : N Ws x ij  

10. Perhitungan Waktu Normal

Untuk menghitung waktu normal Wn perlu adanya data faktor penyesuaian Ratng Performance. Perhitungan waktu normal digunakan untuk mengetahui berapa waktu yang menunjukkan bahwa seorang operator dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan waktu siklus rata-rata normal. Adapun rumes menghitung waktu normal Wn : W n = W s x p 11. Perhitungan Waktu Baku Untuk menghitung waktu baku Wb perlu adanya data kelonggaran Allowance. Perhitungan waktu baku digunakan untuk mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam satu system kerja. Adapun rumus menghitung waktu baku Wb: W b = W n x   allowance 100 100 

12. Matrik Waktu

Untuk mengisi kolom matrik waktu baku pada perhitungan kapasitas RCCP disetiap stasiun kerja diperoleh dari hasil perhitungan waktu baku. 13. Memplot Data Permintaan Data permintaan bulan Januari 2009 sampai April 2010 diplot untuk mengetahui model data permintaan sebelum dilakukan peramalan permintaan untuk bulan Mei 2010 sampai bulan April 2011. Model data yang ada berhubungan dengan metode peramalan yang digunakan.

14. Penetapan Metode Peramalan

Berdasarkan hasil plot data permintaan, penetapan metode permalan yang akan digunakan untuk melakukan permalan permintaan bulan Mei 2010 sampai April 2011 15. Perhitungan Masing-Masing Kesalahan Peramalan Dari Hasil Penetapan Metode peramalan permintaan dilakukan perhitungan masing-masing kesalahan peramalan 16. Plih Nilai Kesalahan Peramalan Terkecil Dari Hasil Perhitungan masing-masing kesalahan peramalan kemudian dicari nilai kesalahan peramalan terkecil.

17. Melakukan uji MRC

Pengujian MRC dilakukan untuk mengetahui apakah metode peramalan yang digunakan untuk meramalkan besarnya permintaan bulan Januari 2009 sampai April 2010 sesuai atau layak digunakan, metode layak digunakan jika berada diantara batas kendali pada MRC. Tetapi bila memdapat suatu titik tak terkendali sewaktu memeriksa peramalan, maka akan melakukan perhitungan kesalahan peramalan yang baru. Hal ini membuktikan bahwa metode peramalan tersebut tidak cocok digunakan.

18. Metode Peramalan yang Dipilih

Metode peramalan yang dipilh yaitu metode yang memiliki nilai kesalahan peramalan terkecil, sehingga metode tersebut digunakan dalam proses peramalan.

19. Jadwal Induk Produksi JIP

Untuk menhitung Jadwal Induk Produksi perlu adanya perusahaan yang dimiliki POH. Jadwal Induk Produksi ini diperoleh dari hasil peramalan pada periode sebelumnya dikurangi persediaan yang dimiliki POH

20. Matrik Produksi

Untuk mengisi kolom matrik produksipada perhitungan kapasitas RCCP disetiap pusat stasiun kerja diperoleh dari hasil perhitungan Jadwal Induk Produksi. 21. Perhitungan RCCP Rought Cut Capacity Planning Perhitungan RCCP menggunakan Bill of Labour diperoleh dari kolom matrik waktu dikalikan dengan matrik produksi. Perhitungan RCCP Rought Cut Capacity Planning diperlukan untuk waktu produksi yang mampu dihasilkan oleh setiap proses kerja produksi, sehingga penyerahan produk jadi ke pemesan dapat ditentukan dengan tepat

22. Perhitungan Waktu Produksi Tersedia

Dalam perhitungan waktu produksi tersedia Rated Production Time ini menggunakan rumus sebagai berikut : RatedProduction Time = jumlah mesin x jam kerja x utilisasi x efisiensi mesin Jam kerja bulan = jam kerja hari x hari minggu x minggu bulan. Dimana untuk menghitung utilisasi dan efisiensi mesin adalah sebagai berikut : Utilisasi = Efisiensi = 23. Perhitungan Kelebihan atau Kekurangan waktu produksi Kelebihan atau kekurangan waktu produksi ini merupakan langkah yang harus dilakukan sehingga waktu produksi yang tersedia seimbang dengan waktu produksi yang diperlukan. Dimana langkah-langkah yang diambil antara lain dapat dilakukan dengan cara menambah mesin, manambah jam kerja over time, sub kontrak, dan menambah tenaga kerja .

24. Usulan Perbaikan

Dalam melaksanakan rencana perbaikan maka bila disetiap work center mengalami ketidak seimbangan antara waktu yang diperlukan lebih besar dari waktu yang tersedia, maka perlu penambahan mesin atau jam kerja. Jam standart yang diperoleh atau diproduksi Jam aktual yang digunakan untuk produksi Jam aktual yang digunakan untuk produksi Jam yang tersedia menurut produksi 25. Hasil dan Pembahasan Dalam tahap hasil dan pembahasan pada setiap tahap ini, merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian ini. Pada tahap ini, dari data konsumen permintaan pada bulan Januari 2009 sampai dengan bulan April 2010 yang berfluktuasi maka metode yang dipakai oleh peneliti terdiri dari tiga metode peramalan yaitu : metode Simple Average SA, single exponential smoothing SES, dan double exponential smoothing DES. Untuk ketiga metode tersebut diatas, penulis menggunakan Software WINQSB yang kemudian dipilih satu untuk metode terbaik dengan nilai kesalahan peamalan terkecil. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode Rought Cut Capacity planning RCCP, maka dapat diketahui rencana kapasitas produksi dari masing-masing stasiun kerja sehingga penyerahan produk jadi ke pemesan dapat ditentukan dengan tepat.

26. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan saran merupakan ringkasan hasil akhir dari penelitian yang dilakukan. Pada kesimpulan akan diketahui mana yang harus diperbaiki dan mana yang sudah diperbaiki. Dari kesimpulan ini juga dapat ditambahkan saran – saran dari perusahaan yang akan berguna dalam peningkatan kualitas perusahaan dengan menerapkan RCCP.

27. Selesai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan wawancara langsung dengan pihak perusahaan dan data-data yang dikumpulkan yaitu :

1. Data Jam Kerja dan Hari Kerja Karyawan

2. Data Jumlah Mesin Stasiun Kerja 3. Data Jumlah Tenaga Kerja

4. Data Pengukuran Waktu Kerja

5. Data Permintaan Produk

4.1.1. Data Jam Kerja dan Hari Kerja Karyawan

Jam kerja dan hari kerja pada PT. Lotus Indah Textile Industries Surabaya dimulai hari senin sampai sabtu dan jam kerja dibagi 3 tiga shift yaitu : Tabel 4.1. Data Perincian Jam dan Hari Kerja Karyawan Hari Jam Kerja Jam Istirahat Shift I Shift Shift II Shift I Shift II Shift II Senin sd Kamis 07.00 – 15.00 15.00 – 23.00 23.00 – 07.00 12.00– 13.00 18.00 – 19.00 03.00-04.00 Jum’at 07.00-15.00 15.00 – 23.00 23.00 – 07.00 11.30 – 12.30 18.00 – 19.00 03.00-04.00 Sabtu 06.30 – 14.30 14.30 – 22.30 14.30 – 22.30 12.00 – 13.00 18.00 – 19.00 03.00-04.00 Sumber : PT. Lotus Indah Textile Industries Surabaya