4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Dengan demikian tujuan pembelajaran PKn MI adalah untuk menjadikan warga negara yang baik, yaitu warga Negara yang tahu, mau dan sadar akan
hak dan kewajibannya. Dengan demikian diharapkan kelak dapat menjadi bangsa yang terampil dan cerdas, dan bersikap baik sehingga mampu mengkuti
kemajuan teknologi modern. Agar Pendidikan Kewarganegaraan mencapai tujuan maksimal, diperlukan
beberapa persyaratan sebagai berikut: pertama, lingkungan kelas haruslah demokratis; kedua, materi tentang pendidikan kewarganegaraan tidak dapat
diajarkan secara verbalistis, melainkan harus melalui situasi dan pengalaman yang dikenal oleh peserta didik, dan ketiga, model pembelajaran yang
dikembangkan adalah model pembelajaran interaktif. Menurut Muhammad Erwin dalam bukunya yang berjudul Pendidikan
Kewarganegaraan Reublik Indonesia, menyebutkan bahwa adanya Pendidikan Kewarganegaraan bagi bangsa Indonesiaa akan senatiasa diupayakan untuk
membentuk manusia Indonesia seutunya, sebagaimana yang diamanahkan Pembukaan
UUD 1945,yakni
sebagai manusia
Indonesia ang
relgius,berkemanusiaan dan berkeadaban, yang memilki nasionalisme, yang cerdas, yang berkerakyatan dan ang adal terhadap lingkungan sosialnya.
24
c. Ruang Lingkup PKn
Ruang lingkup pembelajaran PKn MI sebagaimana yang dinyatakan pada kurikulum nasional yang tercantum dalam Permendiknas 222006 tentang
standar Isi adalaa sebagai berikut:
25
1. Persatuan dan kesatuan angsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan,
cinta lingkungankebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan Negara Persatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam
pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Repblik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan.
2. Norma, hukum, dan peraturan meliputi tertib dalamkehidupan keluarga,
tatat tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-
24
Erwin, op. cit., h. 6
25
Moh Murtado Amin, dkk. Op.cit, hlm 1-9 – 1-10
peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistim hukum dan peradlan nasional.
3. Hak asasi manusia, meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban
anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
4. Kebutuhan warga negara, meliputi hidup gotng royong, harga diri sebagai
warga masyarakat, kebebasan berorganisai, kemerdekaan mengekluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, kesamaan
kedudukan warga negara. 5.
Konstitusi negara, meliputi proklamasi kemerdekaan dan konstitsi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia,
Hubungan dasar negara dengan konstitusi. 6.
Kekuasaan dan politik, meliputi pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi-pemerintahan pusat, demokrasi dan
sistem politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalammasyarakat demokrasi.
7. Kedudukan Pancasila, meliputi kedudukan pancasila sebaga dasar negara
dan ideologi negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara, pengalmalan nilai-nilai pncasila dalam kehidupan sehari-hari, pancasila
sebagai ideologi terbuka 8.
Globalisasi, meliputi globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional
dan mengevalusai globalisasi. Sebagai program pendidikan yang menyuarakan mengenai kebangsaan
dan kewarganegaraan Indonesia yang berbasis pada filosofi bangsa, yakni Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan memiliki daya jelajah dalam ruang
lingkup pembahaan tentang: a.
Filsafat Pancasila; b.
Identitas Nasional; c.
Bangsa dan Negara Indonesia; d.
Warga Negara Indonesia; e.
Demokrasi Indonesia; f.
Konstitusi Indonesia; g.
Negara Hukum;
h. Hak Asasi Manusia;
i. Geopolitik Indonesia; dan
j. Geostrategi Indonesia.
26
B. Penelitian Yang Relevan
Minat meruakan suatu sikap yang sangat diperlukan oleh seseorang untuk mengerjakan suatu aktivitas, dengan minat sesorang dapat mengerjakan
aktivitasnya dengan semangat dan dengan rasa senang. Begitupun siswa, dengan adanya minat dlam dirinya untuk melakkan suatu pembelajaran, maka
siswa tersebt akan belajar dengan semangat dan giat. Untuk mengetahui perbadaaan minat belajar siswa, penulis membuat beberpa pertanyaan kepada
responden. Namun, ada beerpa penelitian yang penulis ajadikan acuan dalam melakukan penelitian ini.
Pertama, penulis melihat skripsi dari Halimatussadiah tahun 2010. Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dengan judul skripsi “Minat Membaca Buku Pelajaran Bah
asa Indonesia Siswa Kelas VIII Mts Islamiyah Ciputat”. Skripsi ini membahas adanya pengaruh proses pembelajaran Bahasa Indonesia
khususnya pada keterampilan membaca. Bagaimana minat seseorang untuk membeca sesuatu yang membawa manfaat untuk dirinya. Minat yang
dideskripsikan penulis skripsi ini adalah membawa perubahan yang sangat sigifikan. Peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya. Skripsi ini hanya
membatasi masalah pada minat memaca buku pelajaran Bahasa Indonesia. Kedua, penulis melihat skripsi dari Maswati tahun 2012. Mahasiswa
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiya dan Keguruan dengan judul “Upaya Peningkatan Minat Belajar Matematika
Melalui Pendekatan Realistik di MI Asyairiyah Jakarta Timur”. Skripsi ini
membahas upaya peneliti dalam meningkatkan minat belajar siswa melalui pendekatan realistik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis
menunjukan bahwa minat belajar siswa melalui pendekatan realistik mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat terklihat melalui enam
pertemuan dan dua siklus yang telah dilakukuan oleh penulis.pada siklus I
26
Erwin, op.cit., h. 8s