Membuat Plot diagram Permintaan Penetapan Metode Peramalan. Menghitung Masing – masing Kesalahan Peramalan Memilih Metode Dengan Nilai Kesalahan Peramalan Terkecil Uji Verivikasi Data Dengan MRC Moving Range Chart

2 Carding 0.052 3 Drawing 0.03 4 Speed Frame Simplex 0.021 5 Ring Frame 0.065 6 Winding 0.017 7 Packing 0.028

4.3. Peramalan

Peramalan adalah proses untuk memperkirakan kebutuhan dimasa datang dalam periode waktu dengan melihat tingkat permintaan konsumen atas suatu produk. Peramalan dilakukan untuk masa mendatang melalui pengujian keadaan masa di masa lalu yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam memenuhi permintaan barang ataupun jasa.

4.3.1. Membuat Plot diagram Permintaan

Berdasarkan data permintaan Benang Single 30 NE pada tabel 4.10 maka dapat digambarkan suatu plot diagram permintaan sebagai berikut : Gambar 4.2. Plot Diagram Permintaan Benang Single 30 NE

4.3.2. Penetapan Metode Peramalan.

Dilihat dari plot diagram permintaan produk pada gambar 4.2. yang berpola random acak , sehingga untuk pengolahan data permintaan Januari 2009 sd April 2010, menggunakan 3 metode peramalan, yaitu : metode single average SA, single exponential smoothing SES, dan double exponential smoothing DES

4.3.3. Menghitung Masing – masing Kesalahan Peramalan

Peramalan ditujukan untuk memprediksi permintaan yang akan datang. Dari hasil perhitungan peramalan dengan menggunakan program Win QSB dapat dilihat pada lampiran III, maka dihasilkan nilai kesalahan peramalan yang diperoleh dari permintaan tahun lalu, seperti pada tabel 4.16. dibawah ini : Tabel 4.16. Nilai Kesalahan Peramalan Dari Berbagai Metode Peramalan No. Metode MAD MSE MAPE 1 Simple Average 36296.01 1.792101E+09 27.67081 2 Single Exponential Smoothing 23224.23 1.101193E+09 16.76712 3 Double Exponential Smoothing 24408.49 1.14963E+09 17.56001

4.3.4. Memilih Metode Dengan Nilai Kesalahan Peramalan Terkecil

Dari tabel 4.16. diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode yang memiliki kesalahan peramalan terkecil adalah metode Single Exponential Smoothing dengan nilai kesalahan MAD = 23224.23, MSE = 1.101193E+09, MAPE = 16.76712

4.3.5. Uji Verivikasi Data Dengan MRC Moving Range Chart

Setelah didapat fungsi peramalan dengan kesalahan peramalan tekecil, kemudian perlu diadakan verifikasi apakah fungsi tersebut dapat diterapkan atau tidak, maka alat yang dipakai adalah MRC Moving Range Chart. Cara membuat MRC adalah sebagai berikut : MR = ŷ t - y t – ŷ t-1t – y t-1 Dimana : MR = Moving Range ŷ t = Data hasil Peramalan hasil tertentu y t = Data peramalan periode tertentu ŷ t-1 = Data hasil peramalan 1 periode sebelumnya y t-1 = Data permintaan 1 periode tertentu Adapun rata-rata moving range didefinisikan sebagai : Dimana : MR = Rata-rata moving range n = jumlah periode Garis tengah peta moving range adalah pada titik. batas kontrol atas dan bawah Pada peta moving range adalah : BKA = +2,66.MR BKB = -2,66.MR Sementara itu, variable yang akan diplot ke dalam peta moving range : ∆y t = ŷ t – y Untuk uji yang paling tepat bagi kondisi diluar kendali adalah dengan cara Membagi peta kendali ke dalam 6 bagian dengan selang yang sama. Yaitu daerah A adalah daerah diluar ± 23 2,66 . MR = ± 1,77 . MR diatas +1,77 MR dan dibawah –1,77 MR. Daerah B adalah daerah diluar ± 0,89 . MR diatas +0.89 MR dan dibawah – 0,89 MR. Dibawah ini adalah tabel perhitungan MRC. Tabel 4.17. Perhitungan Moving Range Bulan Periode t Peramalan ŷ t Permintaan y t Forcast Error Moving Range MR Januari 2009 Februari 2009 Maret 2009 April 2009 Mei 2009 Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 - 105677 188953.1 203682.4 201383.4 155083.4 141785.5 134815.5 135445 122188 129105.4 101880 79272.91 113024.8 147774.9 150549.7 105677 198206 205319 201128 149939 140308 134041 135515 120715 129874 98855 76761 116775 151636 150858 155818 - -92529 -16365.91 2554.406 51444.44 14775.44 7744.547 -699.5469 14730.05 -7685.992 30250.4 25119.04 -37502.09 -38611.21 -3083.125 -5268.313 - - 76163.09 18920.316 48890.034 36669 7030.893 8444.0939 15429.5969 22416.042 37936.392 5131.36 62621.13 1109.12 383728.085 2185.188  MR 726674.3408 Perhitungan : 1    n MR MR 1 16 3408 . 726674   = 48444.96 MR x BKA 66 . 2  MR x BKB 66 . 2   = 2.66 x 48444.96 = –2.66 x 48444.96 = 128863.59 = – 128863.59 Daerah A = ± 1.77 x MR Daerah B = ± 0.89 x MR = ± 1.77 x 48444.96 = ± 0.89 x 48444.96 = ± 85747.58 = ± 43116.01 Gambar 4.3. Peta Kendali Moving Range Berdasarkan gambar diatas, data dikatakan terkontrol karena data berada di dalam batas BKA DAN BKB. Maka metode Single Exponential Smoothing tersebut dapat diterapkan.

4.3.6. Peramalan Dengan Metode Yang Dipilih