B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas maka rumusan masalah yang diperoleh sebagai berikut :
1. Berapa jumlah persentase sekolah dasar inklusi di Wilayah
Kabupaten Sleman yang sesuai dengan prinsip sekolah inklusi? 2.
Bagaimana penerapan setiap prinsip sekolah inklusi yang diselenggarakan oleh sekolah dasar inklusi di Wilayah Kabupaten
Sleman?
C. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui jumlah persentase sekolah dasar inklusi di Wilayah
Kabupaten Sleman yang sesuai dengan prinsip sekolah inklusi. 2.
Mendeskripsikan penerapan setiap prinsip sekolah inklusi yang diselenggarakan oleh sekolah dasar inklusi di Wilayah Kabupaten
Sleman.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat penelitian ini antara lain sebagai
berikut : 1.
Manfaat teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dan referensi tentang kondisi penyelenggaraan sekolah dasar inklusi di Wilayah Kabupaten Sleman.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Peneliti
Peneliti memperoleh pengalaman langsung untuk menggali kesesuaian prinsip-prinsip sekolah inklusi dengan penyelenggaraan
sekolah dasar inklusi di Wilayah Kabupaten Sleman. b.
Bagi Guru Guru mendapatkan informasi kondisi penyelenggaraan sekolah
dasar inklusi di Wilayah Kabupaten Sleman. c.
Bagi Sekolah Dasar Inklusi Sekolah mendapatkan data tentang kondisi penyelenggaraan sekolah
dasar inklusi di Wilayah Kabupaten Sleman.
E. Definisi Operasional
1. Pendidikan inklusi adalah pendidikan yang melayani anak berkebutuhan
khusus di kelas reguler bersama-sama teman seusianya untuk memperoleh hak dasar mereka sebagai warga negara.
2. Sekolah dasar inklusi adalah satuan pendidikan selama enam tahun yang
menampung semua siswa di kelas yang sama dengan mengakomodir dan merespon keberagaman melalui kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan
setiap anak untuk memerangi sikap diskriminatif. 3.
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang membutuhkan pendidikan yang disesuaikan dengan hambatan belajar dan kebutuhan masing-masing
individu karena dimaknai dengan anak-anak yang tergolong cacat atau yang menyandang ketunaan, dan juga anak potensial dan berbakat.
4. Prinsip penyelenggaraan sekolah inklusi adalah penyelenggaraan sekolah
inklusi yang menuntut pihak sekolah melakukan penyesuaian baik dari segi kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan, maupun sistem
pembelajaran untuk memberi kesempatan kepada semua anak dengan latar belakang dan kemampuan yang berbeda untuk belajar bersama. Ada
8 prinsip penyelenggaraan sekolah inklusi yang digunakan peneliti, sebagai berikut: penerimaan peserta didik baru PPDB, identifikasi,
kurikulum fleksibel, merancang bahan ajar dan kegiatan pembelajaran yang ramah anak, penataan kelas yang ramah anak, asesmen, pengadaan
dan pemanfaatan media pembelajaran adaptif, penilaian dan evaluasi pembelajaran.
9
BAB II LANDASAN TEORI