84
menghayati, dan mewujudkan imannya dalam kehidupan sehari-sehari. Usaha ini mengandung unsur pewartaan, pengajaran, pendidikan, pendalaman, pembinaan,
pengukuhan serta serta pendewasaan iman. Adisusanto, 2003: 33. berpendapat bahwa: katekese merupakan suatu
aspek dalam pewataan Injil yakni warta gembira keselamatan untuk pembinaan iman banyak orang. Katekese adalah pelayan sabda Allah, ia mesti sadar akan
hakikat dan tugasnya. Katekese menolong manusia dengan memberitakan sabda pembebasan dan penyelamatan Allah.
3. Tujuan katekese
a. Supaya dalam terang Injil kita semakin meresapi arti pengalaman-pengalaman kita
sehari-hari. b.
Dan kita bertobat metanoia kepada Allah dan semakin menyadari kehadiranNya dalam kenyataan hidup sehari-hari.
c. Dengan demikian kita semakin sempurna beriman, berharap, mengamalkan cinta
kasih dan semakin dikukuhkan hidup kristiani kita. d.
Kita semakin bersatu dalam kristus, makin menjemaat, makin tegas mewujudkan tugas Gereja setempat dan mengokohkan gereja semesta.
e. Sehinggga kitsa sanggup memberikan kesaksian tentang Kristus dalam hidup kita
di tengah dunia dalam semangat kerendahan hati Lalu, 2007: 97. Catechesi Tradendae mengatakan bahwa tujuan khas katekese adalah berkat
bantuan Allah mengembangkan iman yang baru mulai tumbuh, dan dari hari-kehari memekarkan menuju kepenuhannya serta makin memantapkan perhidup Kristen umat
85
beriman, muda maupun tua. Kenyataannya itu berarti: merangsang, pada taraf pengetahuan maupun penghayatan, pertumbuhan benih iman yang ditaburkan oleh
Roh Kudus melalui pewartaan awal, dan yang dikaruniakan secara efektif melalui baptis. Dengan kata lain, maksud katekese adalah mengembangkan pengertian
tentang misteri Kristus dalam cahaya firman Allah, sehingga seluruh pribadi manusia diresapi oleh firman itu.
Hakikat dan tujuan katekese di Indonesia dirumuskan oleh para Uskup sebagai berikut: Katekese salah usaha saling menolong terus menerus dari setiap
orang untuk mengartikan dan mendalami hidup pribadi maupun bersama menurut pola Kristen menuju hidup kristiani yang dewasa penuh Naskah Kerja MAWI
1976.
4. Tugas Konkret Katekese
a. Menyuburkan dan membangkitkan pertobatan
Pertobatan sebagai momen fundamental dan pemersatu dinamisme iman termasuk bidang katekese sekalipun pertobatan itu pada dirinya adalah sasaran
evangelisasi dalam arti sempit. Akan tetapi kenyataan menunjukkan terutama dalam gereja yang telah bertradisi kristiani bahwa penyerahan diri secara
menyeluruh pada awal satu katekese tidak mungkin terjadi. Hal ini sebagian disebabkan oleh kebiasaan pembabtisan pada usia kanak-
kanak dan sebagian lagi oleh kekurangan pelayanan pastoral. Yang berakibat bahwa terhambatnya perkembangan iman secara teratur dan tidak tercapainya
pertobatan.
86
b. Membimbing umat beriman untuk memahami misteri Kristus
Katekese yang berfungsui sebagai media pendidikan iman tidak boleh melupakan aspek pengetahuan iman dan juga sikap iman. Tugasnya adalah
mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam dan lengkap perihal Misteri Kristus sebagai objek sentral iman.
c. Mendorong umat beriman bertindak aktif dalam Gereja dan masyarakat
Dalam proses pendidikan iman yang terarah pada kedewasaan harus dikembangkan pula komponen operatif, yakni berbuat sesuatu bagi Gereja dan
masyarakat sesuai dengan situasi dan pola hidup. Dalam konteks ini dapat dikatakan bahwa katekese berupa inisiasi ke dalam suatu proses yang mengubah
manusia secara intern. Dasar teologi perubahan ini adalah kebersamaan dalam kematian dan kebangkitan Kristus.
Dalam seluruh proses evangelisasi tujuan katekese adalah: menjadi tahap pengajaran dan pendewasaan, artinya masa orang Kristen sesudah dalam iman
menerima pribadi Yesus Kristus sebagai satu-satunya Tuhan, dan sesudah menyerahkan diri utuh-utuh kepadaNya melalui hati yang jujur, berusaha makin
mengenal Yesus, yang menjadi tumpuan kepercayaannya: mengerti “misteri- misteriNya”, kerajaan Allah yang diwartakan olehNya, tuntutan-tuntutan maupun
janji-janji yang tercantum dalam amanat InjilNya, dan jalan yang telah digariskanNya bagi siapapun yang ingin mengikutiNya CT, art. 20.
Secara singkat tugas-tugas katekese dapat dipadukan dalam fungsi dan aktivitas gereja http:www.imankatolik.or.id.
87
1 Katekese berupa inisiasi untuk tugas diakonia
Bentuknya: memberikan kesaksian di dunia, mendidik melakukan karya kasih dan melayani kaum tersingkir dari masyarakat, berjuang demi keadilan dan
kedamaian. 2
Katekese berupa inisasi untuk tugas Koinonia Katekese berkaitan dengan persekutuan gerejawi hendaknya diusahakan semangat
persaudaraan dan setia kawan, kemampuan berkomunikasi, berdialog dan berpartisipasi dalam hidup menggereja, sikap taat yang wajar dan dewasa
terhadap pemerintah. 3
Katekese berupa inisiasi untuk mendengar dan mewartakan sabda kerygma. Katekese bertugas membangkitkan semangat umat untuk ikut aktif dalam fungsi
profetis Gereja termasuk mengusahakan: pembacaan Kitab Suci, pendidikan dalam mendengar sabda Allah, penyiapan orang-orang untuk merasul dan
aktif dalam karya misioner. 4
Katekese berupa inisiasi kedalam liturgi Katekese mempersiapkan umat untuk menerima sakramen-sakramen dengan
layak dan bermanfaat, untuk mencintai dan dan meditasi, untuk menghayati kebaktian-kebaktian liturgi lainnya.
5 Katekese berupa inisiasi untuk panggilan hidup menggereja
Termasuk dalam kegiatan ini mengungkapkan pelayanan dan peranan pribadi- pribadi dalam hidup menggereja, memberitakan pengarahan dan pembinaan
panggilan imamat dan hidup membiara. 6
Menumbuhkan dan mendewasakan sikap