Latar Belakang Masalah Minat siswa terhadap pembelajaran pendidikan kewarganegaraan pada siswa kelas v min di tangerang selatan

diharapkan siswa dapat mengembangkan minat dan bakatnya dengan baik. 7 Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang mereka inginkan. 8 Dengan adanya minat, seseorang dapat lebih senang dalam melaksanakan aktivitasnya. Misalnya, seorang siswa yang memiliki minat terhadap pembelajaran Pendidikan Kewarganegaan PKn, maka siswa tersebut akan mengikuti pembelajaran PKn dengan baik dan sungguh-sungguh, agar dapat memperoleh hasil yang baik dan dapat menambah kecintaannya terhadap tanah air. Aktivitas apa pun, jika dilakukan dengan penuh minat dan kegembiraan, akan membawa hasil yang memuaskan. Demikian juga dengan belajar. Belajar yang dilakukan dengan penuh minat dan rasa suka akan membawa hasil yang jauh lebih baik dibandingkan dengan belajar yang dilakukan karena terpaksa. Jika siswa melakukan belajar karena terpaksa maka hasil yang diperoleh pun tidak akan baik. Siswa yang berminat dengan suatu materi tertentu akan memberikan perhatian yang lebih banyak pada materi itu dan menjadi terlibat secara aktif didalamnya. Siswa juga cenderung mempelajarinya secara lebih bermakna, terorganisai dan terperinci. Misalnya, siswa akan mengaitkan materi yang siswa pelajari dengan pengetahuan sebelumnya, membentuk gambar-gambar visual, serta memberikan contoh-contoh. Siswa yang berminat pada apa yang mereka pelajari akan menunjukan prestasi akademik yang lebih tinggi dan lebih mungkin mengingat materi pelajaran tersebut dalam jangka panjang. 9 Minat dapat timbul karena adanya dorongan yang kuat dari diri sendiri. Selain itu, dorongan tersebut juga dapat pula timbul melalui 7 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Kencana, 2011, h. 79 8 Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2 Erlangga, h. 114 9 Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang Jilid 2 Edisi Keenam, Indonesia:Erlangga, 2009, h. 102 lingkungan sekitar, seperti orang tua, sanak saudara, teman sejawat, lingkungan masyarakat dan lain sebagainya. Dorongan-dorongan tersebut merupakan semangat untuk meraih sesuatu yang diinginkannya dengan usaha yang besar. Secara psikologi, minat itu sangat berpengaruh sekali pada diri seorang siswa untuk mencapai suatu yang diinginkan. Dengan adanya minat yang kuat seseorang akan mempunyai semangat yang kuat pula, agar segala sesuatu yang diinginkan dapat terwujud. 10 Membangkitkan minat belajar pada siswa, sehingga siswa menjadi senang dan hobi dalam belajar di dalam mata pelajaran apa pun adalah tugas guru dan orang tua. Minat belajar akan menjadi daya dorong yang kuat untuk mengarahkan siswa melakukan belajar tanpa adanya paksaan. Membangkitkan minat belajar penting dilakukan terutama pada mata pelajaran yang kurang diminati oleh siswa. 11 Misalnya, pembelajaran PKn yang selama ini kurang diminati oleh siswa. Karena kebanyakan guru hanya menggunakan metode ceramah dalam mengajar. PKn adalah salah satu mata pelajaran yang harus dan penting dipelajari oleh siswa, karena Pendidikan kewarganegaraan dapat membuat siswa untuk memiliki rasa tanggung jawab, cinta tanah air, dan menciptakan rasa bangga terhadap bangsa dalam diri siswa serta dapat membentuk karakter yang baik pada diri siswa. Seperti yang dikatakan oleh Junaedi, dkk, secara sederhana dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu program pendidikan yang berusaha menggabungkan unsur-unsur subtantif yang meliputi demokrasi, hak-hak asasi manusia, dan masyarakat madani melalui model pembelajaran yang demokratis, interaktif dan humanis dalam lingkungan yang demokratis, untuk mencapai suatu standar kompetensi yang telah ditentukan. 12 10 Ibid 11 Ngainun Naim, Dasar-Dasar Komunikasi Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011, h. 93 12 Junaedi, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan Edisi Pertama. Surabaya: Amanah Pustaka. 2009. h 1-14 Pentingnya pendidikan kewarganegaraan diajarkan di sekolah dasar ialah sebagai pemberian pemahaman dan kesadaran jiwa setiap anak didik dalam mengisi kemerdekaan, dimana kemerdekaan bangsa Indonesia yang diperoleh dengan perjuangan keras dan penuh pengorbanan harus diisi dengan upaya membangun kemerdekaan, mempertahankan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara perlu memiliki apresiasi yang memadai terhadap makna perjuangan yang dilakukan para pejuang kemerdekaan. Apresiasi itu menimbulkan rasa senang, sayang, cinta, keinginan untuk memelihara, melindungi, membela negara untuk itulah pendidikan kewarganegaraan penting diajarkan di sekolah sebagai upaya sadar menyiapkan warga negara yang mempunyai kecintaan dan kesetiaan serta keberanian membela bangsa dan negara. Selain itu, pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan diajarkan di kelas adalah untuk membentuk karakter baik siswa, seperti tolong- menolong, disiplin, gotong royong, tenggang rasa, toleransi, saling menghormati sesama manusia, menanamkan rasa kebangsaan serta cinta tanah air. Karena dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar terdapat materi tentang tolong- menolong, toleransi,gotong roong, tenggang rasa, saling menghormati, organisasi, musyawarah mufakat serta sistem pemerintahan. Namun, walaupun pembelajaran pendidikan kewarganegaraan sangat penting dipelajari di sekolah, sebagian siswa masih menganggap tidak penting mata pelajaran ini. Hal demkian dapat diketahui dari kesungguhan mereka dalam mengikuti pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Sebagian siswa masih banyak yang tidak memperhatikan saat guru sedang menjelaskan dan teman yang sedang mempresentasikan hasil diskusi. Serta beberapa siswa ada yang sibuk berbincang-bincang pada saat diskusi berlangsung. Selain siswa meganggap remeh pembelajaran Pendidikan Kewaranegaraan, siswa juga merasa bosan dengan pembelajaran Pendidikan Kewaranegaraan. Rasa bosan dan jenuh siswa dikarenakan kurangnya inovasi guru dalam menggunakan metode pembelajaran di kelas, metode pembelajaran yang digunakan guru di kelas cenderung monoton, guru hanya menggunakan metode ceramah dan diskusi tanpa mencoba menggunakan metode yang lain. Padahal banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru sehingga dapat menarik minat siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, diantaranya adalah dengan menggunakan metode sosio drama, card short, poster session, bahkan dengan melakukan study tour atau mengunjungi tempat-tempat yang berhubungan dengan materi pembelajaran seperti kantor-kantor pemerintahan, musium dan lain sebagainya. Permasalahan-permasalahan di atas, peneliti peroleh dari hasil observasi yang dilakukan di sekolah tempat penulis melaksanakan PPKT yaitu MI As- Salamaah, lebih tepatnya di kelas V. Namun, karena nasihat dari desen penguji proposal skripsi maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang minat siswa terhadap pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di MIN Ciputat dan MIN Cempaka Putih yang terletak di Tangerang Selatan. Rendahnya minat siswa terhadap pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, selain dapat diketahui dari sikap mereka pada saat pembelajaran berlangsung. rendahnya minat siswa juga dapat diketahui dari nilai-nilai siswa yang rendah. Menurut penuturan Ibu Hamidah, guru MIN 1 Ciputat yang ditemui pada hari Rabu, 25 Februari 2015. Beliau adalah guru Kewarganegaraan di kelas V, manuturkan bahwa rendahnya nilai siswa dikarenakan bukan hanya karena kurangnya minat siswa, namun, juga dikarenakan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan membutuhkan pemahaman siswa. Walaupun dirasakan mudah, namun, siswa sulit memahaminya, karena materi dalam pembelajaran tersebut sulit ditemui dalam kehidupan sehari-hari secara langsung, seperti ketata negaraan dan organisasi masyarakat. 13 Selain itu rendahnya minat siswa dan rasa bosan yang timbul pada saat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan juga disebabkan oleh rendahnya kemampuan siswa untuk mengambil manfaat setelah mempelajari materi Pendidikan Kewarganegaraan di kelas. Sehingga membutuhkan peran guru untuk menjelaskannya. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa kelas V MIN di Tangerang Selatan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, masalah yang akan diidntifikasikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Minat siswa terhadap pembelajaran PKn rendah. 2. Proses pembelajaran PKN siswa kelas V MISD yang kurang diminati oleh sebagian siswa. 3. Pemahaman siswa yang rendah terhadap materi yang disampaikan oleh guru PKn. 4. Manfaat yang dapat diambil oleh siswa setelah mempelajari PKn. 5. Guru yang kurang melakukan inovasi dalam menarik minat siswa untuk belajar PKn.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti perlu membatasi masalah yang akan dibahas agar jelas penjabarannya. Permasalahan dalam pnelitian ini dibatasi pada minat siswa terhadap pembelajaran Kewarganegaraan di kelas V MISD. 13 Hasil Wawancara dengan Guru PKn Kelas V MIN 1 Ciputat Jl. Dewi Sartika Pada tanggal 25 Februari 2015.

D. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana minat siswa terhadap pembelajaran PKn? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat siswa dalam pembelajaran PKn?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui minat siswa terhadap pembelajran Kewarganegaraan. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa dalam pembelajaran Kewarganegaraan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Untuk pihak sekolah diharapkan mampu memberikan fasilitas yang memadai untuk menarik minat siswa, sehingga proses belajar dapat berjalan lebih baik. 2. Untuk bapakIbu guru yang senantiasa memberikan materi pelajaran dengan maksimal. Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn. 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Minat Belajar

a. Pengertian Minat Belajar

Keberhasilan seorang siswa dalam proses belajar, tidak hanya didasarkan oleh sarana dan prasarana yang lengkap, tetapi ada yang lebih penting dari itu, yaitu faktor yang timbul dari dalam diri siswa sendiri, diantaranya adalah minat untuk belajar dengan sunggguh-sungguh, giat srta dilakukan secara terus menerus. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia minat diartikan sebagai perhatian; kecenderungan hati terhadap sesuatu, gairah, keinginan. 1 Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pegarhnya terhadap kegiatan seseorang, sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya dengaan senang hati. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak bergairah untuk melakukan sesuatu. Menurut Lusi Nurhayati dalam bukunya yang berjudul Psikologi anak, minat adalah kecenderungan seseorang terhadap sesuatu, atau bisa dikatakan apa yang disukai seseorang untuk dilakukan. Pada dasarnya setiap orang akan lebih senang melakukan sesuatu yang sesuai dengan minatnya yang disukai dari pada melakukan sesuatu yang kurang disukai. Belajar dengan keadaan hati senang tentu saja akan lebih mudah daripada anak belajar dengan suasana hati ang terpaksa. 2 Menurut Reber dalam Muhibbin Syah, minat tidak termasuk istilah populer dalam psikologi karna ketergantungannya yang banyak pada faktor- faktor internal lainnya seperti: pemusatan perhatian, keingintahuan, moticasi dan kebutuhan. 3 Menurut Alisuf Sabri minat interest adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat ini 1 Budiono, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Agung,2005. hlm.341. 2 Lusi Nurhayati. Psikologi Anak. Jakarta: PT. Indeks, 2008, h. 59 3 Muhibbin Syah. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2011, h. 152 erat kaitannnya dengan perasaan senang, karena itu akan dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. 4 Menurut Hidi, Renninger Krapp dalam dalam Jeanne Ellis Omrod yang dimaksud dengan minat adalah suatu bentuk motivasi intrinsik. Siswa ang mengejar suatu ugas yang menarik minatnya, mengalami afek positif yang signifikan seperti keenangan, kebahagiaan, kegembiraan dan kesukaan. 5 Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. 6 Secara sederhana minat interest berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber minat tidak termasuk istilah populer dalam psikologi karena kebergantungannya yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya seperti: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan. 7 Namun, terlepas dari masalah populer atau tidak, minat seperti yang dipahami oleh orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Msalnya, seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya. Kemudian karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa untuk belajar lebih giat dan semangat sehingga siswa dapat mencapai hasil yang diinginkannya. Guru dalam kaitan ini sebaiknya berusaha membangkitkan minat siswa untuk menguasai pengetahuan yang terkandung dalam bidang studinya. Dari pendapat tokoh-tokoh diatas, dapat disimpulkan bahwa minat adalah rasa senang dan rasa kecenderungan seseorang terhadap sesuatu baik kegiatan maupun benda begitupula dengan kegiatan pembelajaran. Dengan adanya minat dalam diri seseorang, maka pekerjaan apapun akan tersa ringan 4 Alisuf Sabri,Psikologi Pendidikan, Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 2007, cet. III, h. 84 5 Jeanne Ellis Omrod. Psikologi Pendidikan Membentu Siswa Tumbuh dan Berkemang Edisi keenam. Eralangga. 2009, h. 101 6 Sardini, Pengaruh Minat Belajar Terhadap Hasi Belajar Pelajaran Ekonomi kelas XI IPS MAN Pontianak,Artikel Penelitian, 2013, h. 2 7 Muhibbin Syah. Psikologi Pendidika Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remja RosadaKarya.2010. hlm 133