Analisis Pemahaman Konsep Fisika antara Guru SMA dan SMP

39 sudah mengajar selama ≤ 5 tahun sedikit lebih tinggi daripada guru Fisika yang sudah mengajar selama 5 tahun. Karena selisih antara keduanya sangat kecil sebesar 0.17 maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan guru Fisika yang sudah mengajar selama ≤ 5 tahun sedikit dan yang sudah mengajar selama 5 tahun. Hal ini diakibatkan karena ada beberapa guru yang sudah mengajar selama ≤ 5 tahun, tingkat kemampuannya tidak merata. Hasil uji pemahaman konsep Fisika guru Sekolah Menengah SMA dan SMP berdasarkan pengelompokan pemahaman Fisika, dianalisis menggunakan SPSS dengan Uji Test-T untuk 2 grup yang Independen yaitu untuk menguji perbedaan rata-rata dua kelompok yang dites dengan tes yang sama. Hasil uji Test-T dengan menggunakan SPSS untuk mengetahui perbedaan rata-rata pemahaman konsep Fisika guru SMA dan SMP berdasarkan masa kerja adalah sebagai berikut: Tabel 4.8. Kemampuan Bidang Studi antara Guru Fisika Sekolah Menengah berdasarkan Lama Mengajar Group Statistics Mengajar N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Nilai ≤ 5 tahun 13 30.4615 10.00513 2.77492 5 tahun 7 30.2857 5.58911 2.11248 40 Tabel 4.9. Hasil Uji Test-T Pemahaman konsep Fisika guru Sekolah Menengah berdasarkan Lama Mengajar Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Nilai Equal variances assumed .663 .426 .043 18 .966 .17582 4.11771 -8.47517 8.82681 Equal variances not assumed .050 17.909 .960 .17582 3.48752 -7.15384 7.50549 Berdasarkan dari analisis pada tabel 4.10 di atas, didapat bahwa signifikan sebesar 0.966. Diketahui bahwa signifikan lebih besar dari 0.05, artinya tidak signifikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara pemahaman konsep Fisika guru SMA dan guru SMP di Kabupaten Nias Barat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41

5. Analisis Pemahaman Konsep Fisika Guru SMA dan SMP di Kabupaten Nias Barat Setiap Item

Berdasarkan pada tabel 4.2, tingkat pemahaman konsep Fisika guru Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat tergolong sangat rendah. Beberapa kelemahan dapat dilihat dengan mengamati respon guru dalam setiap item dalam bidang Fisika. Soal-soal Fisika yang tercantum dalam instrument pemahaman konsep Fisika guru Sekolah Menengah terdiri dari 6 enam bidang Fisika. Dalam materi Fisika terdapat 6 bidang yang diteliti yaitu mekanika, termofisika , gelombang mekanik, optik, listrik magnet, dan Fisika modern. Berikut deskripsi dari bidang-bidang yang terdapat pada materi Fisika. a. Bidang Mekanika Tabel 4.10. Jawaban Guru pada Bidang Mekanika Bidang No Item Jumlah Guru yang Menjawab Total A B C D E Mekanika 1 5.00 50.00 10.00 30.00 5.00 100.00 2 20.00 35.00 25.00 20.00 0.00 100.00 3 35.00 40.00 15.00 10.00 0.00 100.00 4

30.00 15.00

35.00 0.00

20.00 100.00 9 20.00 5.00 35.00 40.00 0.00 100.00 10 5.00 20.00 20.00 30.00

25.00 100.00

11 20.00 35.00 25.00 15.00 5.00 100.00 12 25.00

15.00 20.00

30.00 10.00

100.00 17

15.00 30.00

30.00 15.00 10.00 100.00 Keterangan : Arsir : Jawaban benar Cetak tebal Bold: Skor pembanding terhadap jawaban benar 42 Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan peta pemahaman konsep Fisika guru secara keseluruhan terhadap persoalan dalam tes pada bidang “mekanika”. Pemahaman konsep Fisika guru dalam bidang mekanika yaitu sebesar 28.33 tergolong sangat kurang. Berdasarkan tabel 4.10 di atas, item 1 dan 2 guru menjawab benar. Untuk item 1, guru menjawab benar sebesar 50 dengan pilihan jawaban B, dan untuk item 2 guru menjawab sebesar 35 dengan pilihan jawaban B. Pada item 3 berdasarkan tabel di atas, guru menjawab salah sebesar 35 dengan pilihan jawaban A. Pertanyaan pada item 3 adalah “Sebuah benda bergerak melingkar dengan kecepatan sudut bertambah besar. Pada waktu t, sudut θ yang ditempuh oleh benda dengan kecepatan sudut ω adalah sebagai berikut: t s θ rad ω rads 2 14 11 4 44 49 6 90 27 8 152 35 Percepatan sudut benda adalah….”. Respon yang tepat terhadap pertanyaan ini adalah opsi B yaitu “konstan 4 rads 2 ”, dipilih guru sebesar 40. Kedua opsi jawaban ini, jumlah pilihan opsi A hampir sama dengan opsi B. Pernyataan opsi A adalah 4,5 rads 2 saat t = 6 s dan berkurang secara bertahap. Banyak guru menjawab opsi A menerangkan bahwa percepatan sudut benda bernilai sama yaitu 4,5 rads 2 saat t = 6 s dan berkurang secara bertahap. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 Sebenarnya percepatan sudut benda bernilai sama yaitu konstan 4 rads 2 . Kesalahan dalam menjawab item ini, mungkin guru melihat dari tabel yang nilai perubahan ω berkurang, namun tidak menghitung nilai percepatan sudut benda setiap perubahan waktu � = ∆� ∆ . Pada item 4 berdasarkan tabel di atas mengenai Hukum Archimedes, guru menjawab salah sebesar 35 dengan pilihan jawaban C. Pertanyaan pada item 4 adalah “Sepotong balok kayu mengapung di atas air dengan 75 volumenya tenggelam dalam air. Bila volume balok itu 5.000 cm 3 maka dalam kilogram massa balok kayu itu…”. Respon yang tepat pada pertanyaan ini adalah opsi A yaitu “3,75 kg” dipilih guru sebanyak 30. Pernyataan opsi C yang banyak dipilih guru adalah 7,75 kg. Sebenarnya dengan menggunakan persamaan Hukum Archimedes yaitu w=F A w=m.g; F A =ρ.g.h, maka massa balok yang terapung itu adalah 3,75 kg. Namun, banyak guru memilih opsi A yang menerangkan bahwa volume benda terapung itu adalah 7,75 kg. Hal ini terjadi mungkin guru salah dalam menghitung angka menggunakan persamaan Hukum Archimedes. Item nomor 9 berdasarkan tabel di atas, guru menjawab salah sebesar 35 dengan pilihan jawaban C Pertanyaan pada item 9 adalah “Sebuah truk bermassa 2.000 kg dan melaju dengan kecepatan 36 kmjam menabrak sebuah pohon dan berhenti dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 waktu 0,1 detik. Gaya rata-rata pada truk selama berlangsung tabrakan adalah ……. N”. Respon yang tepat terhadap pertanyaan ini adalah opsi D yaitu “200.000 N” dipilih guru sebesar 40. Kedua opsi jawaban ini, jumlah opsi C hampir sama dengan opsi D. Pernyataan opsi C yang terbanyak kedua dipilih oleh guru adalah 20.000 N. Banyak guru menjawab opsi C menerangkan bahwa gaya rata-rata pada truk selama berlangsung tabrakan adalah 20.000 N. sebenarnya gaya rata-rata pada truk selama berlangsung tabrakan adalah 200.000 N. Kemungkinan kesalahan dalam menjawab item ini, dalam mengubah satuan kecepatan dari ”km” ke “m” yang seharusnya dikali 1000, namun guru mengkalikan 100, sehingga nilai kecepatan truk adalah 1 ms. Pada item 10 berdasarkan tabel di atas, guru menjawab salah sebesar 30 dengan pilihan jawaban D. Pertanyaan pada item 10 adalah “Sebuah benda bermassa 4 kg mula-mula diam, kemudian bergerak lurus dengan percepatan lurus dengan percepatan 3 ms 2 . Usaha yang diubah menjadi energi kinetik setelah 2 detik adalah….”. Respon yang tepat pada pertanyaan ini adalah opsi E yaitu “72 joule” dipilih guru sebanyak 25. Pernyataan opsi D yang banyak dipilih guru adalah 48 joule. Banyak guru memilih opsi D yang menerangkan bahwa usaha yang diubah menjadi energi kinetik setelah 2 detik adalah 48 joule. Sebenarnya dengan menggunakan persamaan W= EK 1 -EK , 45 dimana energi kinetik awal sama dengan 0 karena tidak memiliki kecepatan awal, maka usaha yang diubah menjadi energi kinetik setelah 2 detik adalah 72 joule. Terjadinya kesalahan dalam menjawab item ini, mungkin guru memberi nilai kecepatan awal benda tidak sama dengan nol. Pada item 11, guru menjawab salah sebesar 35 dengan pilihan jawaban B. Pertanyaan pada item 11 adalah “Gaya tangensial 10 N pada tepi roda berdiameter 80 cm yang semula diam. Setelah 2 detik, roda dapat berputar satu kali putaran. Momen inersia roda adalah…..”. Respon yang tepat pada pertanyaan ini adalah opsi C yang dipilih guru sebesar 25. Pernyataan opsi B banyak dipilih guru adalah 8π kg m 2 . Banyak guru menjawab opsi B yang menerangkan bahwa momen inersia roda adalah 8π kg m 2 . Sebenarnya momen inersia roda tersebut adalah 10π kg m 2 . Kesalahan yang terjadi dalam menjawab item ini, mungkin guru menghitung nilai percepatan anguler α= 54 π rads 2 , padahal nilai percepatan anguler α = π rads 2 , sehingga momen inersia roda I = F α. Pada nomor item 12, guru menjawab salah sebesar 25 dengan pilihan jawaban A, 15 dengan pilihan jawaban B, 20 dengan pilihan jawaban C, dan 30 dengan pilihan jawaban D. Pertanyaan pada item 12 adalah “Air mengalir pada suatu pipa yang diameternya berbeda dengan perbandingan 1 : 2. Jika