E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang dipakai untuk menjembatani antara subjek dan objek secara substansial antara hal-hal teoritis dengan
empiris, antara konsep dengan data, sejauh mana data mencerminkan konsep yang ingin diukur tergantung pada instrumen yang substansinya disusun
berdasarkan penjabaran konseppenentuan indikator yang dipergunakan untuk mengumpulkan data Suharsaputra, 2014: 94.
Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa lembar kuesioner dengan bentuk pertanyaan terbuka. Lembar kuesioner terbuka ini digunakan untuk
mengetahui kondisi penyelenggaraan sekolah inklusi di Wilayah Kabupaten Sleman. Kuesioner ini dibagikan kepada wali kelas 1 hingga wali kelas 6
yang menjadi sampel penelitian. Lembar kuesioner terbuka ini berisi indikator-indikator tentang prinsip penyelenggaraan sekolah inklusi. Menurut
Effendi 2012: 185 pertanyaan terbuka, baik alasan utama atau alasan apa saja tidak disediakan variasi jawaban dari pertanyaan tersebut oleh peneliti,
responden diberikan kebebasan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Instrumen kuesioner dalam penelitian ini berbentuk pertanyaan
terbuka terlampir. Peneliti menyusun beberapa soal dengan indikator- indikator yang akan diteliti. Berikut kisi-kisi kuesioner yang digunakan
peneliti: Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentang penyelenggaraan sekolah
inklusi di Wilayah Kabupaten Sleman No.
Prinsip Indikator
No. Item 1
Penerimaan Peserta Menerima semua tipe anak 1, 2, 3, 4, 5
Didik Baru PPDB yang
mengakomodasikan semua anak
berkebutuhan khusus Mengukur
sumber daya
pendidikan dan
tenaga kependidikan yang ada di
sekolah 6, 7, 8
Mempersiapkan sarana
dan prasarana
9, 10, 11 Merencanakan sumber daya
biaya 12, 13, 14, 15
2 Identifikasi
Mengidentifikasi tipe
anak berkebutuhan khusus
16, 17, 18, 19 3
Adaptasi Kurikulum
Kurikulum fleksibel Menyusun Kurikulum
20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27,
28, 29
4 Merancang bahan ajar
dan kegiatan
pembelajaran yang
ramah anak Menyusun
perencanaan pembelajaran bagi siswa
30, 31, 32, 33 Menentukan bahan ajar yang
terdiri dari
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
34, 35, 36, 37, 38, 39, 40
5 Penataan kelas yang
ramah anak Mengelola
kelas untuk
mengoptimalkan proses belajar mengajar
41, 42, 43, 44, 45
Mengarahkan pengelompokan siswa untuk pengajaran di
ruang kelas 46, 47, 48, 49,
50
6 Asessmen
Upaya pengumpulan informasi untuk
memantau kemajuan
pendidikan 51, 52, 53, 54,
55
Melakukan penyaringan atau
screening
56, 57, 58, 59, 60
Melakukan diagnosis
menyangkut kelayakan atas layanan pendidikan khusus
61, 62, 63, 64
Melakukan penempatan
program pada
anak berkebutuhan khusus
65, 66, 67
Melakukan penempatan
kurikulum untuk
memulai pengajaran siswa
68, 69
Melakukan evaluasi pengajaran untuk
anak berkebutuhan
khusus 70, 71, 72, 73
Melakukan evaluasi program pada anak berkebutuhan khusus
74, 75, 76, 77 7
Pengadaan dan Memahami pentingnya Media 78, 79, 80, 81,
pemanfaatan media
pembelajaran adaptif Pembelajaran Adaptif sebagai
sarana dalam pembelajaran 82, 83
8 Penilaian dan evaluasi
pembelajaran Menentukan KKM
84, 85, 86, 87 Menjelaskan
karakteristik evaluasi
88, 89, 90, 91, 92
Menunjukkan kegunaan
kegiatan evaluasi 93, 94, 95, 96,
97, 98, 99, 100 Berdasarkan tabel 3.2 terkait kisi-kisi instrumen, teori yang digunakan
untuk penyusunan berlandaskan teori dari Kustawan, Friend, Ilahi, Tiarni, dan Triani yang lebih lengkapnya terdapat pada kajian teori BAB II penelitian ini
halaman 23-29. Teori dari Kustawan digunakan untuk menentukan prinsip- prinsip sekolah inklusi yang digunakan peneliti sebagai acuan penelitian.
Teori-teori dari beberapa tokoh yang lain digunakan untuk mengembangkan prinsip-prinsip sekolah inklusi menjadi beberapa indikator yang kemudian
dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan dengan jumlah 100 aitem untuk menguak kondisi penyelenggaraan sekolah inklusi di Wilayah
Kabupaten Sleman.
F. Teknik Pengujian Instrumen