krim ekstrak daun jambu biji memiliki p-value lebih dari 0,05. Hal ini menandakan bahwa penyebaran data pada pergeseran viskositas normal.
Pengujian dilanjutkan dengan uji kesamaan varians dengan uji Levene’s test.
Berdasarkan Hasil Levene’s test yang dapat dilihat pada lampiran 7.4.b, seluruh
formula memiliki nilai PrF lebih dari 0,05. Hal ini menandakan bahwa data pergeseran daya sebar memiliki penyebaran data yang homogen. Uji normalitas
dan uji kesamaan varians yang dilakukan telah memenuhi syarat untuk dilakukan uji ANOVA. Pengujian ANOVA terhadap pergeseran daya sebar dapat dilihat
pada tabel XIX.
Tabel XIX. Hasil uji ANOVA pada uji pergeseran daya sebar
Faktor Df
Sum of Squares
Mean Square
F p-value
Tween 80 1
49,81 49,809
1,2391 0,2980
Sorbitol 1
1,78 1,776
0,0442 0,8388
Interaksi 1
0,30 0,295
0,0073 0,9338
Residual 8
321,58 40,197
Berdasarkan hasil ANOVA pergeseran daya sebar, baik Tween 80, sorbitol maupun interaksi keduanya tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap pergeseran daya sebar. Hal ini dapat dibuktikan dari p-value Tween 80, sorbitol dan interaksi kedua faktor yang lebih besar dari 0,05.
G. Contour Plot dan Superimposed Contour Plot
Grafik contour plot digunakan untuk mengetahui area komposisi optimum dari masing-masing respon yang diteliti. Grafik contour plot didapatkan
dari persamaan desain faktorial masing-masing respon. Grafik contour plot yang didapatkan pada masing-masing respon apabila digabungkan akan membentuk
suatu grafik superimposed contour plot. Grafik superimposed contour plot dapat digunakan untuk memprediksi area komposisi optimum dari Tween 80 dan
sorbitol terhadap respon sifat fisis viskositas dan daya sebar yang dikehendaki terbatas pada level yang diteliti.
Persamaan desain faktorial yang digunakan untuk membuat grafik contour plot
didapatkan apabila memenuhi syarat uji parametrik ANOVA pada masing-masing respon sifat fisis yang diteliti viskositas dan daya sebar. Uji
statistik yang dilakukan terhadap respon sifat fisis berupa viskositas dan daya sebar menunjukkan bahwa respon daya sebar tidak memenuhi syarat uji
parametrik ANOVA. Data yang tersebar pada respon daya sebar memiliki distribusi tidak normal, sehingga persamaan desain faktorial tidak dapat
ditemukan dan grafik contour plot yang digunakan untuk memprediksi area komposisi optimum masing-masing respon yang diteliti tidak dapat dibuat dalam
penelitian ini. Grafik superimposed contour plot yang digunakan untuk memprediksi area optimum dari Tween 80 dan sorbitol juga tidak dapat dibuat
dalam penelitian ini, sehingga area komposisi optimum kedua faktor tidak dapat ditemukan.
Area komposisi optimum tidak dapat ditemukan karena pemilihan formula yang digunakan serta pemilihan level dari faktor yang diuji kurang
optimum, selain itu adanya faktor subjektivitas dalam melihat data yang dihasilkan juga menjadi salah satu faktor tidak ditemukannya area komposisi
optimum krim ekstrak daun jambu biji.
H. Uji Iritasi Menggunakan Metode HET-CAM