Pendidikan Inklusi Kajian Teori

9

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas kajian teori, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis.

A. Kajian Teori

1. Pendidikan Inklusi

a. Pengertian Pendidikan Inklusi Konsep pendidikan inklusi merupakan konsep pendidikan yang merepresentasikan keseluruhan aspek yang berkaitan dengan keterbukaan dalam menerima anak berkebutuhan khusus untuk memperoleh hak dasar mereka sebagai warga negara Ilahi, 2013: 24. Pernyataan tersebut didukung oleh Staub dan Peck dalam Ilahi, 2013: 27 yang menyatakan bahwa pendidikan inklusi adalah penempatan anak berkelainan tingkat ringan, sedang, dan berat secara penuh di kelas reguler. Sedangkan O’Neil dalam Ilahi, 2013: 27 menambahkan, pendidikan inklusi sebagai sistem layanan pendidikan mempersyaratkan agar semua anak berkelainan dilayani di sekolah-sekolah terdekat, di kelas regular bersama-sama teman seusianya. Rosilawati 2013: 9 memaparkan bahwa pendidikan inklusi adalah pendidikan yang memberikan layanan kepada setiap anak tanpa terkecuali. Tiarni 2013: 4 berpendapat pendidikan inklusi dimaksudkan sebagai sistem layanan pendidikan yang mengikutsertakan anak berkebutuhan khusus belajar dengan anak sebayanya di sekolah regular yang terdekat dengan tempat tinggalnya. Dari beberapa pengertian yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan inklusi adalah pendidikan yang melayani anak berkebutuhan khusus di kelas regular bersama-sama teman seusianya untuk memperoleh hak dasar mereka sebagai warga negara. b. Tujuan Pendidikan Inklusi Menurut Ilahi 2013: 39, tujuan pendidikan inklusi, yaitu : 1 Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial atau memiliki potensi kecerdasan danatau bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. 2 Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keanekaragaman, dan tidak diskriminatif bagi semua peserta didik. Sembodo 2008: 7 menyebutkan beberapa manfaat pendidikan dibuat agar anak-anak istimewa belajar bersama-sama anak-anak lain diantaranya adalah : 1 Meningkatkan interaksi sosial 2 Lebih banyak tingkah laku normal yang dapat dicontoh oleh mereka 3 Meningkatkan perkembangan bahasa 4 Menjadikan mereka lebih mandiri 5 Perkembangan dan nilai guna pendidikan bergantung pada program dan intervensi yang dijalankan oleh guru Rosilawati 2013: 10 menyatakan bahwa manfaat dan sisi positif lain yang diperoleh dari adanya pendidikan inklusi diantaranya : 1 Melibatkan dan memberdayakan masyarakat untuk melakukan analisis situasi pendidikan lokal, mengumpulkan informasi semua anak pada setiap distrik dan mengidentifikasi alasan mengapa mereka tidak sekolah. 2 Mengidentifikasi hambatan berkaitan dengan kelainan fisik, sosial dan masalah lainnya terhadap akses dan pembelajaran. 3 Melibatkan masyarakat dalam melakukan perencanaan dan monitoring mutu pendidikan bagi semua anak. Dari beberapa pengertian yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan inklusi adalah 1 Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial atau memiliki potensi kecerdasan danatau bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. 2 Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keanekaragaman, dan tidak diskriminatif bagi semua peserta didik. 3 Meningkatkan interaksi sosial 4 Menjadikan mereka lebih mandiri 5 Mengidentifikasi hambatan berkaitan dengan kelainan fisik, sosial dan masalah lainnya terhadap akses dan pembelajaran. c. Karakteristik Pendidikan Inklusi Direktorat Pendidikan Luar Biasa dalam Ilahi, 2013: 44 menyatakan bahwa pendidikan inklusi memiliki empat karakteristik makna, antara lain: 1 Proses yang berjalan terus dalam usahanya menemukan cara-cara merespon karagaman individu. 2 Mempedulikan cara-cara untuk meruntuhkan hambatan-hambatan anak dalam belajar. 3 Anak kecil yang hadir di sekolah, berpartisipasi dan mendapatkan hasil belajar yang bermakna dalam hidupnya. 4 Diperuntukkan utamanya bagi anak-anak yang tergolong marginal, ekslusif, dan membutuhkan layanan pendidikan khusus dalam belajar. d. Prinsip Dasar Pendidikan Inklusi Ilahi 2013: 48 menjelaskan bahwa prinsip dasar pendidikan inklusi sebagai sebuah paradigma pendidikan yang menekankan pada keterbukaan dan penghargaan terhadap anak berkebutuhan khusus. Salamanca Statement dan Framework for Action dalam Ilahi, 2013: 49 menyatakan prinsip penyelenggaraan pendidikan inklusi bagi anak berkebutuhan khusus adalah semua anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk bersekolah tanpa memandang perbedaan latar belakang kehidupannya. Kedua pernyataan tersebut didukung oleh Florian dalam Ilahi, 2013: 50 yang menyatakan bahwa pendidikan inklusi lahir atas dasar prinsip bahwa layanan sekolah seharusnya diperuntukkan untuk semua siswa tanpa menghiraukan perbedaan yang ada, baik siswa dengan kondisi kebutuhan khusus, perbedaan sosial, emosional, kultural, maupun bahasa. Dari beberapa pengertian yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa prinsip pendidikan inklusi adalah sebuah paradigma pendidikan yang menekankan pada keterbukaan dimana semua anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk bersekolah tanpa menghiraukan perbedaan yang ada.

2. Sekolah Dasar Inklusi