Uji pergeseran daya sebar

Tabel XVIII. Hasil uji ANOVA pada uji pergeseran viskositas Faktor Df Sum of Squares Mean Square F p-value Tween 80 1 956,60 956,60 23,3016 0,001309 Sorbitol 1 79,50 79,50 1,9365 0,201517 Interaksi 1 560,18 560,18 13,6454 0,006095 Residual 8 328,42 41,05 Berdasarkan hasil ANOVA pergeseran viskositas, Tween 80 serta interaksi antara Tween 80 dan sorbitol memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pergeseran viskositas. Hal ini dapat dibuktikan dari p-value Tween 80 dan interaksi kedua faktor yang lebih kecil dari 0,05, sedangkan p-value dari sorbitol lebih besar dari 0,05.

6. Uji pergeseran daya sebar

Uji pergeseran daya sebar penting dilakukan untuk mengetahui stabilitas fisik dari krim ekstrak daun jambu biji yang diteliti. Pergeseran daya sebar yang kurang dari 10 dalam penyimpanan selama 28 hari dibandingkan dengan penyimpanan selama 48 jam merupakan krim dengan stabilitas fisik yang baik. Hasil perhitungan pergeseran daya sebar krim ekstrak daun jambu biji selama 28 hari dapat dilihat pada lampiran 6.6. Berdasarkan hasil tersebut, hanya formula Fa dan formula Fab yang memiliki pergeseran daya sebar kurang dari 10. Hal ini menandakan bahwa formula Fa dan Fab krim ekstrak daun jambu biji yang diharapkan dapat memiliki stabilitas fisik krim yang baik berdasarkan parameter daya sebar. Berdasarkan uji normalitas pergeseran daya sebar yang dapat dilihat pada lampiran 7.4.a, dapat dilihat bahwa data pergeseran daya sebar seluruh formula krim ekstrak daun jambu biji memiliki p-value lebih dari 0,05. Hal ini menandakan bahwa penyebaran data pada pergeseran viskositas normal. Pengujian dilanjutkan dengan uji kesamaan varians dengan uji Levene’s test. Berdasarkan Hasil Levene’s test yang dapat dilihat pada lampiran 7.4.b, seluruh formula memiliki nilai PrF lebih dari 0,05. Hal ini menandakan bahwa data pergeseran daya sebar memiliki penyebaran data yang homogen. Uji normalitas dan uji kesamaan varians yang dilakukan telah memenuhi syarat untuk dilakukan uji ANOVA. Pengujian ANOVA terhadap pergeseran daya sebar dapat dilihat pada tabel XIX. Tabel XIX. Hasil uji ANOVA pada uji pergeseran daya sebar Faktor Df Sum of Squares Mean Square F p-value Tween 80 1 49,81 49,809 1,2391 0,2980 Sorbitol 1 1,78 1,776 0,0442 0,8388 Interaksi 1 0,30 0,295 0,0073 0,9338 Residual 8 321,58 40,197 Berdasarkan hasil ANOVA pergeseran daya sebar, baik Tween 80, sorbitol maupun interaksi keduanya tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pergeseran daya sebar. Hal ini dapat dibuktikan dari p-value Tween 80, sorbitol dan interaksi kedua faktor yang lebih besar dari 0,05.

G. Contour Plot dan Superimposed Contour Plot