Pemerintahan daerah yang bersih pertama-tama harus dipahami dalam makna rechtmatige bestuur atau rechtmatigeheid van bestuur. Rechtmatigeheid atau sifat
kesesuaian hukum suatu lembaga pemerintahan daerah harus beranjak dari peraturan perundang-undangan algemene verbindende voorschriften yang
mengatur tatanan institusi pemerintahan itu, sehingga terwujud bangunan pemerintahan daerah in het werkelijkheid.
51
Oleh karena itu, dalam perkembangannya, kedudukan dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah KabupatenKota mengalami berbagai pergeseran sesuai
dengan perubahan dan perkembangan peraturan perundang-undangan pemeintahan daerah. Perubahan dan pergeseran ini merupakan gambaran proses perkembangan
dan pertumbuhan sistem ketatanegaraan Indonesia dalam rangka mewujudkan cita- cita pembentukan pemerintahan daerah yang otonom guna pelaksanaan desentralisasi
dan tugas pembantuan. Berikut akan diuraikan tentang pengaturan perundang-undangan yang berkaitan
dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah KabupatenKota terhadap pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah KabupatenKota:
A. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD
DPRD adalah merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten kota yang terdiri atas
anggota partai politik yang dipilih melalui pemilihan umum sesuai dengan Pasal 341
51
H.M. Laica Marzuki, Berjalan-Jalan Diranah Hukum, Pikiran-Pikiran Lepas, Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, 2006, hlm. 157.
Universitas Sumatera Utara
dan 342 Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah. Dalam Pasal 343 DPRD mempunyai fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan,
ketiga fungsi tersebut dijalankan dalam rangka representasi rakyat di kabupatenkota. Fungsi pengawasan sangat berhubungan dengan tugas dan wewenang serta hak dan
kewajiban DPRD, dalam Pasal 344 ayat 1 disebutkan tugas dan wewenang DPRD kabupatenkota adalah sebagai berikut:
a. Membentuk peraturan daerah kabupatenkota.
b. Membahas dan memberikan persetujuan rancangan peraturan daerah
mengenai APBD yang di ajukan oleh bupatiwalikota. c.
Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan APBD kabupatenkota.
d. Mengusulkan pengangktan dan pemberhentian bupatiwalikota dan wakil
bupatiwakil walikota kepada menteri dalam negri melalui gubernur untuk mendapat pengesahan pengangkatan dan atau pemberhentian.
e. Memilih wakil bupatiwakil walikota dalam hal terjadi kekosongan jabatan
wakil bupatiwakil walikota. f.
Memberikan pertimbangan dan pendapat kepada pemerintah daerah terhadap rencana perjanjian internasional di kabupatenkota.
g. Memberikan persetujuan terhadap rencana sama internasional yang dilakukan
pemerinyah kabupatenkota.
Universitas Sumatera Utara
h. Meminta lapotran keterangan pertanggungjawaban bupatiwalikota dalam
penyelenggaraan pemerintah daerah. i.
Memberikan persetujuan terhadap kerja sama dengan daerah lain atau dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah.
j. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesui dengan peraturan
perundang-undangan. k.
Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
Mengenai tatacara pelaksanaan tugas dan wewenang tersebut Undang-Undang Nomor 27 ini mengamanatkan kepada DPRD untuk diatur dalam tata tertip DPRD.
Pengawasan yang dilakukan oleh DPRD kabupatenkota tersebut adalah dimaksudkan untuk menindaklanjuti fungsi legislasi dan fungsi anggaran DPRD,
sehingga produk DPRD dalam fungsi legislasi dan anggaran dapat diawasi pelaksanaannya oleh DPRD melalui fungsi pengawasan. Untuk menindak lanjuti
pengawasan DPRD dapat meksanakan haknya yaitu hak interplasi, hak angket dan hak menyatakan pendapat yang lbih lanjut pengaturanya diatur dalam tatatertib
DPRD.
B. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah