pengawasa APBK oleh DPRK merupakan tugas yang harus lebih diutamakan untuk menghidari penyelewengan APBK. APBK merupakan salah satu dana dalam
menjalankan desentralisasi merupakan rancangan keuaangan tahunan pemerintah daerah yang ditetapkan dengan qanun. Qanun yang merupakan peraturan pelaksana
Otonomi Khusus yang merupakan kewenangan pemerintah daerah dapat diartikan qanun sebagai peraturan daerah namun qanun tidak tunduk pada peraturan
pemerintah karna qanun berada langsung di bawah Undang-Undang maka terdapat suatau hubungan yang unik dari peraturan perundang-undangan tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Yuridis Fungsi Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Kabupatan Oleh Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Dalam Pelaksanaan Otonomi Khusus Studi di Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten
Gayo Lues”.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang, maka dirumuskan beberpa permasalahan yang diniai dapat memenuhi unsur-unsur dalam penelitian tesis ini nantinya, permasalahan yang
akan diangkat adalah: 1.
Bagaimana pengaturan fungsi pengawasan DPRKDPRD terhadap APBKAPBD?
2. Bagaimana eksisitensi DPRK dalam melaksanakan fungsi pengawasan
control funcion terhadap APBK?
Universitas Sumatera Utara
3. Hal-hal apa saja yang menjadi hambatan bagi DPRK dalam melaksanakan
fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan APBK?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaturan fungsi pengawasan DPRKDPRD terhadap
APBKAPBD. 2.
Untuk mengetahui eksisitensi DPRK dalam melaksanakan fungsi pengawasan control funcion terhadap APBK.
3. Untuk mengetahui hambatan bagi DPRK dalam melaksanakan fungsi
pengawasan terhadap pelaksanaan APBK.
D. Manfaat Penelitian
Terjawabnya permasalahan dalam penelitian tesis ini dan tercapainya tujuan, diharapkan akan membawa sejumlah mamfaat baik dalam tataran akademis maupun
tataran praktis, sehingga diharapkan penelitian ini nantinys bermamfaat untuk: a.
Secara teoritis. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut untuk melahirkan
beberapa konsep ilmiah yang pada giliranya memberikan sumbangan bagi perkembangan Hukum Tata Negara, khususnya berkaitan dengan pengawasan
keuangan daerah.
Universitas Sumatera Utara
b. Secara praktis:
1. Sebagai pedoman dan masukan bagi lembaga hukum dan institusi
pemerintahan, penegak hukum, praktisi hukum dan masyarakat secara luas berkaitan dengan pemerintahan daerah.
2. Sebagai bahan informasi bagi semua kalangan berkaitan deangan penegakan
dan pengembangan Hukum Tata Negara. 3.
Sebagai bahan kajian bagi kalangan akademisi untuk menambah wawasan dalam hukum tata negara khusus berkaitan dengan penyelenggaraan
pemerintahan daerah dan peranan DPRK dalam menjalankan fungsinya.
E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan pengamatan serta penelusuran kepustakaan yang dilakukan baik di perpustakan Universitas Sumetera Utara maupun di universitas lain, penelitian yang
mengangkat judul “Analisis Yuridis Fungsi Pengawasan Terhadap Anggaran Pendapatan Dan Belanja kabupatan Oleh Dewan Perwakilan Kabupaten Dalam
Pelaksanaan Otonomi Khusus Studi di Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Gayo Lues” belum pernah dilakukan baik dalam judul yang sama maupun permaslahan
yang sama, sehingga penelitian ini dapat dikatagorikan sebagai penelitian yang baru dan keaslianya dapat dipertanggungjawabkan, karna dilakukan deangan nuansa
keilmuan, kejujuran, rasional objektif dan terbukadan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan akademisi.
Universitas Sumatera Utara
Bersamaan dengan penelitian ini, penelitian tentang pemerintahan daerah juga dilakukan oleh Dani Sintara dengan judul “Analisis yuridis terhadap
pertanggungjawaban kepala daerah sebagai pelaksana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD dalam penyelengaraan pemerintah daerah” Studi di
pemerintahan kota Tanjung Balai, dan penelitian yang dilakukan oleh Frengki Fernandus Purba dengan judul “ Aspek yuridis peranan badan perencanaan
pembangunan daerah BAPEDA dalam penyusunan rencangaan anggaran pendapatan dan belanja daerah RAPBD” Studi di kabupaten Simalungun, namun
dasar pemikiranya berbeda, penelitian yang dilakukan penulis lebih menekankan pada fungsi DPRK terhadap pengawasan APBK dalam lingkup otonomi khusus.
F. Kerangka Teori dan Konsepsi 1. Kerangka Teori