dan menyenangkan serta dapat dilakukan dengan penuh semangat sehingga menghasilkan hasil kerja yang baik.
Timbulnya minat belajar disebabkan oleh berbagai hal, antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikkan martabat atau memperoleh
pekerjaan yang baik serta hidup bahagia. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar ang kurang akan
menghasilkan prestasi yang rendah.
8
b. Macam-Macam Minat
Menurut Rasyidah, timbulnya minat pada diri seseorang pada prinsipnya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: minat siswa yang berasal
dari pembawaan dan minat yang timbul karena adanya pengaruh luar. Pertama, minat yang berasal dari pembawaan timbul dengan sendirinya dari setiap
individu, hal ini biasanya didasari oleh faktor keturunan bakat alamiah.Kedua, Minat yang timbul karena adanya pengaruh dari luar diri individu, timbul
seiring dengan proses perkembangan individu yang bersangkutan. Minat ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan , dorongan orang tua dan kebiasan atau
adat.
9
Gagne juga membedakan sebab timbulnya minat pada diri seseorang kepada dua macam, yaitu minat timbul secara spontan dari dalam diri
seseorang tanpa pengaruh oleh pihak luar. Adapun minat terpola adalah minat yang timbul sebagai akibat adanya pengaruh dari kegiatan-kegiatan
yang terencana dan terpola, misalnya dalam kegaiatan beajar mengajar baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dalam tulisan ini, tampaknya minat
yang dimaksud cenderung mengarah kepada minat terpola, sebagaimana yang dimaksud oleh Gagne tadi. Mengingat minat sswa terhadap mata
pelajaran tertentu tidak terlepas dari pengaruh sistem pembelajaran yang diselenggarakan guru di sekolah.
10
Adapun mengenai jenis atau macam-macam minat, Kuder dalam Purwaningrum mengelompokkan jenis-jenis minat ini menjadi sepuluh macam
yaitu:
11
a. Minat terhadap alam sekitar, yaitu minat terhadap pekerjaan-pekerjaan
yang berhubungan dengan alam, binatang dan tumbuhan.
8
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2007, h.57
9
Drs. Ahmad Susanto, M. Pd. Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenadamedia Grup. 2013,h. 60
10
Ibid
11
Ibid, h. 61
b. Minat mekanik, yaitu minat terhadap pekerjaan-pekerjaan yang bertalian
dengan mesin-mesin atau mekanik. c.
Minat hitung menghitung, yaitu minat terhadap pekerjaan yang membutuhkan perhitungan.
d. Minat terhadap ilmu pengetahuan, yaitu minat untk menemukan fakta-
fakta baru dan pemecahan problem. e.
Minat persuasif, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubugan untuk mempengaruhi orang lain.
f. Minat seni, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubngan dengan
kesenian, kerajinan dan kreasi tangan. g.
Minat leterer, yaitu minat yang berhubungan dengan masalah-masalah membaca dan menulis berbagai karangan.
h. Minat musik, yaitu mina terhadap masalah-masalah musik, seperti
menonton konser dan memaainkan alt musik. i.
Minat layanan sosial, yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan untuk membantu orang lain.
j. Minat klerikal, yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan
administratif.
12
Selanjutnya dalam hubungannya dengan ciri-ciri minat, Elizabeth Hurlock menyebut ada tujuh ciri minat yanga masing-masing dalam hal ini tidak
dibedakan antara ciri minat secara spontan maupun terpola sebagaimana yang dikemukakan oleh Gagne diatas. Ciri
—ciri ini, sebagai berikut:
13
a. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental.
Minat di semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental, misalnya perbahan minat dalam hubungannya dengan
perubahan usia.
b. Minat bergantung pada kegiatan belajar. kesiapan belajar merupakan
salah satu penantyebab meningkatnya minat seseorang. c.
Minat sangat bergantung pada kseempatan belajar. Kesempatan belajar merupakan faktor yang sangat berharaga, sebab tidak semua orang bisa
menikmatinya. d.
Perkembangan minat mungkin terbatas. Keterbatasan ini mungkin dikarenakan keadaan fisik yang tidak memngkinkan.
e. Minat dipengaruhi budaya. Budaya sangat mempengaruhi, sebab jika
budaya sudah mulai luntur mungkin minat juga akan ikut luntur.
12
Ibid, h. 61
13
Elizabet B. Hurlock, op. cit., h. 115