Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Fisika 1. PengertianFisika

Fisika sebagai ilmu pengetahuan telah berkembang sejak awal abad ke 14 yang lalu. Fisika bersama-sama dengan biologi, kimia, serta astronomi tercakup dalam kelompok ilmu-ilmu alam natural sciences atau secara singkat disebut science. Dalam bahasa Indonesia istilah science ini diterjemahkan menjadi sains atau ilmu pengetahuan alam. Sains termasuk fisika merupakan salah satu bentuk ilmu. Oleh karena itu, ruanglingkup kajiannya juga terbatas hanya pada dunia empiris, yakni hal- hal yang terjangkau oleh pengalaman manusia. Alam dunia yang menjadi objek telaah fisika ini sebenarnya tersusun atas kumpulan benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang satu dengan lainnya terkait dengan sangat kompleksSutrisno: 2006. Menurut Suriasumantri Sutrisno: 2006 sains atau ilmu pengetahuan alam pada dasarnya merupakan abstraksi dari aturan atau hukum alam yang disederhanakan. Penyederhanaan ini memang diperlukan sebab kejadian alam yang sebenarnya sangat kompleks. Untuk itu, fisika maupun sains pada umumnya bekerja dengan landasan beberapa asumsi yaitu bahwa objek-objek empiris mempunyai sifat keragaman, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 memperlihatkan sifat berulang, dan kesemuanya jalin-menjalin mengikuti pola-pola tertentu. Tujuan dasar setiap ilmu termasuk Fisika adalah mencari pengetahuan yang bersifat umum dalam bentuk teori, hukum, kaidah, asas yang dapat diandalkan Suriasumantri Sutrisno: 2006 Fisika sebagai ilmu merupakan landasan pengembangan teknologi sehingga teori-teori fisika sangat membutuhkan tingkat kecermatan yang tinggi. Oleh karena itu, fisika berkembang dari ilmu yang bersifat kualitatif menjadi ilmu yang bersifat kuantitatif. Fisika berasal dari kata Yunani yang berarti “alam”. Karena “Fisika” adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda di alam, gejala-gejala, kejadian-kejadian alam serta interaksi dari benda-benda di alam tersebut. Gejala-gejala ini pada mulanya adalah apa yang dialami oleh indra kita, misalnya penglihatan, menemukan optika datau cahaya, pendengaran menemukan pelajaran tentang bunyi, panas juga dapat dirasakan perasaan. Demikianlah Fisika didefinikan sebagai proses benda-benda alam yang tak dapat berubah artinya mati Sarojo, 2013:1. Fisika, ilmu sains tentang dunia fisik yang paling fundamental, mempelajari prinsip-prinsip dasar dari alam semesta. Fisika adalah ilmu yang mendasar bagi ilmu sains lainnya: astronomi, biologi, kimia, dan geologi. Keindahan dari fisika terletak pada kesederhanaan teori-teori fisika yang fundamental dan pada cara dimana sedikit konsep, persamaan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 dan asumsi fundamental dapat mengubah dan mengembangkan pandangan kita terhadap duni sekitar kita Serway, 2009:1. Ilmu fisika dapat dibagi menjadi enam bidang utama Serway, 2009:1: 1. Mekanika klasik, yang berkaitan dengan gerakan benda-benda yang besar relatif terhadap ukuran atom, dan bergerak pada kelajuan yang jauh lebih lambat daripada kelajuan cahaya. Mekanika klasik terdiri dari: Hukum Newton, gerak melingkar, fluida statistik, impuls, momentum, usaha dan energi, gerak benda tegar, fluida dinamik, dan gaya Giancoli: 2014. 2. Gelombang mekanik, yaitu mempelajari gelombang, bunyi, resonansi, difraksi. 3. Termodinamika, yang mempelajari panas, usaha, suhu, dan perilaku statistik dari sistem-sistem yang mengandung banyak partikel, yaitu: suhu dan kalor, teori kinetik gas, hukum-hukum termodinamika Giancoli: 2014. 4. Elektromagnestime, yang berkaitan dengan listrik, magnetisme, dan medan elektromagnetik, yaitu: listrik searah DC, listrik bolak-balik AC, dan medan magnet Giancoli: 2014. 5. Optika, yaitu ilmu tentang perilaku cahaya dan interaksinya dengan berbagai bahan. Optika mempelajari lensa, cahaya, alat optic, cermin.