digunakan pada penelitian ini adalah instrumen kuesioner dengan bentuk pertanyaan terbuka. Peneliti akan melakukan penelitian dengan banyak
responden yang akan diteliti, dengan memberikan beberapa pertanyaan terbuka peneliti tidak bisa memberikan batasan pada jawaban setiap
pertanyaan. Akibat dari penelitian yang dilakukan pada banyak responden yang berbeda-beda tidak memungkiri hasil yang didapatkan oleh peneliti
juga berupa jawaban yang berbeda-beda karena setiap responden memiliki sikap dan tindakan yang berbeda.
Teknik untuk menilai kepercayaanreliabilitas dari item kuesioner ini melalui jawaban dari responden terhadap pertanyaan yang hanya
responden ketahui atau yang relevan terhadap sikap dan tindakan responden. Peneliti perlu memberikan pertanyaan dengan jelas agar
responden mampu memberikan jawaban yang dapat dipercaya. Namun hal ini juga dapat membahayakan bagi peneliti, karena responden akan
memberikan jawaban yang dapat dipercaya atau tidak, jika tidak dapat dipercaya maka akan membahayakan bagi peneliti karena akan
menurunkan derajat kepercayaanreliabilitas dari item pertanyaan tersebut.
G. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode survei
cross-sectional
dengan teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif persentase. Statistik deskriptif bertugas
untuk menggambarkan
description
tentang suatu gejala Partino, 2009: 5.
Statistik deskriprif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan atau
fenomena Hasan, 2009: 6. Menurut Darmawan 2013: 174 statistik deskriptif
berkenaan dengan
bagaimana data
dapat digambarkan
dideskripsikan atau disimpulkan, baik secara numerik misalnya menghitung rata-rata dan deviasi standar atau secara grafis dalam bentuk
tabel atau grafik, untuk mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut sehingga lebih mudah dibaca dan bermakna. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa statistik deskriptif adalah data penelitian diuraikan atau dideskriptifkan mengenai suatu keadaan atau fenomena sehingga lebih mudah dibaca dan
bermakna. Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner dengan bentuk pertanyaan
terbuka yang berjumlah 100 item pertanyaan untuk mendapatkan data berupa kondisi penyelenggaraan sekolah dasar inklusi di Wilayah Kabupaten
Sleman. Data yang diperoleh dari jawaban responden kemudian dianalisis oleh peneliti. Menurut Blaxter dalam Martono, 2014: 160 analisis data
merupakan sebuah proses berkelanjutan dalam penelitian, dengan analisis ini peneliti dapat menginformasikan data yang telah dikumpulkan. Faisal dalam
Martono, 2014: 160 ada beberapa tahap yang harus dilakukan seorang peneliti untuk melakukan analisis data, yaitu:
data coding, data entering, data cleaning, data output,
dan
data analyzing
.
Data coding
atau mengkoding data merupakan suatu proses penyusunan data mentah secara sistematis yang ada dalam bentuk kuesioner-survei; surat
kabar, majalah, buku, karya sastra-analisis isi ke dalam bentuk yang mudah dibaca oleh mesin pengolah data komputer. Kode bisa berupa angka
maupun huruf yang bertujuan untuk membedakan antara data atau identitas data yang akan dianalisis. Koding data pada penelitian ini berupa pemberian
kode pada jawaban kuesioner dengan tujuan untuk membedakan data setiap jawaban yang diberikan responden. Tabel 3.4 merupakan contoh koding data
dalam penelitian ini. Tabel 3.4 Contoh koding data
No. Soal Kode
jawaban “ya”
Kode jawaban
“tidak” Kode
jawaban “kadang”
1 1.a
1.b 1.c
Tabel 3.4 menjelaskan bahwa untuk kode 1.a yang dimaksudkan adalah angka 1 untuk menjelaskan nomor soal 1, dan huruf a untuk menjelaskan
pengelompokan jawaban “ya” yang memiliki kata kunci yang sama pada masing-masing nomor. Begitu juga dengan 1.b yang artinya angka 1 untuk
nomor soal 1, dan huruf b untuk menjelaskan pengelompokan jawaban “tidak” yang memiliki kata kunci yang sama pada masing-masing nomor.
Data entering
merupakan proses pemindahan data yang telah diubah dalam kode angka ke dalam komputer. Proses ini memakan waktu yang
cukup lama serta memerlukan ketelitian yang cukup tinggi, terutama bila data yang dimasukkan sangat banyak. Data yang diperoleh peneliti dari jawaban
responden dimasukkan ke dalam
Microsoft excel 2010
dan kemudian dicek kelengkapannya.
Data cleaning
atau membersihkan data merupakan proses pengecekan untuk memastikan bahwa seluruh data yang telah dimasukkan ke komputer
sudah sesuai dengan informasi yang sebenarnya. Pada tahap ini peneliti melakukan mengecekan terhadap data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer untuk memastikan bahwa seluruh data yang telah dimasukkan sudah sesuai dengan informasi yang sebenarnya. Proses membersihkan data
ini juga menghilangkan item-item kuesioner yang tidak valid.
Data analyzing
atau menganalisis data merupakan tahap akhir dalam penelitian. Tahap ini mengharuskan peneliti menginterpretasikan data yang
sudah diperoleh selama pengumpulan data di lapangan. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan mengelompokkan setiap jawaban yang
memiliki kata kunci yang sama menjadi satu dalam masing-masing nomor soal. Setelah peneliti melakukan pengelompokkan peneliti menghitung
dengan turus untuk menghitung seluruh responden yang memiliki jawaban sama.
Data output
atau mengeluarkan data merupakan tahap menyajikan hasil pengolahan data dengan bentuk yang mudah dibaca dan lebih menarik.
Penyajian data ini dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan
rosstabulation
atau tabel silang, grafik, atau dalam bentuk gambar. Peneliti menyajikan data hasil pengolahan dengan bentuk tabel yang berisikan angka
persentase dari nomor soal dan pengelompokkan jawaban.
59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini membahas mengenai deskripsi penelitian, tingkat pengembalian kuesioner, hasil penelitian, dan pembahasan.
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian non-eksperimental dengan metode survei yang berjudul “Survei Penyelenggaraan Sekolah Dasar Inklusi
di Wilayah Kabupaten Sleman”. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017. Peneliti melaksanakan penelitian diawali dengan mengurus
surat izin penelitian dari instansi terkait seperti Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Bupati Sleman, Dinas
Pendidikan Kabupaten Sleman, Kecamatan se-Kabupaten Sleman yang bersangkutan, UPT Pelayanan Pendidikan se-Kabupaten Sleman yang
bersangkutan, dan Sekolah Dasar Inklusi se-Kabupaten Sleman yang bersangkutan untuk mendapatkan izin penelitian yang dilaksanakan di
Kabupaten Sleman. Langkah pertama yang dilakukan peneliti meminta surat pengantar dari Sekretariat Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata
Dharma yang ditujukan untuk Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman. Selanjutnya, dari Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Kabupaten Sleman peneliti mendapatkan surat rekomendasi penelitian sebagai syarat untuk meminta surat izin penelitian di seluruh sekolah dasar
inklusi di Wilayah Kabupaten Sleman yang ditujukan kepada Kepala Badan