Statistik Deskriptif Uji Normalitas

4.6.1 Statistik Deskriptif

Statistik ini digunakan untuk memberikan gambaran profil data sampel. Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif yang terdiri dari rata-rata , deviasi stsndar, minimum dan maksimum.

4.6.2. Uji Asumsi Klasik

Salah satu syarat pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi adalah uji asumsi klasik. Uji ini meliputi : Uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokolerasi, dan uji heterokedastisitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Cara untuk menguji normalitas adalah dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk menentukan normalitas distribusi residual. ”Jika sig atau p-value 0,05, maka data berdistribusi normal.” Ghozali, 2005:27.

2. Uji Multikolonieritas

Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel dependen dinyatakan sebagai kombinasi linier dengan variabel dependent lainnya. Jika suatu model regresi mengandung multikolinearitas maka kesalahan standar estimasi akan cenderung meningkat dengan bertambahnya variabel dependen. Multikolinearitas dapat dideteksi dengan, Ghozali, 2005:92 : Universitas Sumatera Utara 1 Nilai deskriminasi yang sangat tinggi dan diakui dengan nilai F test yang sangat tinggi, serta tidak atau hanya sedikit nilai t test yang signifikan. 2 Meregresikan model analisis dan melakukan uji korelasi antar variable dependent dengan menggunakan Variance Inflating Factor VIF dan Tolerance Value. Batas VIF adalah 10 dan Tolerance Value adalah 0.1 jika nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance Value lebih kecil dari 0.1 maka terjadi multikolinearitas dan harus dikelompokkan dari model.

3. Uji Autokolerasi

“Autokorelasi adalah korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Autokorelasi menunjukkan adanya kondisi yang berurutan antara gangguan atau distribusi yang masuk dalam regresi.” Algifari, 2000:177. Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diurutkan menurut waktu time series. Untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi dalam penelitian ini maka digunakan uji DW dengan melihat koefisien korelasi DW test Algifari, 2000. Salah satu pengujian yang digunakan untuk mengetahui adanya autokolerasi adalah dengan memakai uji statistik Durbin-Watson DW test. Adapun criteria pengujian adalah Setiaji, 2004 : a. Jika nilai D-W diantara 0 sampai 1,5 berarti ada Autokolerasi positif; b. Jika nilai D-W diantara 1,5 sampai dengan 2,5 berarti tidak ada Autokolerasi; c. Jika nilai D-W diantara 2,5 sampai dengan 4 berarti ada Autokolerasi negatif. Universitas Sumatera Utara

4. Uji Heterokedastisitas

Pengujian Heteroskedastisitas dilakukan dalam sebuah model regresi, dengan tujuan bahwa apakah suatu regresi tersebut terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari setiap pengamatan ke pengamatan lainnya berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Gejala heteroskedastisitas terjadi apabila disturbance terms untuk setiap observasi tidak lagi konstan tetapi bervariasi. Ada beberapa cara untuk menguji ada tidaknya situasi heteroskedastisitas dalam varian error terms untuk model regresi. Dalam penelitian ini akan digunakan metode chart Diagram Scatterplot, dengan dasar pemikiran bahwa Santoso, 2000 : 1 Jika ada pola tertentu seperti titik-titik poin-poin, yang ada membentuk suatu pola tertentu yang beraturan bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka terjadi heteroskedastisitas. 2 Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar keatas dan dibawah 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.6.3. Pengujian Hipotesis 1. Membuat suatu daftar

Checklist pengungkapan sosial. Daftar pengungkapan sosial yang digunakan adalah daftar item yang pernah dilakukan oleh penelitian sebelumnya, yaitu oleh Edi Rismanda Sembiring tahun 2005 dengan menggunakan tujuh kategori lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, lain-lain tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat, dan umum. Kategori ini diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Hackston dan Milne 1996. Universitas Sumatera Utara

1. Menentukan indeks pengungkapan sosial

Untuk setiap perusahaan sampel berdasarkan daftar checklist pengungkapan sosial dengan cara sebagai berikut : Score 0 : Jika perusahaan tidak mengungkapkan item pada daftar pertanyaan. Score 1 : Jika perusahaan mengungkapkan item pada daftar pertanyaan. Lalu kemudian dihitung dalam indeks CSRDI dan dibuat ke dalam bentuk rasio.

2. Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini menggunakan Uji Nilai Selisih mutlak atau sering disebut sebagai Uji Absolut perbedaaan merupakan alat uji khusus regresi linear berganda dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi yang diukur dengan nilai absolute perbedaan antar variabel independen dengan variabel moderating. Corporate Social Responsibility dikatakan sebagai variabel moderating jika nilai koefisien b6, b7, b8, b9, b10, dan b11 signifikan. Untuk melihat pengaruh simultan dan parsial digunakan uji F dan uji t. Uji Hipotesis I : NP = α + 1 β KM + 2 β KI + 3 β KomAudit + 4 β KomInd + 5 β SIZE + 6 β Leverage + e Uji Hipotesis II : NP = α + 1 β CSR + 2 β Size + 3 β Leverage + e Universitas Sumatera Utara Uji Hipotesis III: NP = α + 1 β KM + 2 β KI + 3 β KomAudit + 4 β KomInd + 5 β CSR + 6 β |KM - CSR| + 7 β |KI – CSR| + 8 β |KomAudit – CSR| + 9 β |KomInd - CSR| + 10 β |Size – CSR| + 10 β |Leverage – CSR| + e Keterangan : Y = Nilai Perusahaan α = Konstanta 1 β - 10 β = Koefisien Regresi X 1 = Kepemilikan Manajerial X 2 = Kepemilikan Institusional X 3 = Komite Audit X 4 = Komisaris Independen X 5 = CSR X 6 = Size X 7 = Leverage X 1 X5 = Nilai absolut selisih mutlak antara Kepemilikan Manajerial dengan Corporate Social Responsibility X 2 X 5 = Nilai absolut selisih mutlak antara Kepemilikan Institusional dimoderasi oleh Corporate Social Responsibility X 3 X 5 = Nilai absolut selisih mutlak antara Komite Audit dimoderasi oleh Corporate Social Responsibility Universitas Sumatera Utara X 4 X 5 = Nilai absolute selisih mutlak antara Komisaris Independen dimoderasi oleh Corporate Social Responsibility X 5 X 5 = Nilai absolute selisih mutlak antara Size dimoderasi oleh Corporate Social Responsibility X6 X 5 = 1. Uji F Uji Simultan, yaitu untuk menguji apakah variabel independennya secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Nilai absolut selisih mutlak antara Leverage dimoderasi oleh Corporate Social Responsibility E = Error Term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan regresi linier berganda adalah sbb : Terima Ho jika F hitung F tabel ฀ = 0,05 Terima Ha jika F hitung F tabel ฀ = 0,05. 2. Hipotesis untuk uji statistik t digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh dari variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen atau untuk melihat variabel apa yang memberikan pengaruh paling dominan diantara variabel yang ada. Hipotesis untuk uji t adalah sebagai berikut: H a : b 1 Uji t Uji Parsial, yaitu untuk menguji apakah variabel independen, secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen. Terima Ho jika t hitung t tabel ฀ = 0,05 Terima Ha jika t hitung t tabel ฀ = 0,05 ≠ 0 Universitas Sumatera Utara 3. Pengujian hipotesis ketiga untuk menguji interaksi corporate social responsibility dengan variabel independen, corporate governance berbeda dalam mempengaruhi nilai perusahaan. Pengujian ini untuk membuktikan hipotesis bahwa corporate social responsibility merupakan variabel moderating yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mengatasi multikolonieritas maka pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode uji nilai absolut selisih mutlak Ghozali, 2005. Seluruh variabel independen harus diregreskan dengan variabel moderating. Untuk mengetahui pengaruhnya, dapat dilakukan persamaan regresi dengan model berikut ini: NP = α + 1 β KM + 2 β KI + 3 β KomAudit + 4 β KomInd + 5 β CSR + 6 β |KM - CSR| + 7 β |KI – CSR| + 8 β |KomAudit – CSR| + 9 β |KomInd - CSR| + 10 β |Size – CSR| + 10 β |Leverage – CSR| + e Setelah menghasilkan persamaan diatas, maka akan menghasilkan nilai standardize absolut, selanjutnya akan di transformasikan yang akan menghasilkan nilai absolut residual yang akan di regresikan dengan variabel corporate social responsibility, sehingga menghasilkan persamaan dengan model berikut : NP = α + 1 β Z-KM + 2 β Z-KI + 3 β Z-KomAudit + 4 β Z-KomInd + 5 β Z-CSR + 6 β Z-KM – Z-CSR + 7 β Z-KI – Z-CSR + 8 β Z KomAudit – Z-CSR + 9 β Z-KomInd – Z-CSR + 10 β Z-Size – Z- CSR + 10 β Z-Leverage – Z-CSR + e Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Statistik Deskripsi

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan website perusahaan sampel. Populas dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk kedalam kelompok perusahaan manufaktur Sedangkan pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Sesuai dengan syarat pengambilan sampel bahwa perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk kedalam kelompok perusahaan manufaktur selama 2 tahun berturut- turut dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2011, perusahaan yang mengungkapkan Corporate Social Responsibility ada dalam laporan tahunan atau laporan berkelanjutan dan perusahaan yang laporan tahunan dapat diperolehdiakses dari www.idx.co.id Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka diperoleh 63 perusahaan selama 2 tahun, maka jumlah pengamatan didalam penelitian ini berjumlah 162 pengamatan. Pada penelitian ini Corporate governance berperan sebagai variabel independen dengan indikator yang digunakan adalah Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Komite Audit dan Komisaris Independen. leverage dan size berperan sebagai variabel control dan Corporate Social Responsibility berperan sebagai variabel moderating. Sedangkan Nilai perusahaan berperan sebagai variabel dependen dalam penelitian ini. 59 Universitas Sumatera Utara Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai karakteristik variabel penelitian yang diamati. Data yang diperoleh dari hasil analisis statistik deskriptif, menunjukkan nilai tertinggi maksimum, nilai terendah minimum, rata- rata mean, dan standar deviasi dari setiap variabel yang diteliti, baik itu variabel independen, dependen maupun variabel moderating. Seperti yang terlihat dalam tabel 4.1 dibawah ini disajikan statistik deskripsi data asli sebagai berikut: Tabel 5.1 Deskriptif Data N Minimum Maximum Mean Std. Deviation LN_CSRDI 126 -2.28 -.31 -.8902 .37228 LN_SKM 126 -9.21 .00 -2.4101 2.52294 LN_SKI 126 -8.52 .00 -.9976 1.48416 LN_NP 126 -2.06 2.29 .0727 .64564 LN_SIZE 126 20.00 32.00 27.7063 1.85932 LEVERAGE 126 .00 2.07 .5325 .30125 KOMAUDIT 126 1.00 1.00 1.0000 .00000 KOMINDEP 126 .00 .75 .3551 .18726 Valid N listwise 126 Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Dari Tabel 5.1 diatas terlihat Variabel Corporate Social Responsibility yang digunakan sebagai variabel moderating dalam penelitian ini memiliki nilai terendah sebesar minus 2,28 dan nilai tertinggi sebesar minus 0,31 dengan nilai rata-rata sebesar minus 0,8902 dan standar deviasi sebesar 0,37228 Hasil ini menunjukkan bahwa pengungkapan Corporate Social Responsibility perusahaan sampel masih rendah karena masih berkisar dibawah 0,5. Meskipun pengungkapan Corporate Social Responsibility sudah menjadi kewajiban untuk setiap perusahaan. Namun demikian penelitian ini telah menggunakan global Universitas Sumatera Utara reporting indeks yang mencakup keseluruhan aspek penilaian dan ada beberapa kriteria yang tidak cocok untuk perusahaan sampel. Untuk variabel kepemilikan manajerial yang digunakan sebagai indikator variabel independen yaitu corporate governance menunjukkan nilai terendah sebesar 0,00, nilai tertinggi sebesar 0,00, nilai rata - rata sebesar minus 2.4101 dan standar deviasi sebesar 2.52294 dapat dilihat bahwa kepemilikan manajerial dalam sebuah perusahaan masih dikatakan kecil. Untuk kepemilikan institusional yang juga digunakan sebagai indikator variabel independen yaitu corporate governance memiliki nilai terendah sebesar minus 8.52, nilai tertinggi sebesar 0,00 dengan nilai rata -rata sebesar minus 0.9976 dan standar deviasi sebesar 1.48416 menunjukkan bahwa rata-rata kepemilikan sebuah perusahaan yang menjadi sampel adalah milik intitusi. Sehingga tampak bahwa nilai kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional memiliki nilai yang seimbang dan ini secara tidak langsung mendukung good corporate governance. Variabel Tobins’Q yang merupakan nilai perusahaan Y sebagai variabel dependen menunjukkan nilai terendah sebesar minus 2,06 dan nilai tertinggi sebesar 2,29 dengan nilai rata-rata sebesar 0,727 dan standar deviasi sebesar 0,64564. Dari Nilai rata -rata diatas menandakan bahwa nilai perusahaan yang menjadi sampel cukup baik, walaupun masih ada juga perusahaan yang nilai perusahaanya kecil dibawah angka 1. Untuk variabel size yang merupakan variabel kontrol dalam penelitian ini menunjukkan nilai terendah sebesar 20,00 dan nilai tertinggi sebesar 32,00 dengan Universitas Sumatera Utara nilai rata-rata sebesar 27.7063 dan standar deviasi 1.85932. size perusahaan dalam perusahaan sampel ini sudah cukup besar ditandai dengan nilai rata-rata dan standar deviasi variabelnya. Untuk variabel leverage yang juga merupakan variabel kontrol dalam penelitian ini menunjukkan nilai terendah sebesar 0,00 dan nilai tertinggi sebesar 2,07 dengan nilai rata-rata sebesar 0,5325 dan standar deviasi 0,30125. Untuk variabel komite audit yang termasuk indikator corporate governance memiliki nilai konstan 1 untuk setiap nilai minimum, maksimum, rata-rata serta nilai standar deviasinya karena setiap perusahaan sampel ternyata memiliki komite audit. Untuk variabel komisaris independen yang termasuk indikator corporate governance memiliki nilai terendah sebesar 0,00, nilai tertinggi sebesar 0,75 rata- rata 0,3551 dan nilai standar deviasi sebesar 0,18726

5.2 Uji Asumsi Klasik Hipotesis Pertama

Pengujian terhadap ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik yang merupakan dasar dalam model regresi linier berganda.

5.2.1 Uji Normalitas

Untuk menguji data penelitian ini berdistribusi normal atau tidak dapat dilihat melalui analisis grafik seperti pada gambar 5.1. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.1. Normal P-Plot Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Pengujian ini berguna untuk mengetahui apakah variabel dependen dan independen yang digunakan dalam penelitian mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik dan layak adalah model yang memiliki distribusi normal. Berdasarkan Gambar 5.1 menunjukkan titik-titik menyebar secara merata di sepanjang titik diagonal sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas. Pola terdistribusi normal dapat dilihat juga dengan dari grafik histogram pada Gambar 5.2 yang memberikan pola distribusi normal dengan penyebaran secara merata baik ke kiri maupun ke kanan. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.2. Grafik Histogram Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Selain itu, pengujian normalitas juga dapat dilihat secara statistik dengan uji statistik Kolmogorov Smirnov, yang merupakan pengujian yang paling valid atas normalitas. Pengujian terhadap nilai Unstandardized Residual yang dihasilkan dari seluruh variabel dengan hasil yang terlihat pada uji Kolmogorov Smirnov di Tabel 5.2 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 5.2 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Test Hipotesis Pertama Unstandardized Residual N 126 Normal Parameters Mean a,b .0000000 Std. Deviation .58504169 Most Extreme Differences Absolute .099 Positive .099 Negative -.083 Kolmogorov-Smirnov Z 1.109 Asymp. Sig. 2-tailed .171 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan signifikan 0,171 nilai tersebut di atas 0,05 yang berarti nilai residual terdistribusi secara normal.

5.2.3 Uji Multikolonieritas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DENGAN NILAI PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

0 0 9

Pengaruh Corporate social responsibility dalam Hubungan corporate governance dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Corporate Governance - Pengaruh Corporate social responsibility dalam Hubungan corporate governance dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Corporate social responsibility dalam Hubungan corporate governance dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP HUBUNGAN CORPORATE GOVERNANCE DAN NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS

0 1 17

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Corporate social responsibility dalam Hubungan corporate governance dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP HUBUNGAN CORPORATE GOVERNANCE DAN NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS

0 0 17