19 Evaluasi merupakan tujuan kognitif yang paling tinggi. Tujuan ini
merupakan kemampuan membuat penilaian terhadap sesuatu. Penilaian ini diambil berdasarkan maksud dan kriteria tertentu. Tujuan ini juga merupakan
kemampuan untuk memberikan suatu keputusan dengan berbagai pertimbangan dan ukuran-ukuran tertentu. Misalnya, memberikan keputusan
bahwa sesuatu yang diamati itu baik, buruk, menguntungkan, merugikan, dan lain sebagainya. Kemampuan ini diperoleh ketika kemampuan sebelumnya
dipenuhi. Tingkatan-tingkatan tujuan pembelajaran pada domain kognitif ini
saling berkaitan satu sama lain. Artinya tingkatan paling rendah merupakan prasyarat bagi tingkatan selanjutnya. Tingkatan pengetahuan, pemahaman, dan
merapkan merupakan tujuan kognitif tingkat rendah. Artinya, pada tingkatan ini siswa hanya mampu mengingat, mengungkapkan apa yang diingatnya dan
menerapkannya sesuai dengan aturan-aturan tertentu yang sifatnya pasti. Tingkatan analisis, sintesis, dan evaluasi merupakan tujuan kognitif tingkat
tinggi. Dikatakan tujuan kognitif tingkat tinggi karena kemampuan pada tingkatan ini siswa bukan hanya mampu mengingat atau mampu menerapkan.
Tetapi siswa mempunyai kemampuan berkreasi dan kemampuan mencipta Sanjaya, 2008:128.
C. Guru Fisika
Menurut Nasution 1997 dalam Fuada 2013 menyebutkan konsep diklasifikasikan menjadidua, yaitu: 1 konsep konkrit yang dapat diperoleh
20 dengan pengamatansehingga dapat ditunjukkan bendanya, 2 konsep abstrak,
yaitu konsepmenurut definisi, seperti konsep berat jenis dan kalori dalam fisika, akar,negatif, dan bilangan imajiner dalam matematika, subyek dan
obyek dalambahasa dan sebagainya.
Menurut Herdian dalam Fuada 2013 Pemahaman dapat diartikan menguasai tertentu dengan pikiran, makabelajar berarti harus mengerti secara
mental makna dan filosofisnya, maksuddan implikasi serta aplikasi- aplikasinya, sehingga menyebabkan gurumemahami suatu situasi.Herdian juga
menjelaskan bahwapemahaman memiliki arti mendasar yang meletakkan bagian-bagian belajarpada proporsinya. Pemahamah konsep fisika adalah
suatu upaya yangmenunjukan kemampuan untuk menjelaskan suatu peristiwa
fisikaberdasarkan pengamatan atau percobaan yang telah dilakukan.
Dalam proses pembelajaran guru harus memiliki pemahaman konsep bidang studi. Salah satu peran guru dalam proses pembelajaran menurut
Sanjaya 2012 adalah guru sebagai sumber belajar. Peran guru sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan materi pembelajaran.
Dikatakan guru yang baik ketika ia dapat menguasai materi pelajaran dengan baik, sehingga benar-benar ia berperan sebagai sumber belajar bagi anak
didiknya. Apapun yang ditanyakan siswa berkaitan dengan materi pelajaran yang sedang diajarkannya, ia akan bisa menjawab dengan penuh keyakinan.
Menurut Wina Sanjaya 20012 kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan bidang studi yang diajarkan adalah salah satu tingkat
keprofesionalan seorang guru. Penguasaan pengetahuan adalah penguasaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21 terhadap kemampuan yang berkaitan dengan keluasan dan kedalaman
pengetahuan. Di dalam menekuni bidangnya guru selalu bertambah pengalamannya.
Semakin bertambah masa kerjanya diharapkan guru semakin banyak pengalaman.
Pengalaman ini
erat kaitannya
dengan peningkatan
profesionalisme pekerjaan. Guru yang sudah lama mengabdi di dunia pendidikan harus lebih professional dibandingkan guru yang beberapa tahun
mengabdiGazali: 2012. Masa kerja merupakan faktor yang mendukung proses mengajar
seorang guru, seorang guru akan dapat mengukur kemampuannya dalam mengajar secara lebih baik. Masa mengajar adalah masa kerja guru dalam
melaksanakan tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan surat tugas dari lembaga yang berwenang Gazali: 2012.
Darling-Hammond dalam Gazali 2012mengutarakan pendapatnya seputar masa mengajar, sebagaimana yang dikutip John Scharter dalam jurnal
Teacher Performance- Based Accountability: Why, What, and How: “Surpringly, teacher experience has only a small effect on student learning.
While many studies have established that inexperianced teachers those with less than two years of experience are typically less effective than more senior
teachers, the benefits of experience appear to level off after about five years”. Isi singkatnya adalah: guru dengan masa kerja mengajar dua tahun kebawah,
efeknya terhadap belajar siswa hanya kecil dan kurang efektif bila dibanding PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22 dengan guru senior, pengalaman-pengalaman muncul setelah guru
berpengalaman mengajar setidaknya lima tahun. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa, masa kerja adalah apa
yang sudah dialami dalam mengajar, berkenaan dengan kurun waktu. Semakin lama masa kerja, maka akan semakin beragam pengalaman yang diperoleh
dalam bekerja. Guru pemula dengan latar pendidikan keguruan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah.
Salah satu peran guru dalam proses pembelajaran menurut Sanjaya 2012 adalah guru sebagai sumber belajar.Dalam proses pembelajaran guru
harus memiliki pemahaman konsep bidang studi. Pemahaman konsep fisika adalah suatu upaya yangmenunjukan kemampuan untuk menjelaskan suatu
peristiwa fisikaberdasarkan pengamatan atau percobaan yang telah dilakukan.Menguasai konsep tertentu dengan pikiran dan pengetahuan, maka
menyebabkan guru memahami suatu situasi dalam pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Data yang diperoleh pada penelitian ini dari kuisioner berupa skor sehingga
dianalisis secara statistik dan kemudian dideskripsikan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di 17 Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat, yang terdiri dari 9 SMA dan 8 SMP. Penelitian ini dilakukan
pada bulan Februari 2016.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian yaitu guru fisika Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat. Guru Fisika Sekolah Menengah ini merupakan