Pembuatan Ekstrak Daun Jambu Biji

31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pembuatan Ekstrak Daun Jambu Biji

Daun jambu biji segar diperoleh dari Merapi Farma. Daun jambu biji dibuat menjadi serbuk untuk memperluas kontak permukaan antara penyari dengan serbuk daun jambu biji sehingga senyawa yang diinginkan lebih banyak terambil. Ekstraksi daun jambu biji dilakukan dengan menggunakan metode maserasi. Metode maserasi digunakan karena cukup mudah dilakukan dan dapat mengekstrak tanin yang terkandung dalam serbuk daun jambu biji segar. Serbuk ditimbang sebanyak 500 gram dan dicampur dengan penyari etanol 70 didalam erlenmeyer. Etanol 70 dipilih sebagai penyari karena tanin merupakan senyawa yang larut dalam air. Oleh sebab itu digunakan campuran etanol-air untuk dapat mengambil tanin yang terdapat dalam serbuk daun jambu biji. Etanol digunakan untuk dapat menembus sel-sel dari serbuk daun jambu biji sehingga tanin yang terperangkap dalam sel-sel serbuk daun jambu biji dapat didapatkan dengan bantuan air yang terkandung dalam etanol 70. Serbuk yang telah dicampur dengan etanol 70 kemudian diletakkan diatas shaker dan didiamkan selama 3 hari. Setelah 3 hari erlenmeyer dikeluarkan dari shaker kemudian disaring menggunakan kertas saring. Remaserasi dilakukan terhadap serbuk daun jambu biji yang tertinggal pada saringan untuk mendapatkan lebih banyak senyawa yang diinginkan. Hasil dari remaserasi disaring menggunakan kertas saring, kemudian digabung dengan hasil dari maserasi. Hasil dari maserasi dan remaserasi kemudian diuapkan menggunakan vacuum rotary evaporator dengan suhu 65 C hingga pelarut tidak menetes. Hasil dari vacuum rotary evaporator yang berupa ekstrak cair kemudian diletakkan diatas waterbath untuk menguapkan etanol yang masih tertinggal dalam ekstrak cair daun jambu biji. Penguapan etanol diatas waterbath dilakukan hingga bobot dari ekstrak cair daun jambu biji mengalami penurunan bobot sebesar 10. Ekstrak kental yang dihasilkan memiliki konsistensi cair. Ekstrak kental dengan konsistensi cair lebih mudah ditambahkan ke dalam krim dan dapat menghasilkan suatu krim yang homogen apabila dibandingkan dengan ekstrak kental dengan konsistensi yang kental atau kering. Rata-rata hasil rendemen yang didapatkan yaitu sebesar 17,93. Hasil perhitungan rendemen dapat dilihat pada tabel IV. Tabel IV. Hasil rendemen ekstrak kental daun jambu biji Ekstraksi Ekstrak kental g Serbuk daun jambu biji g Rendemen 1 21,6 114,28 18,9 2 22,8 114,28 19,95 3 17,1 114,28 14,96 4 24,3 114,28 21,26 5 23,7 114,28 20,73 6 19,4 114,28 16,97 7 10,3 71,43 14,42 8 11,9 71,43 16,66 9 14,7 71,43 20,58 10 8,4 71,43 11,76 11 20,7 114,28 18,11 12 21,9 114,28 19,16 13 18,8 114,28 16,45 14 23,4 114,28 20,48 15 13,2 71,43 18,48 Rata – rata 17,93 ± 2,72

B. Uji Kadar Air Serbuk Daun Jambu Biji dan Uji Kualitatif Tanin