Kinerja Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian

Menjadi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Terdepan yang Berkarakter Komunikasi dan Informatika dalam Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Manusia Aparatur Pemerintah b. Misi Pusdiklat Kominfo Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dibidang teknis, fungsional maupun manajerial yang didasarkan pada analisa kebutuhan dan standar kompetensi.

C. Kinerja Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian

Komunikasi dan Informatika Setiap Perusahaan maupun instansi-instansi yang beraktifitas dalam dunia kerja memiliki sebuah kinerja yang dapat menilai apakah perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik mauun tidak, dengan cara melihat bagaimana sistem yang dilakukan di dalam perusahaan tersebut dalam setiap aktifitas pekerjaannya dan dilakukan oleh para pekerja tersebut. Dengan artian, setiap perusahaan atau instansi tersebut sangat bergantung dengan kinerja yang dilakukan oleh para pekerja yang dilakukan pekerja tersebut dalam perusahaannya, apabila perusahaannya berkeinginan untuk terus maju dan berjalan dengan baik. Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Kinerja pegawai merupakan suatu hal yang sangat penting dalam perusahaan untuk mencapai tujuan. 3 Istilah kinerja atau prestasi kerja sebenarnya berasal dari bahasa Inggris “performance”. Kamus The New Webster Dictionary yang memberikan tiga arti bagi kata performance yang akan disebutkan dibawah ini : 1 Adalah prestasi yang digunakan dalam konteks atau kalimat misalnya tentang mobil yang sangat cepat. 2 Adalah pertunjukkan yang biasanya digunakan dalam kalimat “folk Dance Performance” atau “pertunjukan tarian rakyat”. 3 Adalah “pelaksanaan tugas” misalnya dalam kalimat “In Performing hisher Duties”. 4 Batasan mengenai kinerja performance sebagai “…the record of outcomes produced on a specified job function or activity during a specified time periode”. catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa performance 3 Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, h.135. 4 Ahmad Ruky, Sistem Manajemen Kinerja, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002, h. 140. atau prestasi adalah hasil atau apa yang keluar outcomes dari sebuah pekerjaan dan kontribusi mereka pada organisasi. 5 Tujuan utama dalam penilaian kinerja adalah menghasilkan informasi yang akurat dan otentik tentang perilaku dan kinerja anggota-anggota semakin akurat dan otentik informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian kinerja, semakin besar potensi nilainya bagi organisasi. 6 Tujuan dari penilaianprestasi kinerja sebagai berikut : 1 Meningkatkan prestasi pegawai. 2 Standar kompensasi yang layak. 3 Penempatan pegawai. 4 Pelatihan dan pengembangan. 5 Jenjang karir. 6 Penata staff. 7 Minimnya data informasi. 8 Kesalahan desain pekerjaan. 9 Peluang kerja yang adil. 10 Tantangan eksternal. 7 5 Faustino Cardoso Gomes, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Andhi, 2003, h. 135. 6 Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rinneka Cipta, 2001, h. 423. 7 Ike Kusdhiyah Rachmawati, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Andhi, 2008, h.123-125. Pada prakteknya, kinerja karyawan senantiasa tergantung pada berbagai hal. Sekarang ini, aspek stress akibat tekanan-tekanan dalam bekerja telah dianggap sebagai salah satu yang mempengaruhi kinerja. Oleh karena itu, stress perlu di kondisikan pada posisi yang tepat agar kinerja juga akan berada pada posisi yang optimal. Dengan tingkat psikoligis para pekrja yang optimal dan baik, maka kinerja mereka pun dapat berjalan dengan baik. Dalam kasus ini, misalnya mannajemen akan mengevaluasi kondisi stress karyawan selalu didalam kondisi yang baik. Kondisi yang baik tersebut memiliki tolak ukur. Karyawan dalam kondisi yang baik akan berkorelasi positif dengan kinerjanya. 8 Dengan demikian, kinerja yang terdapat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika sangat di lihat pada para pekerjanya, baik pegawai negeri, honorer, maupun otsourcing. Karena kinerja pada Pusdiklat Kemenkominfo sebenarnya sangat tergantung pada masing-masing jabatan yang sudah dibentuk oleh pusdiklat kemenkominfo sebagai salah satu faktor yang sangat menunjang pada sistem pekerjaan di Pusdiklat, seperti Cleaning Servise, Perawat, Pramubakti, Dokter, Teknisi, Pengemudi, Security, dan para PNS. Di dalam Pusdiklat Kemenkominfo menyediakan dokter dan perawat karena Pusdiklat disini sangat memerlukan bagian medis tersebut, untuk 8 Husein Umar, Evaluasi Kinerja Perusahaan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005, h.100. melayani para anggota pegawai yang sedang menjalankan diklat di Pusdiklat Kemenkominfo tersebut. Oleh sebab itu, dapat dikemukakan bahwa kinerja yang terdapat didalam Pusdiklat Kemenkominfo sangatlah berjalan dngan baik karena ada pembagian tugas yang sudah diberikan pada setiap pegawainya, dan kinerja di pusdiklat kemenkominfo ini pun dari setiap tahun ke tahun mengalami peningkatan, dan kedisiplinan serta memberikan pelayanan yang maksimal kepada para anggota pegawai diklat, sehingga para anggota diklat sangat merasakan kepuasan dengan pelayanan dari kinerja Pusdiklat Kemenkominfo disini. Kinerja suatu perusahaan atau instansi pemerintahan dapat berjalan dengan baik, hal itu dapat dilihat dengan susunan organisasi yang terdapat di perusahaan atau instansi tersebut, oleh karena itu penulis dapat mejabarkan tentang susunan organisasi yang terdapat didalam Pusdiklat Kemenkominfo, yaitu : 1. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai : Usuluddin, S.H, M.M 2. Kepala Bagian TU : Supriyanto, S.Sos, S.E, M.M a. Kepala Sub Bagian Kepegawaian : Adi Novian Prihantoro, S.kom b. Kepala Sub Bagian Keuangan : Raden Roro Ekarestu Widharti c. Kepala Sub Bagian Umum : Beny Adhi, S.Kom 3. Kepala bidang Program dan Evaluasi : Drs. Syamsu Aidil, M.M a. Kepala Sub Bidang Program Diklat : Charviano Hardika b. Kepala Sub Bidang Kerja Sama Diklat : Juliana Erlinar Harahap, S.E c. Kepala Sub BidangEvaluasi dan Pelaporan Diklat : Darmayati Siregar, S.Sos 4. Kepala bidang Penyelenggaraan : Drs. Sukaryana a. Kepala Sub Bidang diklat Kepemimpinan : Dra. Sulastri b. Kepala Sub Bidang Fungsional : Farydayaty, S.Sos c. Kepala Sub Bidang Diklat Teknis : Indra Sofyan S.Sos Kemudian susunan organisasi yang sudah terbentuk tersebut untuk menjalankan kinerja nya dengan maksimal, mereka memiliki Peraturan sendiri yang sudah terbentuk yang penulis jelaskan melalui lampiran- lampiran penulisan skripsi ini. Selanjutnya dalam menjalankan kinerja yang secara menyeluruh yang terdapat di Pusdiklat mak, pihak Pusdiklat memiliki tugas dan fungsinya yaitu: Tugas dan Fungsi Pusdiklat KEMKOMINFO Tugas dan Fungsi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 17PERM.KOMINFO102010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika adalah : a. Tugas Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai. b. Fungsi 1 Melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan dan umum. 2 Penyusunan program dan evaluasi. 3 Pelaksanaan penyeleggaraan pendidikan dan pelatihan pegawai.

D. Perkembangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian

Dokumen yang terkait

Analisis Terhadap Status Hukum Dan Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Outsourcing Dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

11 248 141

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Medan

7 58 107

Perlindungan Hukum Bagi Tenaga Kerja Alih Daya dan Penerapan Pengaturan Tenaga Kerja Alih Daya Dalam Perusahaan Farmasi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Jo Se Permenakertrans Nomor 19 Tahun 2012 Tentang Syarat-Syarat P

0 13 41

Analisis Yuridis Larangan Suami-Istri Bekerja Pada Perusahaan Yang Sama Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

0 1 36

TINJAUAN YURIDIS TENTANG ASURANSI PHK DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN.

0 0 1

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA DENGAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU (PKWT) TERKAIT HAL PENGALIHAN HUBUNGAN KERJA DI PERUSAHAAN ALIH DAYA BERDASARKAN UNDANG - UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KE.

0 0 4

PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PADA PT AGRONESIA SARIPETOJO KOTA CIREBON DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO.3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DAN UNDANG-UNDANG NO.13 TAHUN 2003.

0 0 1

Undang Undang tahun 2003 13 03

0 0 66

Perlindungan Hukum Tenaga Kerja Kontrak Dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Muhammad Wildan

0 0 9

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA WANITA DI KOTA MAKASSAR BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

0 1 75