19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimental menggunakan aplikasi desain faktorial dengan dua faktor Tween 80 dan sorbitol dan dua level
level rendah dan level tinggi.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Komposisi Tween 80 sebagai emulsifying agent dengan level rendah sebesar 4 gram dan level tinggi sebesar 6 gram, serta komposisi sorbitol
sebagai humektan dengan level rendah sebesar 6 gram dan level tinggi sebesar 9 gram.
2. Variabel tergantung
Sifat fisis krim ekstrak daun jambu biji yang meliputi pH, tipe emulsi krim, viskositas dan daya sebar serta stabilitas fisik krim yang meliputi
pergeseran viskositas dan daya sebar.
3. Variabel pengacau terkendali
Lama pengadukan, kecepatan putar mixer, kondisi bahan dan daun jambu biji yang digunakan dan lama penyimpanan krim
4. Variabel pengacau tak terkendali
Perubahan suhu dan kelembaban udara.
C. Definisi Operasional
1. Ekstrak daun jambu biji merupakan ekstrak yang diperoleh dari daun jambu
biji dengan metode maserasi, di mana ekstrak tersebut mengandung senyawa- senyawa antibakteri yang larut pada penyari etanol 70.
2. Faktor merupakan besaran yang akan mempengaruhi respon. Tween 80 dan
sorbitol akan diteliti sebagai faktor dalam penelitian ini. 3.
Level merupakan jumlah dan besaran faktor yang diteliti. Terdapat dua level pada masing-masing faktor yaitu level rendah dan level tinggi.
4. Respon merupakan besaran dari hasil percobaan yang akan diamati
perubahannya secara kuantitatif. 5.
Pengaruh merupakan perubahan respon akibat adanya variasi faktor dan level. 6.
Stabilitas fisik krim merupakan suatu parameter untuk menilai kualitas krim setelah penyimpanan selama 1 bulan. Stabilitas fisik krim ditentukan
berdasarkan pergeseran viskositasnya. 7.
Daya sebar merupakan diameter penyebaran krim dengan nilai 5-7 cm pada pengukuran tiap 1 g krim yang diberi beban 125 g selama 1 menit.
8. Viskositas merupakan tahanan dari krim untuk mengalir yang diukur dengan
viscotester seri VT 04. Viskositas yang diharapkan dalam penelitian yaitu
100-150 d.Pa.s. 9.
Pergeseran viskositas merupakan selisih viskositas setelah disimpan 1 bulan dengan viskositas 48 jam dibagi dengan viskositas 48 jam dikali 100. Krim
dikatakan stabil apabila pergeseran viskositas lebih kecil dari 10.
10. Desain faktorial merupakan aplikasi persamaan regresi untuk memberikan
model hubungan antara variabel respon dengan satu atau lebih variabel bebas. 11.
Contour plot merupakan grafik hasil respon sifat fisis dan stabilitas fisik krim ekstrak daun jambu biji.
12. Superimposed contour plot merupakan grafik pertemuan yang memuat semua
arsiran dalam contour plot yang diprediksi sebagai area optimum. 13.
Area optimum merupakan area dalam superimpossed contour plot yang menghasilkan krim dengan daya sebar 5-7 cm dan viskositas 100-150 d.Pa.s.
14. Potensi antibakteri krim merupakan kemampuan krim ekstrak daun jambu biji
untuk menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, dilihat dari luas zona hambat yang dihasilkan dan dibandingkan dengan kontrol basis krim
15. Luas zona hambat merupakan parameter uji potensi antibakteri dengan cara
mengukur luas zona jernih yang dihasilkan.
D. Bahan Penelitian