Prinsip-Prinsip Katekese PROGRAM PEMBINAAN SUSTER KYM DALAM ON GOING FORMATION

87 1 Katekese berupa inisiasi untuk tugas diakonia Bentuknya: memberikan kesaksian di dunia, mendidik melakukan karya kasih dan melayani kaum tersingkir dari masyarakat, berjuang demi keadilan dan kedamaian. 2 Katekese berupa inisasi untuk tugas Koinonia Katekese berkaitan dengan persekutuan gerejawi hendaknya diusahakan semangat persaudaraan dan setia kawan, kemampuan berkomunikasi, berdialog dan berpartisipasi dalam hidup menggereja, sikap taat yang wajar dan dewasa terhadap pemerintah. 3 Katekese berupa inisiasi untuk mendengar dan mewartakan sabda kerygma. Katekese bertugas membangkitkan semangat umat untuk ikut aktif dalam fungsi profetis Gereja termasuk mengusahakan: pembacaan Kitab Suci, pendidikan dalam mendengar sabda Allah, penyiapan orang-orang untuk merasul dan aktif dalam karya misioner. 4 Katekese berupa inisiasi kedalam liturgi Katekese mempersiapkan umat untuk menerima sakramen-sakramen dengan layak dan bermanfaat, untuk mencintai dan dan meditasi, untuk menghayati kebaktian-kebaktian liturgi lainnya. 5 Katekese berupa inisiasi untuk panggilan hidup menggereja Termasuk dalam kegiatan ini mengungkapkan pelayanan dan peranan pribadi- pribadi dalam hidup menggereja, memberitakan pengarahan dan pembinaan panggilan imamat dan hidup membiara. 6 Menumbuhkan dan mendewasakan sikap 88 Pendidikan sikap harus juga menjadi sasaran katekese, bahkan tugas ini jauh lebih menentukan. Pengetahuan agama dan perilaku kristiani tidak menjamuin pertumbuhan iman, jika tidak padu dengan pendewasaan sikap iman. Sehingga pendewasaan sikap iman dijadikan tujuan sentral dari kegiatan katekese. Untuk memahami tujuan sental perlu dipahami konsep biblis dan tradisi yang menempatkan pada pusat hidup seorang Kristen sikap dasariah ini, iman pengharapan dan cinta kasih, dalam proses pendidikan iman ketiganya tidak terpisahkan, sebab pada dasarnya pengharapan dan cinta adalah dimensi yang tidak terpisahkan dari sikap iman.

5. Unsur-unsur Katakese

a. Pengalaman HidupPraktek Hidup Proses kesaksian yang berpangkal pada pengalaman yang sungguh-sungguh dialami termasuk situaso beriman actual dalam masyarakat. Pengalaman ini menyangkut keseluruhan fungsi dan kegiatan umat dengan macam-macam pandangan dan sikap hidup. b. Komunikasi pengalaman iman Pengalaman konkret tersebut dikomunikasikan dan diolah oleh peserta katekese umat. Dalam komunikasi ini diungkapkan keprihatinan maupun kegembiraan iman yang merupakan keadaan dan sikap umat pada saat itu. c. Komunikasi Dengan Tradisi Kristiani Iman kita didasari oleh Yesus Kristus dan iman para rasul akan Dia sebagai penyelamat dunia. Maka komunikasi iman tidak dapat dilepaskan dari kesaksian 89 hidup para rasul yang terungkap dalam Kitab Suci yang dihayati Gereja sepanjang masa. Komunikasi iman ini menyangkut ajaran Gereja yang secara resmi diteruskan oleh Hirarki. Ajaran Kristiani harus dimengerti secara luas Tradisi, Spiritualitas, Liturgi dan segala praktek hidup Gereja yang menampakkan Kristus. d. Arah Keterlibatan Baru Katakese umat sebagai komunikasi iman harus menolong para peserta katakese umatuntuk mengalami panggilan mereka dan menjalankan pengutusan mereka. Untuk itu komunikasi iman terarah kepada pembaharuan hidup dan keterlibatan kelompok umat dalam pengembangan masyarakat, maka diungkapkan dalam bentuk perencanaan yang konkret dan kemudian perencanaan itu dijalankan sehingga terdapat pengalaman dan praktek baru dialami oleh kelompok peserta.

B. Proses Katekese Dalam On Going Formation

Hal-hal yang kiranya dapat membantu untuk menemukan panggilan hidup, perlu memahami http:www.imankatolik.or.id:

1. Kemampuan Intelektualitas

Kemampuan intelektualitas perlu didugai secermat sejauh bias, sebab panggilan hidup dasar dan panggilan hidup profesi itu menuntut syarat-syarat kemampuan intelektualitas yang berbeda-beda. Dalam hal ini test bakat dan minat dapat membantu, disamping pengamatan diri sendiri yang jujur.