25.00 15.00 40.00 100.00 5.00 Analisis Pemahaman Konsep Fisika Guru SMA dan SMP di Kabupaten Nias Barat Setiap Item

62 guru Fisika 10 SMP di Kabupaten Nias Barat. Dari hasil analisis Uji Test- T untuk 2 grup yang independen, didapatkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pemahaman konsep Fisika guru SMA dan Guru SMP di Kabupaten Nias Barat, walaupun guru-guru Fisika juga mengajarkan bidang studi lain. Hal ini disebabkan karena materi Fisika dan tingkat soal Fisika di tingkat SMA lebih tinggi daripada soal- SMP, sehingga guru Fisika SMA lebih memiliki kemmapuan menguasai bidang studi Fisika. Hal lain juga disebabkan karena di SMP, bidang studi Fisika gabung dengan bidang studi Biologi menjadi satu bidang studi IPA, maka guru Fisika juga dituntut harus menguasai bidang studi Biologi. Sedangkan di SMA ada pembagian mata pelajaran, sehingga guru Fisika fokus mengajarkan bidang studi Fisika saja. Dari keenam bidang Fisika seperti dijelaskan diatas dan dari tabel 4.6, diperoleh hasil bahwa pemahaman konsep Fisika guru Sekolah Menengah di Nias Barat dalam menguasai materi Fisika, didapatkan hasil bahwa secara umum pemahaman konsep Fisika guru SMA berdasarkan keseluruhan bidang sebesar 35 dan pemahaman konsep Fisika guru SMP berdasarkan keseluruhan bidang sebesar 31.17. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman konsep Fisika guru SMA dan SMP di Kabupaten Nias Barat berdasarkan pemahaman Fisika lebih tinggi daripada guru Fisika SMP berdasarkan keseluruhan bidang. Tetapi walaupun skor guru Fisika SMA berdasarkan setiap bidang lebih tinggi, namun jika dilihat pada setiap bidang, skor guru Fisika SMP sebesar 40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 lebih tinggi daripada skor guru Fisika SMA sebesar 15 pada bidang listrik magnet. Hal ini disebabkan karena tingkat pemahaman konsep Fisika guru SMA dalam penguasaan setiap bidang Fisika lebih tinggi karena guru Fisika SMA banyak mempelajari Fisika lebih dalam sesuai dengan tingkat pengajarannya. Sedangkan guru Fisika SMP memiliki skor lebih tinggi daripada guru Fisika SMA pada bidang litrik magnet, karena mungkin guru Fisika SMP yang sudah menguasai bidang listrik magnet dan juga guru Fisika SMA menganggap bahwa soal tersebut mudah sehingga menjawab secara tidak serius. Pengalaman mengajar adalah apa yang sudah dialami dalam mengajar, berkenaan dengan kurun waktu. Semakin lama masa kerja, maka akan semakin beragam pengalaman yang diperoleh dalam bekerja. Guru dengan pengalaman mengajar dua tahun ke bawah, efeknya terhadap belajar siswa hanya kecil dan kurang efektif bila dibanding dengan guru senior, pengalaman-pengalaman muncul setelah guru berpengalaman mengajar setidaknya 5 tahun. Namun pernyataan ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi pada guru-guru Fisika Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat. Berdasarkan data yang diperoleh dari guru yang mengikuti penelitian ini, ada 13 guru yang sudah mengajar selama ≤ 5 tahun dan 7 guru yang sudah mengajar selama 5 tahun. Hasil yang didapatkan yaitu secara umum pemahaman konsep Fisika guru SMA dan SMP berdasarkan masa kerja selama ≤ 5 tahun sebesar 30.46 dan pemahaman konsep Fisika guru SMA dan SMP berdasarkan masa kerja 64 selama 5 tahun sebesar 30.29. Berdasarkan dari analisis uji Test-T untuk 2 grup independen, didapat bahwa signifikan sebesar 0.966. Diketahui bahwa signifikan lebih besar dari 0.05, artinya tidak signifikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara pemahaman konsep Fisika guru SMA dan Guru SMP di Kabupaten Nias Barat. Hal ini diakibatkan karena ada beberapa guru yang sudah mengajar selama ≤ 5 tahun, tingkat kemampuannya tidak merata. Penyebab lain juga terjadi karena guru yang mengajar ≤ 5 tahun masih segar atau fresh graduate, artinya sudah menguasai materi Fisika sewaktu kuliah atau belajar di perguruan tinggi. Namun bagi guru yang sudah mengajar selama 5 tahun, tidak ada peningkatan atau latihan-latihan dalam menguji kemampuannya dalam menguasai materi Fisika lebih lanjut. Berdasarkan instrumen yang diberikan berupa soal-soal pilihan ganda, dapat dinalisis pemahaman konsep Fisika guru Sekolah Menengah SMA dan SMP di Kabupaten Nias Barat setiap item. Hasil tersebut mengatakan bahwa guru Fisika Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat sangat kurang memamahami dan menguasai bidang studi Fisika. Hal ini dapat dilihat dari soal setiap bidang, secara umum pada bidang mekanika, termofisika , gelombang mekanik, listrik magnet, dan Fisika modern, guru Fisika Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat masih belum bisa mengerjakan soal-soal yang diberikan. Ada kemungkinan bahwa guru belum menguasai konsep dan persamaan-persamaan terkait PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI