5. Mengurangi pekerjaan atas elemen pekerjaan. Pekerjaan dipecahkan menjadi elemen pekerjaan yang merupakan gerakan
bagi orang yang bersangkutan. Elemen inilah yang diukur waktunya waktu siklus. Tujuan dilakukan pengamatan atas elemen-elemen yaitu untuk
menjelaskan catatan tentang tata cara yang dilakukan, untuk mamungkinkan melakukan penyesuaian bagi elemen, untuk memudahkan mengamati
terjadinya elemen yang tidak baku dan memungkinkan dikembangkan data waktu standart ataupun tempat kerja yang bersangkutan.
6. Menyiapkan alat pengukuran. Peralatan yang dibutuhkan untuk aktivitas pengukuran kerja dengan jam henti
ini antara lain : jam henti, papan pengamatan, lembar pengamatan dan alat-alat tulis serta penghitung kalkulator .
Sutalaksana, 2005
2.1.4. Melakukan Pengukuran Waktu
Setelah melakukan langkah-langkah persiapan tersebut, kemudian dilaksanakan pengukuran waktu kerja. Pengukuran waktu adalah pekerjaan
mengamati dan mencatat waktu–waktu kerjanya baik setiap elemen ataupun siklus dengan menggunakan alat yang telah disiapakan. Adapun langkah-langkah yang
telah dikerjakan selama pengukuran berlangsung. 1. Pengukuran
pendahuluan. Pengukuran pendahuluan dimaksudkan untuk mengetahui berapa kali
pegukuran harus dilakukan untuk tingkat-tingkat ketelitihan dan keyakinan
yang didapat dari hasil perhitungan waktu pengamatan. Biasanya pengukuran waktu dilakukan sebanyak 25 kali pengukuran
Tabel 2.1. Pengukuran Waktu Kerja
Sub Grou
p Waktu Pengamatan
Rata-rata Sub Group
Jumlah Sub Group
x
ij
1. X
11
X
12
X
13
…. X
1n
X
1
Σ
X
1n
Σ
X
1n 2
2. X
21
X
22
X
23
…. X
2n
X
2n
Σ
X
2n
Σ
X
2n 2
3. X
31
X
32
X
33
…. X
3n
X
3n
Σ
X
3n
Σ
X
3n 2
L X
L1
X
L2
X
L3
…. X
Ln
X
Ln
Σ
X
Ln
Σ
X
Ln 2
n l
j
L i
ij
X
1
L l
i L
l i
ij
n l
j
X
L l
i L
l i
ij
n l
j
X
2
Sumber : Ergonomi, Studi Gerakan dan Waktu Edisi Pertama Cetakan ke-3, Wigjosoebroto Sritomo, 2003
Keterangan : X
ij
= Waktu pengamatan berturut turut
I = 1,2,3,….,1 ; = 1,2,3,…,n X
ij
= Rata rata pengamatan berturut-turut
n = Jumlah sub group
L = Ukuran sup group
2. Ujian keseragaman data. Tugas mengukur adalah mendapatkan data yang seragam, karena ketidak
seragaman data tanpa disadari maka diperlukan suatu alat untuk “mendeteksi” batas-batas kontrol yang dibentuk dari data merupakan batas seragam tidaknya
data. Data dikatakan seragam yaitu berasal dari sistem sebab yang sama, bila diantara kedua batas kontrol, dan tidak seragam berasal dari sistem sebab yang
sama, bila berada diantara kedua batas kontrol, dan data dikatakan tidak seragam yaitu berasal dari sistem yang berbeda, jika berada diluar batas
control. Yang diperhatikan dalam pengujian keseragaman adalah data yang berbeda didalam batas-batas kontrol tersebut.
a. Menghitung harga rata dari rata-rata sup group dengan
L x
ij
X
ij
2.1
b. Menghitung standart deviasi dari waktu pengamatan Adalah akar dari varians dimana semakin kecil standart deviasi sebuah
data, maka semakin tidak bervariasi data tersebut dan sebaliknya, semakin besar standart deviasi sebuah data, maka semakin bervariasi data tersebut.
1
N
x x
ij ij
2.2
c. Menghitung standar deviasi sebenarnya dari waktu pengamatan. Adalah standart deviasi dibagi dengan akar sub grup data pengamatan.
L
2.3
d. Menghitung derajat ketelitian tiap operator. Adalah penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu
penyelesaian sebenarnya. 100
x X
S
x
2.4
e. Menghitung tingkat keyakinan confidence level
Adalah menunjukkan besarnya keyakinan pengukuran bahwa hasil yang diperoleh memenuhi syarat ketelitian.
CL = 100 - S 2.5
f. Menghitung batas kontrol atas BKA dan batas kontrol bawah BKB a. Batas Kontrol Atas BKA :
Garis yang menyatakan penyimpangan paling tertinggi dari “ nilai baku “ terdapat sejajar diatas central.
BKA = X + x
k
2.6 b. Batas Kontrol Bawah BKB : Garis bawah yang sejajar garis sentral.
BKB = X - x
k
2.7 g. Analisa keseragaman data
Data yang dihasilkan dapat dikatakan seragam, jika harga rata-rata dari sub group berada dalam batas kontrol atas BKA dan batas kontrol bawah
BKB. Setelah dua berkumpul maka diteruskan dengan mengidentifikasi data yang terlalu besar atau data yang terkecil, dan menyimpang dari harga
rata-ratanya yang disebabkan hal-hal tertentu. Data ekstrim ini dikeluarkan dan tidak diikutsertakan dalam perhitungan selanjutnya.
Gambar 2.1.
Peta Kontrol untuk Test Keseragaman Data h. Uji kecukupan data
Uji kecukupan data dipakai untuk mendapatkan tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang merupakan pencerminan tingkat kepastian yang
diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan tidak akan melakukan pengukuran yang sangat banyak karena data sudah mencukupi. Uji ini
dilakukan setelah data hasil pengukuran setelah seragam. Uji kecukupan data dapat dihitung dengan rumus :
x x
x n
s k
ij ij
ij N
2 2
2
2.8
Keterangan : N’ = Jumlah pengamatan teoritis yang harus dilakukandiperlukan.
N = Jumlah pengamatan yang dilakukan S = Tingkat ketelitian
K = Koefisien distribusi normal sesuai dengan tingkat keyakinan.
0.14 0.12
0.10 0.8
0.7 0.5
0.3 0.2
0 1 2 3 4 5
Batas Kontrol Atas Harga Rata - rata
Batas Kontrol Bawah
Untuk nilai K secara tepat dapat dilihat pada Tabel Apendix Kesimpulan dari perhitungan yang diperoleh yaitu
a. Apabila N’ N, berarti jumlah pengamatan yang kita butuhkan sudah cukup.
b. Apabila N’ N, berarti jumlah pengamatan yang kita butuhkan harus ditambah lagi sesuai dengan tingkat kepercayaan dan tingkat ketelitian yang
diharapkan. Wignjosoebroto Sritomo, 2003.
2.1.5. Perhitungan Waktu Baku