Uji Kadar Air Serbuk Daun Jambu Biji dan Uji Kualitatif Tanin

B. Uji Kadar Air Serbuk Daun Jambu Biji dan Uji Kualitatif Tanin

dalam Ekstrak Daun Jambu Biji Uji kadar air terhadap serbuk daun jambu biji dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak air yang masih terkandung dalam serbuk daun jambu biji yang akan digunakan dalam penelitian. Pengujian kadar air dilakukan di LPPT Universitas Gadjah Mada dengan metode gravimetri. Kadar air yang tinggi dalam serbuk daun jambu biji dapat menyebabkan penurunan kualitas dari serbuk daun jambu biji tersebut. Serbuk daun jambu biji dengan kadar air yang tinggi menjadi media pertumbuhan yang baik bagi pertumbuhan mikroba. Berdasarkan hasil penelitian uji kadar air yang dilakukan di LPPT Universitas Gadjah Mada, kadar air serbuk daun jambu biji yang digunakan memiliki kadar air sebesar 8,42 bb. Hasil tersebut telah memenuhi persyaratan kadar air yaitu maksimal 10. Pengujian kadar air serbuk daun jambu biji dapat dilihat pada lampiran 2. Uji kualitatif dilakukan terhadap ekstrak cair daun jambu biji menggunakan metode pewarnaan dan metode KLT dilakukan di LPPT Universitas Gadjah Mada. Uji kualitatif dilakukan untuk memastikan bahwa ekstrak cair yang didapat mengandung tanin yang berfungsi sebagai antibakteri. Uji kualitatif dengan metode pewarnaan dilakukan menggunakan Reagen FeCl 3 sebab FeCl 3 dapat membentuk kompleks dengan tanin sehingga menimbulkan warna biru kehitaman. Sebanyak 3 ml ekstrak cair daun jambu biji dituang kedalam tabung reaksi. Ditambahkan reagen FeCl 3 sebanyak 1-2 tetes kedalam ekstrak daun jambu biji kemudian digojog perlahan. Hasil perubahan warna dapat dilihat pada gambar 8. a b Gambar 8. Uji kualitatif ekstrak daun jambu biji a sebelum ditambahkan FeCl 3 dan b setelah ditambahkan FeCl 3 Gambar 8a merupakan ekstrak daun jambu biji yang belum diberi penambahan FeCl 3 , sedangkan gambar 8b merupakan ekstrak daun jambu biji yang telah ditambahkan 1-2 tetes FeCl 3. Pada gambar 8a dan 8b dapat dilihat bahwa terjadi perubahan warna terhadap ekstrak cair daun jambu biji. Ekstrak cair daun jambu biji yang berwarna cokelat gambar 8a kemudian berubah warna menjadi biru kehitaman gambar 8b setelah ditambahkan 1-2 tetes FeCl 3 . Hal ini menunjukkan bahwa di dalam ekstrak cair daun jambu biji mengandung senyawa tanin yang berfungsi sebagai antibakteri. Uji kualitatif tanin juga dilakukan di LPPT Universitas Gadjah Mada. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa terdapat kandungan tanin dalam ekstrak daun jambu biji. Hasil uji kualitatif yang dilakukan pada LPPT Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu biji positif mengandung tanin dengan nilai Rf sebesar 0,88 larutan pembanding berupa tannic acid. Hasil uji kualitatif tanin yang dilakukan pada LPPT Universitas Gadjah Mada dapat dilihat pada lampiran 2.

C. Uji Daya Antibakteri Ekstrak Daun Jambu Biji