2.5. Perencanaan Kebutuhan Kapasitas
Perencanaan kebutuhan kapasitas dapat mengidentifikasi area yang mengalami overload dan underload sehingga dapat diketahui tindakan apa yang
harus di ambil. Ada 4 level dalam hierarki perencanaan kapasitas yang di urutkan dari level tertinggi sampai terendah yaitu :
a. Resource Requirements Planning RRP Level ini merupakan tanggung jawab dari manajement puncak secara
keseluruhan berkaitan dengan tenaga kerja, target inventori, serta keterbatasan fasilitas dan pabrik.
b. Rough Cut Capacity Planning RCCP Level ini digunakan untuk menguji Mps Master Production Schedule, guna
menciptakan sumber-sumber daya tertentu pada area-area yang berpotensi mengalami bottle neck.
c. Capacity Requirement Planning CRP Level ini memberikan penilaian pada sumber daya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pesanan manufacturing yang diciptakan melalui proses MRP d. Capacity Control
Kapasitas ini berfungsi mengendalikan kapasitas. Perencanaan kapasitas merupakan penjadwalan produksi dalam bentuk
kasar sehingga alokasi job pada kapasitas produksi tidak dilakukan mendetail. Ketika terjadi pergeseran pengerjaan waktu tidak dapat ditentukan job mana yang
digeser.
2.6. Waktu Produksi TersediaRated Production Time
Rated production time merupakan tingkat keluaran persatuan waktu yang menunjukkan bahwa fasilitas secara teoritik mempunyai kemampuan untuk
memproduksinya. Rated production Time dihitung dengan rumus berikut ini :
RPT :
Jumlah mesin x jam kerja x utilisasi x Efisien mesin 2.16 Jam kerjabulan
: Jam kerjahari x hariminggu x minggubulan
Jam kerja aktual :
jam kerja efektif – jam terbuang Jam terbuang
60
n allowance
Di mana untuk menghitung utilisasi dan efisiensi adalah sebagai berikut: Utilisasi =
jadwal menurut
tersedia yang
Jam produksi
untuk digunakan
yang dart
s Jam
_ _
_ _
_ _
_ _
tan _
Efisiensi = produksi
untuk digunakan
yang aktual
Jam diproduksi
atau diperoleh
yang dart
s Jam
_ _
_ _
_ _
_ tan
_
Dimana :
Utilisasi = pecahan persentase Clock Time yang tersedia dalam pusat kerja secara actual digunakan untuk produksi. Angka utilisasi tidak dapat
melebihi 1,0 100. Efisiensi = Faktor yang mengukur performance aktual dari pusat kerja relatif
terhadap standart yang ditetapkan. Faktor efisiensi dapat melebihi dari 1.0 100.
Handoko, T.H. 2004
2.7. Jadwal Induk Produksi MPS, Master Production Schedule