h. Meminta lapotran keterangan pertanggungjawaban bupatiwalikota dalam
penyelenggaraan pemerintah daerah. i.
Memberikan persetujuan terhadap kerja sama dengan daerah lain atau dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah.
j. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesui dengan peraturan
perundang-undangan. k.
Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
Mengenai tatacara pelaksanaan tugas dan wewenang tersebut Undang-Undang Nomor 27 ini mengamanatkan kepada DPRD untuk diatur dalam tata tertip DPRD.
Pengawasan yang dilakukan oleh DPRD kabupatenkota tersebut adalah dimaksudkan untuk menindaklanjuti fungsi legislasi dan fungsi anggaran DPRD,
sehingga produk DPRD dalam fungsi legislasi dan anggaran dapat diawasi pelaksanaannya oleh DPRD melalui fungsi pengawasan. Untuk menindak lanjuti
pengawasan DPRD dapat meksanakan haknya yaitu hak interplasi, hak angket dan hak menyatakan pendapat yang lbih lanjut pengaturanya diatur dalam tatatertib
DPRD.
B. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Ketentuan pertama dalam pragaf ini menyatakan ketentuan tentang DPRD sepanjang tidak diatur dalam Undang-Undang ini maka berlaku ketentuan Undang-
Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD.
Universitas Sumatera Utara
Berbeda dengan Undang-Undang pemerintahan sebelum reformasi, Undang- Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
menyatakan struktur pemerintahan daerah tidak lagi terdiri dari kepala daerah dan DPRD tetapi kepala daerah dan perangkat daerah, dengan adanya pemisahan secara
struktural antara lembaga DPRD dan lembaga eksekutif daerah membuat DPRD menjadi seimbang sesuai dengan desentralisasi keseimbangan, menurut Pasal 40
Undang-Undang 32 Tahun 2004 disebutkan bahwa DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyar daerah dan berkedudukan sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan
52
Dalam Pasal 41 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 disebutkan bahwa DPRD kabupatenkota mempunyai fungsi:
.
a. Legislasi.
b. Anggaran.
c. Pengawasan.
Dalam hal fungsi DPRD menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sama halnya dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, disamping fungsi DPRD
tersebut juga diatur mengenai tugas dan wewenang DPRD sebagaimana yang terdapat pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 42 ayat 1, yakni:
a. Membentuk peraturan daerah yang dibahas dengan kepala daerah untuk
mendapat persetujuan bersama.
52
Sadu Wisistiono dan Yonatan Wiyoso, Op Cit. hlm. 138
Universitas Sumatera Utara
b. Membahas dan menyetujui rancangan peraturan daerah tentang anggaran
pendapatan dan belanja daerah bersama dengan kepala daerah. c.
Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan perundang-undangan lainnya, APBD, kebijakan pemerintah daerah
dalam melaksanakan program pembangunan daerah, dan kerjasama internasional didaerah.
d. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala daerahwakil kepala
daerah kepada presiden melalui menteri dalam negeri bagi gubernur dan kepada menteri dalam negeri melalui gubernur bagi bupatiwalikota.
e. Memilih wakil kepala daerah dalam hal terjadi kekosongan jabatan wakil
kepala daerah. f.
Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah terhadap rencana perjanjian internasional di daerah.
g. Memberi persetujuan terhadap rencana kerjasama internasional yang
dilakukan oleh pemerintah daerah. h.
Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
i. Membentuk panitia pengawas pemilihan kepala daerah.
j. Melakukan pengawasan dan meminta laporan KPUD dalam penyelenggaraan
pemilihan kepala daerah. k.
Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama antar daerah dan dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah.
Dari tugas dan wewenang tersebut, dimana yang berhubungan dengan pengawasan DPRD terdapat pada huruf c, huruf h, dan huruf j. Pengawasan DPRD
sebagaimana yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, Pasal 42 ayat 1 huruf c, adalah merupakan tugas dan wewenang DPRD, tugas dan wewenang
DPRD tersebut adalah untuk mengawasi: pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan perundang-undangan lainnya, peraturan kepala daerah, APBD, kebijakan pemerintah
daerah, dan kerjasama internasional didaerah. Dalam tulisan ini membahas tentang fungsi pengawasan DPRK terhadap
pelaksanaan APBK. Maka tugas dan wewenang DPRK terhadap pelaksanaan APBK adalah merupakan bahagian dari fungsi DPRK.
Universitas Sumatera Utara
Dalam Pasal 43 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 diatur tentang hak dan kewajiban DPRD yang meliputi:
1. DPRD mempunyai hak:
a. Interpelasi;
Hak interpelasi, adalah hak DPRD untuk meminta keterangan kepada kepala daerah mengenai kebijakan pemerintah daerah yang penting dan strategis
yang berdampak luas pada kehidupan masyarakat, daerah, dan negara.
b. Angket;
Hak angket, adalah fungsi dan pengawasan DPRD untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu kebijakan tertentu kepala daerah yang penting
dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan masyarakat, daerah dan negara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
c. Menyatakan pendapat.
Hak menyatakan pendapat, adalah hak DPRD untuk menyatakan pendapat terhadap kebijakan kepala daerah atau mengenai kejadian luar biasa yang
terjadi didaerah disertai dengan rekomendasi penyelesaiannya atau sebagai tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket
53
. 2.
Pelaksanaan hak angket sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b dilakukan setelah diajukan hak interpelasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a dan
mendapatkan persetujuan dari rapat paripurna DPRD yang dihadiri sekurang- kurangnya ¾ tiga perempat dari jumlah anggota DPRD dan putusan diambil
dengan persetujuan sekurang-kurangnya 23 dua pertiga dari jumlah anggota DPRD yang hadir.
53
HAW. Widjaja, Otonomi Daerah dan Daerah Otonom, Jakarta: Rajawali Pers, 2004, hlm. 190.
Universitas Sumatera Utara
3. Dalam menggunakan hak angket sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dibentuk
panitia angket yang terdiri atas semua unsur fraksi DPRD yang bekerja dalam waktu paling lama 60 enam puluh hari telah menyampaikan hasil kerjanya
kepada DPRD. 4.
Dalam melaksanakan tugasnya, panitia angket sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dapat memanggil, mendengar, dan memeriksa seseorang yang dianggap
mengetahui masalah yang sedang diselidiki serta meminta untuk menunjukkan dokumen atau surat yang berkaitan dengan hal yang diselidiki.
5. Setiap orang yang dipanggil, didengar, dan diperiksa sebagaimana dimaksud
pada ayat 4 wajib memenuhi panggilan panitia angket kecuali ada alasan yang sah menurut peraturan perundang-undangan.
6. Dalam hal telah dipanggil dengan patut secara berturut-turut tidak memenuhi
panggilan sebagaimana dimaksud pada ayat 5, panitia angket dapat memanggil secara paksa dengan bantuan Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. 7.
Seluruh hasil kerja panitia angket bersifat rahasia. 8.
Tata cara penggunaan hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat diatur dalam peraturan tata tertib DPRD yang berpedoman pada peraturan
perundang-undangan. Dalam rangka melaksanakan pengawasan DPRD, maka sebagaimana diatur dalam
Pasal 44 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, disebutkan: 1.
Anggota DPRD mempunyai hak:
Universitas Sumatera Utara
a. Mengajukan rancangan peraturan daerah.
b. Mengajukan pertanyaan.
c. Menyampaikan usul dan pendapat.
d. Memilih dan dipilih.
e. Membela diri.
f. Imunitas.
g. Protokoler.
h. Keuangan dan administrasi.
Fungsi pengawasan DPRD terhadap pemerintah daerah dapat dilaksanakan melalui kedudukan, fungsi, tugas dan wewenang serta hak dan kewajiban DPRD.
Sebab apabila kedudukan, fungsi, tugas dan wewenang serta hak DPRD dapat dijalankan, maka peranan DPRD sebenarnya sudah maksimal dalam menjalankan
peranannya sebagai lembaga perwakilan rakyat daerah. DPRD juga mempunyai kewajiban, seperti yang terdapat dalam Pasal 45 Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004, yang menyebutkan: Anggota DPRD mempunyai kewajiban:
a. Mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, dan menaati segala peraturan perundang- undangan.
b. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintah
daerah. c.
Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
d. Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat daerah.
e. Menyerap, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat.
f. Mendahulukan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi, kelompok, dan
golongan.
Universitas Sumatera Utara
g. Memberikan pertanggungjawaban atas tugas dan kinerjanya selaku anggota
DPRD sebagai wujud tanggungjawab moral politis terhadap daerah pemilihannya.
h. Menaati peraturan tata tertib, kode etik, sumpahjanji anggota DPRD.
i. Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga yang terkait.
C. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh