E. Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu glasswares PYREX- GERMANY, pipet tetes, mikroskop merk Olympus CH2-Japan, kertas pH
universal, cawan petri, labu erlenmeyer, maserator, shaker, vacuum rotary evaporator,
mixer modifikasi USD, waterbath, stopwatch, timbangan analitik Mettler Toledo GB 3002, alat uji daya sebar modifikasi USD dan viscotester
seri VT 04 Rion™-Japan.
F. Tata Cara Penelitian
1. Ekstraksi daun jambu biji
Sebanyak 500 gram serbuk daun jambu biji ditimbang, kemudian dimasukan ke dalam erlenmeyer. Maserasi dilakukan selama 3 hari menggunakan
2 L etanol 70. Hasil dari maserasi disaring dan sisa ampasnya diremaserasi dengan perlakuan yang sama seperti maserasi pertama. Hasil saringan dari
maserasi pertama dan hasil remaserasi digabungkan, lalu dimasukan kedalam labu alas bulat dan diuapkan dengan menggunakan vaccum rotary evaporator dengan
suhu 60-70
o
C. Pelarut ekstrak yang sudah diuapkan dengan vacuum rotary evaporator
kemudian diuapkan kembali menggunakan waterbath hingga bobot dari ekstrak daun jambu biji mengalami penurunan bobot sebesar 10. Ekstrak
kental daun jambu biji yang dihasilkan memiliki konsistensi cair. Ekstrak kental daun jambu biji kemudian disimpan kedalam lemari pendingin.
2. Uji kualitatif tanin dalam ekstrak daun jambu biji
Ekstrak daun jambu biji diambil sebanyak ± 2 ml ke dalam tabung reaksi. Sebanyak tiga tetes FeCl
3
ditambahkan ke dalam tabung reaksi. Tanin yang
terhidrolisis akan memberikan warna biru atau biru kehitaman, sedangkan tanin yang terkondensasi akan menghasilkan warna biru hijau Maulana, 2014.
3. Uji daya antibakteri ekstrak daun jambu biji
a. Pembuatan stok bakteri Staphylococcus aureus
Sebanyak 7,6 gram media Muller Hinton Agar MHA disuspensikan ke dalam 200 mL aquadest. Sebanyak 5 ml media Muller Hinton Agar MHA
dimasukkan kedalam tabung reaksi setelah itu disterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 121
C selama 15 menit. Tabung reaksi dimiringkan pada kemiringan 30-45
dan dibiarkan memadat. Sebanyak satu ose biakan murni Staphylococcus aureus
diinokulasi ke dalam media agar miring secara zig-zag kemudian diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37
C. b.
Pembuatan suspensi bakteri Staphylococcus aureus Sebanyak satu ose koloni bakteri Staphylococcus aureus diambil dari
stok bakteri yang telah dibuat pada agar miring kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi yang telah berisi NaCl 0,9 steril secara aseptis. Kekeruhan
suspensi bakteri Staphylococcus aureus disesuaikan dengan kekeruhan standard 0,5 McFarland 1,5x10
8
CFUmL. c.
Pengujian potensi antibakteri ekstrak daun jambu biji Media MHA steril dituang kedalam cawan petri dan ditunggu hingga
memadat. Suspensi bakteri Staphylococcus aureus diambil menggunakan cotton bud
steril dan dioleskan terhadap permukaan media MHA hingga merata. Pelubangan dilakukan terhadap media hingga sampai ke dasar
menggunakan pelubang sumuran. Larutan 5 ekstrak daun jambu biji diambil
menggunakan spuit dan diletakkan kedalam lubang sumuran secara aseptis. Cawan petri diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37
C di dalam inkubator. Zona hambat yang dihasilkan oleh 5 ekstrak daun jambu biji diukur.
Replikasi dilakukan sebanyak 3 kali.
4. Formula krim ekstrak daun jambu biji