Metode Pengumpulan Data Struktur Kepemilikan Manajerial: Struktur Kepemlikan Institusional: Komite Audit Leverage, adalah total hutang dibagi dengan total asset. Variabel ini Statistik Deskripsi

Tabel 4.2. Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2010-2011 Kriteria Sampel Jumlah Perusahaan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa efek Indonesia BEI periode 2010-2011 131 Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan tahunan secara berturut-turut selama periode pengamatan 2010-2011 21 Perusahaan yang tidak mengungkapkan Corporate Social Responsibility dalam laporan tahunan periode pengamatan 2010-2011 47 Jumlah Sampel 63 Berdasarkan kriteria tersebut, maka jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2011, yang dapat memenuhi kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 63 perusahaan Lampiran 1. Angka tahun pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2 tahun berturut-turut sehingga jumlah observasi dalam penelitian ini adalah 2 tahun observasi x 63 sampel adalah sebanyak 126 sampel observasi.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan tahunan perusahaan untuk periode 2010-2011 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelusuri laporan tahunan dan laporan keberlanjutan yang mengungkapkan informasi sosial perusahaan yang terpilih menjadi sampel. Sebagai panduan, digunakan instrumen penelitian CSRDI berupa check list atau daftar pertanyaan-pertanyaan yang berisi item-item pengungkapan pertanggungjawaban sosial yang dimodifikasi dari Hackston dan Milne 1999. Universitas Sumatera Utara 4.5 Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel 4.5.1. Variabel Penelitian Sekaran 2003 menyatakan variabel merupakan sesuatu yang mempunyai nilai yang dapat berbedaberubah. Nilai ini dapat berbeda dalam waktu yang lain untuk objekorang yang sama atau dapat juga berbeda pada waktu yang sama untuk objekorang yang berbeda. Penelitian ini menggunakan variabel independen, variabel dependen dan variabel moderating. Adapun definisi dan pengukuran masing-masing variabel akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Variabel dependen Y Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. 2. Variabel Independen X1 Variabel independen menurut Sekaran 2003 merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik pengaruh itu secara positif maupun negatif. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Corporate Governance yang terdiri dari kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komite audit, dan komisaris independen. 3. Variabel Moderating X2 Variabel moderating dalam penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility yang terdiri dari tujuh kriteria pengungkapan.

4.5.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional dan pengukuran untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah: Universitas Sumatera Utara

1. Corporate Governance

Pengukuran Corporate Governance dalam penelitian ini menggunakan empat atribut yaitu struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan institusional, komite audit dan komisaris independen. Adapun penjelasan keempat variabel indikator untuk mengukur corporate governance yaitu:

a. Struktur Kepemilikan Manajerial:

Kepemilikan manjerial adalah persentase jumlah saham yang dimiliki manajemen dari seluruh jumlah saham perusahaan yang dikelola. Haruman, 2008 Rumus menghitung kepemilikan manajerial: 100 x SB SM KM = Keterangan: KI = Kepemilikan Manajerial SM = Total saham yang dimiliki manajemen SB = Total saham beredar

b. Struktur Kepemlikan Institusional:

Kepemilikan institusional dapat diukur dengan menggunakan indikator persentase jumlah saham yang dimiliki pihak institusional dari seluruh jumlah saham perusahaan. Haruman, 2008 Rumus Menghitung kepemilikan Institusional: 100 x SB SI KI = Universitas Sumatera Utara Keterangan: KI = Kepemilikan Institusional SI = Total saham yang dimiliki Institusi SB = Total saham beredar

c. Komite Audit

Variabel ini diukur dengan nilai 1 satu untuk perusahaan yang memiliki komite audit dan 0 nol untuk perusahaan yang tidak memiliki komite audit.

d. Komisaris Independen

Komisaris independen merupakan bagian dari dewan komisaris yang tugasnya diluar dari manajemen perusahaan yang bertindak secara independen untuk menilai kinerja perusahaan. Rumus untuk menghitung komisaris independen yaitu: jumlah anggota komisaris independen dibagi dengan total seluruh komisaris dikali 100

2. Variabel Kontrol

a. Leverage, adalah total hutang dibagi dengan total asset. Variabel ini

digunakan sebagai variabel control Leverage = Total Hutang Total Asset

b. Size Perusahaan, Ukuran perusahaan ini berhubungan dengan fleksibilitas

dan kemampuan mendapatkan dana dan memperoleh laba dengan melihat pertumbuhan aset perusahaan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio. Size = Natural log Total Aset Universitas Sumatera Utara

3. Corporate Social Responsibility

Pengungkapan tanggung jawab sosial merupakan pengungkapan informasi terkait dengan aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan. Pengungkapan tanggung jawab sosial diukur dengan proksi CSRDI Corporate Social Responsibility Disclosure Index berdasarkan indikator GRI global reporting initiatives yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari website www.globalreporting.org. Indikator GRI terdiri dari 3 fokus pengungkapan, yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial sebagai dasar sustainability reporting. Indikator GRI ini dipilih karena merupakan aturan internasional yang telah diakui oleh perusahaan di dunia. Pengukuran CSRDI mengacu pada penelitian Haniffa dkk 2005 dalam Sayekti dan Wondabio 2007, yang menggunakan content analysis dalam mengukur variety dari CSRDI. Content analysis adalah salah satu metode pengukuran CSRDI yang sudah banyak digunakan dalam penelitian-penelitian sebelumnya. Pendekatan ini pada dasarnya menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap item pengungkapan CSR dalam instrumen penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak diungkapkan. Selanjutnya, skor dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan. Rumus perhitungan CSRDI adalah sebagai berikut: 78 ∑ = j J xi CSRDI Keterangan: Xij : jumlah item yang diungkapkan Universitas Sumatera Utara CSRDIj : Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j,

4. Nilai perusahaan yang disimbolkan dengan Y.

Nilai perusahaan diukur dengan menggunakan Tobin’s q. TA D EMV Q s Tobin + = Dimana : Q = nilai perusahaan EMV = nilai pasar ekuitas Closing price x jumlah saham yang beredar D = nilai buku dari total hutang TA = nilai buku dari total aktiva Defenisi operasional dan pengukuran variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel 4.4 Defenisi Operasional Variabel Jenis Variabel Nama Variabel Definisi Operasional Parameter Skala Ukuran SKM tingkat kepemilikan saham pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan, diukur oleh proporsi saham yang dimiliki manajer pada akhir tahun yang dinyatakan dalam 100 x SB SM KM = Rasio Variabel Independen Corporate Governance SKI Tingkat kepemilikan saham institusional dalam perusahaan, diukur oleh proporsi saham yang dimiliki institusional pada akhir tahun yang dinyatakan dalam . 100 x SB SI KI = Rasio Komite Audit Komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk pengelolaan audit perusahaan Jumlah anggota komite Rasio Universitas Sumatera Utara Komisaris Independen Anggota dewan komisaris yang terpisah dengan manajemen bebas dari hubungan yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk bertindak independen Persentase jumlah anggota dewan komisaris independen dari keseluruhan jumlah dewan komisaris perusahaan Rasio Variabel Kontrol Leverage alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai asset perusahaan. Leverage = Total HutangTotal Asset Rasio Size Ukuran perusahaan yang di proksikan dengan natural log total asset Size = Natural log Total Aset Rasio Variabel Moderating CSR kemampuan perusahaan mengungkapkan tanggung jawab sosialnya dalam laporan tahunan 78 ∑ = j J xi CSRDI Rasio Variabel Dependen: Nilai Perusahaan Nilai pasar yang dimiliki perusahaan untuk menaikkan profitnya Tobin’s q: TA D EMV q + = Rasio

4.6 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linear sederhana, model regresi linear multivariat berganda, model regresi linear multivariat berganda moderating dengan uji interaksi nilai absolute selisih mutlak Untuk mengadakan analisis dengan model regresi harus diadakan pengujian kualitas data dengan mengunakan statistik deskriptif dan asumsi klasik. Universitas Sumatera Utara

4.6.1 Statistik Deskriptif

Statistik ini digunakan untuk memberikan gambaran profil data sampel. Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif yang terdiri dari rata-rata , deviasi stsndar, minimum dan maksimum.

4.6.2. Uji Asumsi Klasik

Salah satu syarat pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi adalah uji asumsi klasik. Uji ini meliputi : Uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokolerasi, dan uji heterokedastisitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Cara untuk menguji normalitas adalah dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk menentukan normalitas distribusi residual. ”Jika sig atau p-value 0,05, maka data berdistribusi normal.” Ghozali, 2005:27.

2. Uji Multikolonieritas

Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel dependen dinyatakan sebagai kombinasi linier dengan variabel dependent lainnya. Jika suatu model regresi mengandung multikolinearitas maka kesalahan standar estimasi akan cenderung meningkat dengan bertambahnya variabel dependen. Multikolinearitas dapat dideteksi dengan, Ghozali, 2005:92 : Universitas Sumatera Utara 1 Nilai deskriminasi yang sangat tinggi dan diakui dengan nilai F test yang sangat tinggi, serta tidak atau hanya sedikit nilai t test yang signifikan. 2 Meregresikan model analisis dan melakukan uji korelasi antar variable dependent dengan menggunakan Variance Inflating Factor VIF dan Tolerance Value. Batas VIF adalah 10 dan Tolerance Value adalah 0.1 jika nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance Value lebih kecil dari 0.1 maka terjadi multikolinearitas dan harus dikelompokkan dari model.

3. Uji Autokolerasi

“Autokorelasi adalah korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Autokorelasi menunjukkan adanya kondisi yang berurutan antara gangguan atau distribusi yang masuk dalam regresi.” Algifari, 2000:177. Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diurutkan menurut waktu time series. Untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi dalam penelitian ini maka digunakan uji DW dengan melihat koefisien korelasi DW test Algifari, 2000. Salah satu pengujian yang digunakan untuk mengetahui adanya autokolerasi adalah dengan memakai uji statistik Durbin-Watson DW test. Adapun criteria pengujian adalah Setiaji, 2004 : a. Jika nilai D-W diantara 0 sampai 1,5 berarti ada Autokolerasi positif; b. Jika nilai D-W diantara 1,5 sampai dengan 2,5 berarti tidak ada Autokolerasi; c. Jika nilai D-W diantara 2,5 sampai dengan 4 berarti ada Autokolerasi negatif. Universitas Sumatera Utara

4. Uji Heterokedastisitas

Pengujian Heteroskedastisitas dilakukan dalam sebuah model regresi, dengan tujuan bahwa apakah suatu regresi tersebut terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari setiap pengamatan ke pengamatan lainnya berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Gejala heteroskedastisitas terjadi apabila disturbance terms untuk setiap observasi tidak lagi konstan tetapi bervariasi. Ada beberapa cara untuk menguji ada tidaknya situasi heteroskedastisitas dalam varian error terms untuk model regresi. Dalam penelitian ini akan digunakan metode chart Diagram Scatterplot, dengan dasar pemikiran bahwa Santoso, 2000 : 1 Jika ada pola tertentu seperti titik-titik poin-poin, yang ada membentuk suatu pola tertentu yang beraturan bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka terjadi heteroskedastisitas. 2 Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar keatas dan dibawah 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.6.3. Pengujian Hipotesis 1. Membuat suatu daftar

Checklist pengungkapan sosial. Daftar pengungkapan sosial yang digunakan adalah daftar item yang pernah dilakukan oleh penelitian sebelumnya, yaitu oleh Edi Rismanda Sembiring tahun 2005 dengan menggunakan tujuh kategori lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, lain-lain tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat, dan umum. Kategori ini diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Hackston dan Milne 1996. Universitas Sumatera Utara

1. Menentukan indeks pengungkapan sosial

Untuk setiap perusahaan sampel berdasarkan daftar checklist pengungkapan sosial dengan cara sebagai berikut : Score 0 : Jika perusahaan tidak mengungkapkan item pada daftar pertanyaan. Score 1 : Jika perusahaan mengungkapkan item pada daftar pertanyaan. Lalu kemudian dihitung dalam indeks CSRDI dan dibuat ke dalam bentuk rasio.

2. Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini menggunakan Uji Nilai Selisih mutlak atau sering disebut sebagai Uji Absolut perbedaaan merupakan alat uji khusus regresi linear berganda dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi yang diukur dengan nilai absolute perbedaan antar variabel independen dengan variabel moderating. Corporate Social Responsibility dikatakan sebagai variabel moderating jika nilai koefisien b6, b7, b8, b9, b10, dan b11 signifikan. Untuk melihat pengaruh simultan dan parsial digunakan uji F dan uji t. Uji Hipotesis I : NP = α + 1 β KM + 2 β KI + 3 β KomAudit + 4 β KomInd + 5 β SIZE + 6 β Leverage + e Uji Hipotesis II : NP = α + 1 β CSR + 2 β Size + 3 β Leverage + e Universitas Sumatera Utara Uji Hipotesis III: NP = α + 1 β KM + 2 β KI + 3 β KomAudit + 4 β KomInd + 5 β CSR + 6 β |KM - CSR| + 7 β |KI – CSR| + 8 β |KomAudit – CSR| + 9 β |KomInd - CSR| + 10 β |Size – CSR| + 10 β |Leverage – CSR| + e Keterangan : Y = Nilai Perusahaan α = Konstanta 1 β - 10 β = Koefisien Regresi X 1 = Kepemilikan Manajerial X 2 = Kepemilikan Institusional X 3 = Komite Audit X 4 = Komisaris Independen X 5 = CSR X 6 = Size X 7 = Leverage X 1 X5 = Nilai absolut selisih mutlak antara Kepemilikan Manajerial dengan Corporate Social Responsibility X 2 X 5 = Nilai absolut selisih mutlak antara Kepemilikan Institusional dimoderasi oleh Corporate Social Responsibility X 3 X 5 = Nilai absolut selisih mutlak antara Komite Audit dimoderasi oleh Corporate Social Responsibility Universitas Sumatera Utara X 4 X 5 = Nilai absolute selisih mutlak antara Komisaris Independen dimoderasi oleh Corporate Social Responsibility X 5 X 5 = Nilai absolute selisih mutlak antara Size dimoderasi oleh Corporate Social Responsibility X6 X 5 = 1. Uji F Uji Simultan, yaitu untuk menguji apakah variabel independennya secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Nilai absolut selisih mutlak antara Leverage dimoderasi oleh Corporate Social Responsibility E = Error Term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan regresi linier berganda adalah sbb : Terima Ho jika F hitung F tabel ฀ = 0,05 Terima Ha jika F hitung F tabel ฀ = 0,05. 2. Hipotesis untuk uji statistik t digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh dari variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen atau untuk melihat variabel apa yang memberikan pengaruh paling dominan diantara variabel yang ada. Hipotesis untuk uji t adalah sebagai berikut: H a : b 1 Uji t Uji Parsial, yaitu untuk menguji apakah variabel independen, secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen. Terima Ho jika t hitung t tabel ฀ = 0,05 Terima Ha jika t hitung t tabel ฀ = 0,05 ≠ 0 Universitas Sumatera Utara 3. Pengujian hipotesis ketiga untuk menguji interaksi corporate social responsibility dengan variabel independen, corporate governance berbeda dalam mempengaruhi nilai perusahaan. Pengujian ini untuk membuktikan hipotesis bahwa corporate social responsibility merupakan variabel moderating yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mengatasi multikolonieritas maka pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode uji nilai absolut selisih mutlak Ghozali, 2005. Seluruh variabel independen harus diregreskan dengan variabel moderating. Untuk mengetahui pengaruhnya, dapat dilakukan persamaan regresi dengan model berikut ini: NP = α + 1 β KM + 2 β KI + 3 β KomAudit + 4 β KomInd + 5 β CSR + 6 β |KM - CSR| + 7 β |KI – CSR| + 8 β |KomAudit – CSR| + 9 β |KomInd - CSR| + 10 β |Size – CSR| + 10 β |Leverage – CSR| + e Setelah menghasilkan persamaan diatas, maka akan menghasilkan nilai standardize absolut, selanjutnya akan di transformasikan yang akan menghasilkan nilai absolut residual yang akan di regresikan dengan variabel corporate social responsibility, sehingga menghasilkan persamaan dengan model berikut : NP = α + 1 β Z-KM + 2 β Z-KI + 3 β Z-KomAudit + 4 β Z-KomInd + 5 β Z-CSR + 6 β Z-KM – Z-CSR + 7 β Z-KI – Z-CSR + 8 β Z KomAudit – Z-CSR + 9 β Z-KomInd – Z-CSR + 10 β Z-Size – Z- CSR + 10 β Z-Leverage – Z-CSR + e Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Statistik Deskripsi

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan website perusahaan sampel. Populas dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk kedalam kelompok perusahaan manufaktur Sedangkan pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Sesuai dengan syarat pengambilan sampel bahwa perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk kedalam kelompok perusahaan manufaktur selama 2 tahun berturut- turut dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2011, perusahaan yang mengungkapkan Corporate Social Responsibility ada dalam laporan tahunan atau laporan berkelanjutan dan perusahaan yang laporan tahunan dapat diperolehdiakses dari www.idx.co.id Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka diperoleh 63 perusahaan selama 2 tahun, maka jumlah pengamatan didalam penelitian ini berjumlah 162 pengamatan. Pada penelitian ini Corporate governance berperan sebagai variabel independen dengan indikator yang digunakan adalah Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Komite Audit dan Komisaris Independen. leverage dan size berperan sebagai variabel control dan Corporate Social Responsibility berperan sebagai variabel moderating. Sedangkan Nilai perusahaan berperan sebagai variabel dependen dalam penelitian ini. 59 Universitas Sumatera Utara Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai karakteristik variabel penelitian yang diamati. Data yang diperoleh dari hasil analisis statistik deskriptif, menunjukkan nilai tertinggi maksimum, nilai terendah minimum, rata- rata mean, dan standar deviasi dari setiap variabel yang diteliti, baik itu variabel independen, dependen maupun variabel moderating. Seperti yang terlihat dalam tabel 4.1 dibawah ini disajikan statistik deskripsi data asli sebagai berikut: Tabel 5.1 Deskriptif Data N Minimum Maximum Mean Std. Deviation LN_CSRDI 126 -2.28 -.31 -.8902 .37228 LN_SKM 126 -9.21 .00 -2.4101 2.52294 LN_SKI 126 -8.52 .00 -.9976 1.48416 LN_NP 126 -2.06 2.29 .0727 .64564 LN_SIZE 126 20.00 32.00 27.7063 1.85932 LEVERAGE 126 .00 2.07 .5325 .30125 KOMAUDIT 126 1.00 1.00 1.0000 .00000 KOMINDEP 126 .00 .75 .3551 .18726 Valid N listwise 126 Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Dari Tabel 5.1 diatas terlihat Variabel Corporate Social Responsibility yang digunakan sebagai variabel moderating dalam penelitian ini memiliki nilai terendah sebesar minus 2,28 dan nilai tertinggi sebesar minus 0,31 dengan nilai rata-rata sebesar minus 0,8902 dan standar deviasi sebesar 0,37228 Hasil ini menunjukkan bahwa pengungkapan Corporate Social Responsibility perusahaan sampel masih rendah karena masih berkisar dibawah 0,5. Meskipun pengungkapan Corporate Social Responsibility sudah menjadi kewajiban untuk setiap perusahaan. Namun demikian penelitian ini telah menggunakan global Universitas Sumatera Utara reporting indeks yang mencakup keseluruhan aspek penilaian dan ada beberapa kriteria yang tidak cocok untuk perusahaan sampel. Untuk variabel kepemilikan manajerial yang digunakan sebagai indikator variabel independen yaitu corporate governance menunjukkan nilai terendah sebesar 0,00, nilai tertinggi sebesar 0,00, nilai rata - rata sebesar minus 2.4101 dan standar deviasi sebesar 2.52294 dapat dilihat bahwa kepemilikan manajerial dalam sebuah perusahaan masih dikatakan kecil. Untuk kepemilikan institusional yang juga digunakan sebagai indikator variabel independen yaitu corporate governance memiliki nilai terendah sebesar minus 8.52, nilai tertinggi sebesar 0,00 dengan nilai rata -rata sebesar minus 0.9976 dan standar deviasi sebesar 1.48416 menunjukkan bahwa rata-rata kepemilikan sebuah perusahaan yang menjadi sampel adalah milik intitusi. Sehingga tampak bahwa nilai kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional memiliki nilai yang seimbang dan ini secara tidak langsung mendukung good corporate governance. Variabel Tobins’Q yang merupakan nilai perusahaan Y sebagai variabel dependen menunjukkan nilai terendah sebesar minus 2,06 dan nilai tertinggi sebesar 2,29 dengan nilai rata-rata sebesar 0,727 dan standar deviasi sebesar 0,64564. Dari Nilai rata -rata diatas menandakan bahwa nilai perusahaan yang menjadi sampel cukup baik, walaupun masih ada juga perusahaan yang nilai perusahaanya kecil dibawah angka 1. Untuk variabel size yang merupakan variabel kontrol dalam penelitian ini menunjukkan nilai terendah sebesar 20,00 dan nilai tertinggi sebesar 32,00 dengan Universitas Sumatera Utara nilai rata-rata sebesar 27.7063 dan standar deviasi 1.85932. size perusahaan dalam perusahaan sampel ini sudah cukup besar ditandai dengan nilai rata-rata dan standar deviasi variabelnya. Untuk variabel leverage yang juga merupakan variabel kontrol dalam penelitian ini menunjukkan nilai terendah sebesar 0,00 dan nilai tertinggi sebesar 2,07 dengan nilai rata-rata sebesar 0,5325 dan standar deviasi 0,30125. Untuk variabel komite audit yang termasuk indikator corporate governance memiliki nilai konstan 1 untuk setiap nilai minimum, maksimum, rata-rata serta nilai standar deviasinya karena setiap perusahaan sampel ternyata memiliki komite audit. Untuk variabel komisaris independen yang termasuk indikator corporate governance memiliki nilai terendah sebesar 0,00, nilai tertinggi sebesar 0,75 rata- rata 0,3551 dan nilai standar deviasi sebesar 0,18726

5.2 Uji Asumsi Klasik Hipotesis Pertama

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DENGAN NILAI PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

0 0 9

Pengaruh Corporate social responsibility dalam Hubungan corporate governance dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Corporate Governance - Pengaruh Corporate social responsibility dalam Hubungan corporate governance dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Corporate social responsibility dalam Hubungan corporate governance dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP HUBUNGAN CORPORATE GOVERNANCE DAN NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS

0 1 17

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Corporate social responsibility dalam Hubungan corporate governance dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP HUBUNGAN CORPORATE GOVERNANCE DAN NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS

0 0 17