Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD

Pemerintahan daerah yang bersih pertama-tama harus dipahami dalam makna rechtmatige bestuur atau rechtmatigeheid van bestuur. Rechtmatigeheid atau sifat kesesuaian hukum suatu lembaga pemerintahan daerah harus beranjak dari peraturan perundang-undangan algemene verbindende voorschriften yang mengatur tatanan institusi pemerintahan itu, sehingga terwujud bangunan pemerintahan daerah in het werkelijkheid. 51 Oleh karena itu, dalam perkembangannya, kedudukan dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah KabupatenKota mengalami berbagai pergeseran sesuai dengan perubahan dan perkembangan peraturan perundang-undangan pemeintahan daerah. Perubahan dan pergeseran ini merupakan gambaran proses perkembangan dan pertumbuhan sistem ketatanegaraan Indonesia dalam rangka mewujudkan cita- cita pembentukan pemerintahan daerah yang otonom guna pelaksanaan desentralisasi dan tugas pembantuan. Berikut akan diuraikan tentang pengaturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah KabupatenKota terhadap pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah KabupatenKota:

A. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD

DPRD adalah merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten kota yang terdiri atas anggota partai politik yang dipilih melalui pemilihan umum sesuai dengan Pasal 341 51 H.M. Laica Marzuki, Berjalan-Jalan Diranah Hukum, Pikiran-Pikiran Lepas, Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, 2006, hlm. 157. Universitas Sumatera Utara dan 342 Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Dalam Pasal 343 DPRD mempunyai fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan, ketiga fungsi tersebut dijalankan dalam rangka representasi rakyat di kabupatenkota. Fungsi pengawasan sangat berhubungan dengan tugas dan wewenang serta hak dan kewajiban DPRD, dalam Pasal 344 ayat 1 disebutkan tugas dan wewenang DPRD kabupatenkota adalah sebagai berikut: a. Membentuk peraturan daerah kabupatenkota. b. Membahas dan memberikan persetujuan rancangan peraturan daerah mengenai APBD yang di ajukan oleh bupatiwalikota. c. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan APBD kabupatenkota. d. Mengusulkan pengangktan dan pemberhentian bupatiwalikota dan wakil bupatiwakil walikota kepada menteri dalam negri melalui gubernur untuk mendapat pengesahan pengangkatan dan atau pemberhentian. e. Memilih wakil bupatiwakil walikota dalam hal terjadi kekosongan jabatan wakil bupatiwakil walikota. f. Memberikan pertimbangan dan pendapat kepada pemerintah daerah terhadap rencana perjanjian internasional di kabupatenkota. g. Memberikan persetujuan terhadap rencana sama internasional yang dilakukan pemerinyah kabupatenkota. Universitas Sumatera Utara h. Meminta lapotran keterangan pertanggungjawaban bupatiwalikota dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. i. Memberikan persetujuan terhadap kerja sama dengan daerah lain atau dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah. j. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesui dengan peraturan perundang-undangan. k. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. Mengenai tatacara pelaksanaan tugas dan wewenang tersebut Undang-Undang Nomor 27 ini mengamanatkan kepada DPRD untuk diatur dalam tata tertip DPRD. Pengawasan yang dilakukan oleh DPRD kabupatenkota tersebut adalah dimaksudkan untuk menindaklanjuti fungsi legislasi dan fungsi anggaran DPRD, sehingga produk DPRD dalam fungsi legislasi dan anggaran dapat diawasi pelaksanaannya oleh DPRD melalui fungsi pengawasan. Untuk menindak lanjuti pengawasan DPRD dapat meksanakan haknya yaitu hak interplasi, hak angket dan hak menyatakan pendapat yang lbih lanjut pengaturanya diatur dalam tatatertib DPRD.

B. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

Dokumen yang terkait

Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Padang Lawas dalam penyelesaian sengketa lahan (studi kasus: sengketa lahan antara PT sumatera Riang Lestari dan PT Sumatera Sylva Lestari dengan Masyarakat Adat Kecamatan Aek Nabara Barumun)

1 100 105

Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Terhadap Kinerja Eksekutif di Kota Medan

3 64 152

Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (Suatu Studi Terhadap Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Simalungun Periode 2009-2014)

0 22 77

Hubungan Wakil dengan yang Diwakili (Studi Perbandingan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara Periode 1999-2004 dengan Periode 2004-2009)

1 45 101

Hak Recall Partai Politik Terhadap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dalam Korelasinya Dengan Pelaksanaan Teori Kedaulatan Rakyat.

8 114 110

Minat Menonton anggota Dewan Perwakilan Daerah Tapanuli Selatan terhadap Berita Politik Di Metro TV ( Studi Korelasi Tentang Tayangan Berita Politik Dan Minat Menonton Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tapanuli Selatan Terhadap Metro TV )

1 39 143

Kesantunan Linguistik Dalam Ranah Sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara

1 41 285

Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Dprd) Periode 2009-2014 Terhadap Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Subang

1 7 104

PELAKSANAAN FUNGSI PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) TERHADAP APBD KABUPATEN BANTUL TAHUN ANGGARAN 2011

0 2 112

FUNGSI PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH PADA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI TAHUN 2012.

0 0 16