Tabah, Penyayang Dampak Sosial Korupsi dalam Novel d.I.a. cinta dan presiden Karya Noorca M. Massardi

Bapak Presiden katakan. Dan saya akan mengambil jarak supaya kita tetap objektif kata Anggara hlm.845. Sampeyan ini idealis dan jujur sekali. Ini yang saya suka dari sampeyan dari dulu.. hlm. 845 Seperti dalam petikan di atas, Presiden mengakui dan menyukai sosok Anggara yang idealis dan memegang teguh prinsip profesionalismenya.

b. Tabah, Penyayang

Dalam menghadapi permasalahan keluarganya yang ia temukan ketika bertugas di Jermana, Anggara mampu menunjukkan sikapnya yang tabah dan penyanyang. Dalam perjalannya ketika meliput di Jerman ia menemukan rahasia keluarganya yang disembunyikan Ayahnya begitu mulus. Rahasia itu terungkap dengan dramatis, penuh kejutan. Anggara merasa tidak percaya ketika secara tidak sengaja ia bertemu dengan seorang wanita yang bernama Dewi Mayastari yang semula mengaku rekan bisnis Ayahnya beberapa tahun sebelumnya. Pertemuan itu kemudian lebih dalam lagi ketika Dewi Mayastari mengundang Anggara ke tempat kediamannya. Di hari yang bersamaan, di lokasi yang berdekatan, Anggara kemudian secara tidak sengaja berpapasan dengan seorang gadis cantik yang mirip sekali dengan Sekretarisnya Inka Verlaine yang berada di Jakarta. Perasaan tidak percaya menyelimuti pikiran dan jiwanya, pada satu jamuan makan yang dipersiapkan oleh Dewi Mayastari, ia melihat dan akhirnya mengetahui bahwa Inka memiliki saudara kembar yang bernama Indra dan keduanya itu adalah anak dari Ayahnya Prasehto Sutomo dari istrinya Dewi Mayastari. Anggara tak mampu berkata-kata lagi. Sebab pada detik yang sama, halilintar yang sejak tadi mengancamnya, itu tiba-tiba menyambar kepalanya berkali-kali. Tubuh Anggara seperti hangus terbakar. Ia tak bisa mempertahankan kedua kakinya lagi. Tubuhnya terkulai dan jatuh ke depan, ke atas tempat tidur besar itu hlm.270. Lebih lanjutnya rahasia keluarga Anggara terdapat pada bab 10. “Rahasia Keluarga” hlm.220-270. Dalam cerita ini juga Anggara menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari cerita. Anggara dengan kekasihnya Kartika menjalin hubungan pacaran ketika bertemu dalam sebuah acara Universitas Sumatera Utara opera di Munic. Dalam novel ini dipaparkan hubungan Anggara dan Kartika pada sejumlah bab yakni bab 2. “Anggara dan Kartika hlm.11, bab 4. “Pertemuan di Opera” hlm.43, bab 12. “Drugstore Publicis” hlm.384, bab 18. “Melihat Cinta”, bab 20. Raffles Hotel, dan bab 21. “Daftar Kekasih hlm.577. Anggara juga menemukan kenyataan yang sangat sulit, sebuah pertentangan yang dahsyat ketika akhirnya ia mengetahui bahwa bencana dahsyat di daerah DKIJ dan bencana tsunami Aceh tahun 2004 yang mengorbankan ribuan jiwa dan triliunan harta benda merupakan tindakan dari Ayahnya Prasetho Sutomo. Lebih menegangkan lagi ketika ia mengetahui bahwa Presiden Wahid Pratama yang sudah menjadi teman baiknya juga mendukung tindakan Prasetho Sutomo bersama anggotanya. Anggara merasa sangat bertentangan dengan kenyataan yang baru ia temukan tersebut. Tapi Ayah bukan Tuhan.. Ayah tidak boleh dan tidak bisa melakukan kehancuran ini atas nama apa pun… Ini adalah eksterminasi dan kejahatan terhadap kemanusiaan, Ayah.. kata Anggara sambil berdiri dengan berlinangan air mata hlm. 889. Anggara memandang Wahid Pratama dengan tatapan penuh pesona dan rasa tak percaya ketika mendengar langsung bahwa Wahid Pratama juga mengetahui dan mendukung gagasan penghancuran itu hlm. 890. Ketika itu Wahid juga menambahkan bahwa proyek pemusnahaan itu tidak hanya dilakukan mereka berdua, tetapi juga dilakukan oleh beberapa tokoh bersejarah yang pernah memimpin Indonesia. Wahid menjelaskannya sambil menunjukkan tayangan lama yang menampakkan beberapa Presiden dan tokoh-tokoh sejarah yang memberikan salaman dan pelukan hangat kepada Sutomo Prasetho hlm. 89 . Meskipun mengetahui betapa tindakan yang dilakukan oleh Ayahnya dengan Presiden SBD, membuatnya pedih, Anggara tetap berusaha untuk tabah dan sabar memilih untuk meneruskan hidupnya dengan baik.

4.1.1.4 Presiden Soekarto Boediono SBD a. Korup

Masa kepemimpinan Presiden Soekarto Boediono merupakan masa-masa kritis bagi Indonesia. Ia hanya bertahan menjalankan pemerintahan selama tiga tahun karena rakyat Universitas Sumatera Utara sudah mencabut mandatnya, menarik kepercayaannya dari Presiden SBD. Pada masa kepemimpinan tersebut banyak kasus-kasus korupsi, ketidakadilan dan kekacauan yang muncul, mengendap akibat ketidakcakapan Presiden SBD dalam mengambil kebijakan. Krisis kemudian berlanjut dengan lenyapnya DKIJ yang memusnahkan triliunan harta dan jutaan korban jiwa. Presiden SBD adalah tokoh yang termasuk korup hal itu diawali dengan pemenangannya dengan menyogok sejumlah partai politik untuk memenangkan pemilihan umum. Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Sabilin Kartomerto kepada Wahid Pratama menegaskan bahwa Prof. Eri Masina adalah pelabuhan uang yang diberikan oleh Presiden sebagai bentuk perjanjian awal dalam kontrak politik yang kotor. ... Saya tanyakan, apakah Pak Eri tersinggung dengan sms Wahid yang mengabarkan tentang adanya uang pemberian mantan Presiden kepada Pak Eri? Pak Eri menjawab, tidak. Lalu saya jawab: Pak Eri memang tak boleh marah, karena memang benar Anda menerima dana dari mantan Presiden itu dari tangan saya sendiri” tutur Sabilin Kartomerto hlm.759. Dari pembicaraan antara Wahid dengan Sabilin Kartomerto itu dapat dimengerti bahwa yang memberikan dana korupsi itu adalah Presiden SDB. Presiden SBD yang lebih dahulu menularkan sikap korup itu kepada para bawahannya. Selain itu, Presiden SBD juga memberikan dana khusus kepada Prof. Masina untuk memantau perkembangan korupsi termasuk untuk melindungi tindakan-tindakan korupsi yang dilakukan oleh Presiden. Secara khusus, Presiden SBD telah mengalokasikan dana kepada Prof. Masina untuk melindunginya dari pengusutan pihak-pihak yang tidak sejalan dengannya. Nama dana itu tidak logis dan absurd. Tugas reformasi untuk Profesor adalah mengusut KKN-nya mantan Presiden, namun dana pengusutannya ternyata dibiayai oleh sang mantan Presiden sendiri. Dana suap watchdog untuk melindungi mantan Presiden Astagfirullah..” kata Wahid hlm.760. Sikap korup yang dipelihara oleh Presiden SBD, tidak hanya memperburuk mentalnya, tetapi juga memberikan pengaruh seolah-olah memberi legitimasi terhadap tindakan korupsi pejabat bawahannya. Universitas Sumatera Utara

b. Sentimen

Dokumen yang terkait

MASALAH SOSIAL DAN STRUKTUR NOVEL TASBIH CINTA DILANGIT Masalah Sosial dan Struktur Novel Tasbih Cinta Di Langit Moskow Karya Indah El Hafidz: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implementasinya dalam Pengajaran Sastra di SMA.

1 24 19

MASALAH-MASALAH SOSIAL DALAM NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA.

0 2 38

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY TINJAUAN: SOSIOLOGI SASTRA.

0 0 12

PENDIDIKAN AQIDAH DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA PENDIDIKAN AQIDAH DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY.

0 0 14

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY: TINJAUAN Aspek Religius Dalam Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy Kajian Semiotik.

0 6 11

REPRESENTASI PERAMPASAN HAK HIDUP INDIVIDU YANG DIANGGAP TAPOL DALAM NOVEL MENCOBA TIDAK MENYERAH KARYA YUDHISTIRA A.N.M MASSARDI : Tinjauan Hegemoni Gramsci.

0 2 26

Inkonsistensi Tokoh Utama dalam Novel 180 Karya Muhammed Cevy Abdullah dan Noorca M. Massardi (An

0 0 9

Kata kunci: Kritik Sosial, Sosiologi Sastra, Novel Surat Cinta untuk Kisha. PENDAHULUAN - KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL SURAT CINTA UNTUK KISHA KARYA BINTANG BERKISAH

0 0 13

RELASI INTERTEKSTUAL ASPEK-ASPEK RELIGIUSITAS NOVEL DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY DAN NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY

0 0 9

ASPEK KEMANDIRIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SETELAH 17 TAHUN KARYA NOORCA M. MASSARDI KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA - repository perpustakaan

1 0 12