perusahaan outsourcing adalah tenaga yang sudah terlatih sehingga hampir pasti berkompeten dalam bidangnya.
4
Sehingga penerapan outsourcing di Pusdiklat Kemenkominfo sangat lah menguntungkan bagi Pihak Pusdiklat dikarenakan para pegawai dapat
tetap okus dengan pekerjaan yang mereka jalani masing-masing tanpa memikirkan pekerjaan lainnya, dan para pekerja outsourcing tersebut pun
dilindungi dalam hal pengupahan, dikarenakan sistem pengupahan diberikan secara langsung kepada pekerja outsourcing tanpa melalui
perantara penyalur jasa outsourcing, karena Pusdiklat Kemenkominfo sendiri lah yang mengatur dan mengolah para pekerja outsourcing
tersebut.
B. Hak Kesejahteraan yang Diperoleh Pekerja Outsourcing
Hak kesejahteraan sendiri timbul karena untuk menunjang kinerja para pekerja di perusahaan, dengan kata lain kesejahteraan sangat diperlukan bagi
setiap pekerja, baik pekerja tetap maupun pekerja kontrak seperti outsourcing, dengan adanya kesejahteraan, maka mereka dapat bekerja
dengan sangat optimal dan maksimal karena mereka bisa mendapatkan hak nya yaitu hak kesejahteraan dari perusahaan tersebut.
Kesejahteraan buruh merupakan suatu pemenuhan kebutuhan dan atau keperluan yang bersifat jasmaniah dan rohaniah baik di dalam hubungan
4
Komang Priambada dan Agus Eka Maharta, outsourcing Versus Serikat Pekeja, Jakarta : Alih Daya Publishing, 2008, h.74.
kerja maupun di luar hubungan kerja yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempertinggi produktifitas kerja sehingga sumber daya
manusia di Pusdiklat Kemenkominfo dapat tercapai. Pada Pusdiklat Kemenkominfo peraturan mengenai hak kesejahteraan
telah dibuat oleh pihak Pusdiklat, dimana didalamnya terdapat peraturan- peraturan serta hak-hak pekerja outsourcing tersebut yang tertuang di dalam
suatu perjanjian kontrak antara pekerja dengan pihak Pusdiklat. Peraturan yang berisi hak kesejahteran para pekerja outsourcing ini
dibuat sendiri oleh pihak Pusdiklat yang berpedoman dengan peraturan perundangan-undangan serta peraturan-peraturan ketenagakerjaan lainnya,
karena seperti yang telah penulis ungkapkan sebelumnya bahwa pihak Pusdiklat sendirilah yang mengatur serta mengolah para pekerja outsourcing
tersebut. Hak- hak kesejahteraannya tersebut meliputi, pengupahan yang diberikan setiap bulannya, waktu kerja dan istirahat, upah lembur, tetapi di
Pusdiklat tidak menerapkan Cuti bagi pegawai outsourcing. Karena sesungguhnya kesejahteraan pegawai tertuang dalam sistem pengupahan yang
sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga para pekerja outsourcing dapat bekerja dengan baik.
Selanjutnya pengeluaran biaya perusahaan untuk kesejahteraan buruh atau biaya tenaga kerja yang merupakan bagian dari biaya produk atau jasa
yang dihasilkan, yang pada gilirannya akan mempengaruhi produktifitas dan kinerja suatu perusahaan. Anggaran untuk biaya tenaga kerja berasal dari
penerimaan income perusahaan. Dengan sendirinya anggaran untuk biaya tenaga kerja sangat tergantung pada kelancaran penerimaan perusahaan.
5
Program kesejahteraan yang diberikan oleh perusahaan, lembaga atau organisasi pada pegawainya hendaknya bermanfaat, sehingga dapat
mendorong tercapainya tujuan perusahaan yang efektif. Program kesejahteraan karyawan sebaiknya sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan dan tidak melanggar peraturan pemerintah. Adapun tujuan program kesejahteraan pada pegawai adalah :
1. Untuk meningkatkan kesetiaan dan ketertarikan pegawai dengan
perusahaan. 2.
Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi pegawai beserta keluarganya.
3. Memotivasi gairah kerja, disiplin dan produktifitas pegawai.
4. Menurunkan tingkat absensi. Dan labour turn over.
5. Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta
nyaman. 6.
Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan.
6
5
Jurnal Analisis Sosial, Upah Minimum dan Kesejahteraan Buruh: Peluang dan Tantangan bagi Serikat Buruh, Akatiga: Vol. 7, No. 1, 2002
6
Malayu SP Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005, h.187.
C. Hubungan Dalam Penerapan Hak Kesejahteraan yang Diperoleh