2. Uji kesamaan varians
Uji kesamaan varians merupakan salah satu syarat untuk melakukan uji parametrik ANOVA. Uji kesamaan varians dilakukan untuk melihat kesamaan
varians dalam suatu populasi setelah krim disimpan selama 48 jam. Uji kesamaan varians dilakukan dengan uji Levene
’s test. Data dapat dikatakan memiliki kesamaan varians apabila PrF 0,05. Hasil dari uji kesamaan varians dapat
dilihat pada tabel XIII.
Tabel XIII. Hasil uji kesamaan varians menggunakan Levene’s test
Respon yang diteliti PrF
Viskositas 0,9585
Berdasarkan hasil dari pengujian Levene ’s test, respon viskositas
memiliki PrF 0,05. Hal ini menandakan bahwa seluruh data memiliki kesamaan varians dan dapat dilakukan pengujian parametrik. Hasil pengujian
normalitas dan uji kesamaan varians pada respon viskositas menunjukkan hasil yang telah memenuhi syarat untuk dilakukan uji ANOVA. Tidak dilakukan
pengujian kesamaan varians levene’s test terhadap respon daya sebar sebab hasil
uji normalitas pada respon daya sebar tidak memenuhi syarat untuk dilakukan uji kesamaan varians
levene’s test p-value 0,05.
3. Uji ANOVA respon viskositas
Uji ANOVA dilakukan untuk mengetahui apakah variasi yang diberikan terhadap faktor Tween 80 dan sorbitol memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap respon yang diteliti. Hasil dari uji ANOVA yang memiliki p-value kurang dari 0,05 menunjukkan bahwa faktor yang diteliti memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap respon. Hasil dari uji ANOVA terhadap respon viskositas dapat dilhat pada tabel XIV.
Tabel XIV. Hasil uji ANOVA terhadap respon viskositas
Faktor Df
Sum of Squares
Mean Square
F p-value
Tween 80 1
2,1 2,1
0,0196 0,8920992
Sorbitol 1
18,7 18,7
0,1765 0,6854796
Interaksi 1
3852,1 3852,1
36,2549 0,0003158
Residual 8
106,2 106,2
Berdasarkan tabel XIV, dapat dilihat bahwa Tween 80 dan sorbitol tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap respon viskositas krim ekstrak daun
jambu biji, sedangkan interaksi keduanya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap respon viskositas krim ekstrak daun jambu biji. Hal ini dapat dibuktikan
dari p-value Tween 80 dan sorbitol yang lebih besar dari 0,05, sedangkan p-value interaksi kedua faktor tersebut kurang dari 0,05. Tidak dapat dilakukan uji
ANOVA terhadap respon daya sebar sebab tidak memenuhi syarat uji parametrik penyebaran data tidak normal serta tidak dilakukan uji le
vene’s test oleh sebab itu pengujian daya sebar dilanjutkan dengan uji non-parametrik kruskal-wallis
dengan post hoc wilcoxon.
4. Uji Kruskal-Wallis dengan Post hoc Wilcoxon
Uji Kruskal-Wallis merupakan uji non-parametrik yang dilakukan apabila data terdistribusi tidak normal. Respon daya sebar memiliki penyebaran data yang
tidak normal, oleh sebab itu dilakukan uji kruskal-wallis dengan post hoc wilcoxon
. Hasil dari pengujian kruskal-wallis dapat dilihat pada tabel XV.
Tabel XV. Hasil uji Kruskal-Wallis terhadap respon daya sebar
Respon yang diteliti p-value
Daya sebar 0,6663
Tabel XV menunjukkan bahwa p-value pada respon daya sebar lebih dari 0,05. Hal ini membuktikan bahwa variasi antara Tween 80 dan sorbitol yang
digunakan dalam penelitian tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap respon daya sebar. Pengujian dilanjutkan dengan uji wilcoxon yaitu dengan
membandingkan antara dua formula yang memiliki level yang sama pada salah satu faktor yang diteliti. Hasil dari uji wilcoxon dapat dilihat pada tabel XVI.
Tabel XVI. Hasil uji Wilcoxon pada variasi Tween 80 sebagai emulsifying agent terhadap
respon daya sebar
Formula p-value
Keterangan Kesimpulan
F1 : Fa 0,2
Berbeda tidak bermakna Tidak ada pengaruh
Fb : Fab 1
Berbeda tidak bermakna Tidak ada pengaruh
Tabel XVI menunjukkan bahwa pada formula F1 : Fa maupun formula Fb:Fab tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap respon daya sebar.
Formula F1 dibandingkan dengan formula Fa untuk mengetahui pengaruh dari Tween 80 sebagai emulsifying agent pada level rendah sorbitol 6 gram terhadap
respon daya sebar. Berdasarkan hasil uji wilcoxon dapat dibuktikan bahwa variasi yang diberikan terhadap Tween 80 pada level rendah sorbitol tidak memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap respon daya sebar. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat p-value hasil uji wilcoxon pada formula F1: Fa yang lebih dari
0,05. Formula Fb dibandingkan dengan formula Fab untuk mengetahui
pengaruh dari Tween 80 sebagai emulsifying agent pada level tinggi sorbitol 9
gram terhadap respon daya sebar. Berdasarkan hasil uji wilcoxon dapat dibuktikan bahwa variasi yang diberikan terhadap Tween 80 pada level tinggi
sorbitoltidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap respon daya sebar. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat p-value hasil uji wilcoxon pada formula
Fb : Fab yang lebih dari 0,05. Hasil uji Wilcoxon terhadap pengaruh sorbitol dapat dilihat pada tabel XVII.
Tabel XVII. Hasil uji Wilcoxon pada variasi sorbitol sebagai humektan terhadap respon
daya sebar
Formula p-value
Keterangan Kesimpulan
F1 : Fb 0,6579
Berbeda tidak bermakna Tidak ada pengaruh
Fa : Fab 0,7
Berbeda tidak bermakna Tidak ada pengaruh
Tabel XVII menunjukkan bahwa pada formula F1 : Fb maupun formula Fa : Fab tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap respon daya sebar.
Formula F1 dibandingkan dengan formula Fb untuk mengetahui pengaruh dari sorbitol sebagai humektan pada level rendah Tween 80 4 gram terhadap respon
daya sebar. Berdasarkan hasil uji wilcoxon dapat dibuktikan bahwa variasi yang diberikan terhadap sorbitol pada level rendah Tween 80 tidak memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap respon daya sebar. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat p-value hasil uji wilcoxon pada formula F1 : Fb yang lebih dari
0,05. Formula Fa dibandingkan dengan formula Fab untuk mengetahui
pengaruh dari sorbitol sebagai humektan pada level tinggi Tween 80 6 gram terhadap respon daya sebar. Berdasarkan hasil uji wilcoxon dapat dibuktikan
bahwa variasi yang diberikan terhadap sorbitol pada level tinggi Tween 80 tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap respon daya sebar. Hal ini dapat
dibuktikan dengan melihat p-value hasil uji wilcoxon pada formula Fa : Fab yang lebih dari 0,05.
5. Uji pergeseran viskositas