menaiki Kereta Bawah Banah atau Mass Rapid Traisit System MRT jalur menuju East West EW menuju arah Boon Lay. Untuk ke Raffles Hotel yang berada di 1, Beach Road,
ia bisa turun di stasiun City Hall atau di Raffles Place hlm. 577.
d. Helsinki
Pada saat bencana dahsyat mengguncang dan melenyapkan wilayah DKIJ, rombongan Presiden masih di Helsinki dalam rangka menghadiri malam penutupan Pertemuan Tingkat
Tinggi Asia-Eropa Asia Europa MeetingASEM. Dari KBRI Helsinki Presiden mengadakan Jumpa Persnya untuk menyampaikan rasa belasungkawanya kepada seluruh rakyat Indonesia,
terkhusus bagi keluarga yang ditimpa bencana. Seluruh rombongan menyaksikan bencana dan perkembangan situasi pasca bencana yang menimbulkan penjarahan dan kerusuhan.
Menanggapi hal itu, Presiden SBD merasa bersalah dan menyatakan dirinya siap untuk turun dari jabatannya hlm. 131.
e. Mesir : KBRI Kairo
Rombongan Presiden tiba di Bandara Gamal Abdul Nasser, Kairo-Mesir, untuk transit selama beberapa jam. Mereka di sambut oleh Duta Besar Abdullah Bachtiar, asal
Aceh, beserta sejumlah penduduk Indonesia, baik para mahasiswa maupun pekerja yang bermukim di sana. Di KBRI Kairo itu kemudian Presiden menerima sebuah fax dari pimpinan
DPRMPR yang berisi pernyataan agar Presiden SBD segera mengundurkan diri, demi pemulihan kepercayaan rakyat pasca bencana yang melenyapkan DKIJ. Berita itu
menimbulkan duka dan kebingunan yang dalam bagi semua orang yang turut menyambut rombongan itu. Ditambah lagi dengan pernyataan Presiden yang mengeluhkan
pengalamannya selama menjadi Presiden. Dari Kairo kemudian rombongan berangkat ke Indonesia, ke Bandara Halim Perdana Kusuma hlm.201.
Dari lokasi beragam peristiwa yang terjadi lokasi atau wilayah utama terjadinya peristiwa dalam novel d.I.a cinta dan presiden berlangsung di dalam negeri Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Latar Sosial
Latar sosial yang terdapat dalam novel d.I.a. cinta dan presiden terdiri dari beragam hal baik berupa situasi sosial, sikap suatu kelompok, cara hidup dan bahasa. Pada intinya
setiap latar fisik memiliki latar sosial yang cenderung berbeda pula. Beberapa diantaranya ialah cara hidup pemerintahan otoriter dan pemerintahan demokrasi, pandangan atau sikap
tokoh intelektual dalam memberdayakan teknologi dan ilmu pengetahuan yang begitu maju dan latar sosial berupa kebebasan global yang menjamin hak-hak kemanusiaan.
4.2.2.1 Pemerintahan Otoriter
Dalam bagian novel ini terdapat latar sosial yang menunjukkan bahwa rezim Orde Baru itu memiliki mental korup yang diturunkan dari Presiden Soeharto. Golongan
intelektual muda memandang sinis bagi generasi yang mengikuti pola pemerintahan yang otoriter. Dalam pemilihan sesudah Presiden SBD dan Presiden BJK, Capres-Cawapres juga
diikuti oleh sejumlah tokoh otoriter yang berasal dari generasi Orde Baru. ... . Saudaraku sebangsa setanah air. Matinya demokrasi, dibredelnya puluhan surat
kabar, bangkitnya kekuatan militer, khususnya angkatan darat, perebutan Provinsi Irian Barat, serta penolakan PSI dan Masyumi terdadapa Rencana Anggaran Belanja,
berahir dengan diberlakukannya Rencana Anggaran dengan Dekrit DPR hasil pemilu 1995 yang demokratis pun dibubarkan...
... memerintah negeri ini dengan dukungan rezim militer-birokrat, yang berdarah- darah, menindas rakyat, sangat korup dan membunuh demokrasi untuk keduakalinya
selam 30 tahun kekuasaan tangan besi yang tak tertandingi dalam sejarah..hlm. 728.
Masa pemerintahan Presiden Soeharto diakatan sebagai periode pemerintahan otoriter yang tidak berpihak pada kebebasan rakyat dalam menyampaikan aspirasi dan hak-haknya sebagai
rakyat yang merdeka.
4.2.2.2 Pemerintahan Demokratis
Gambaran mengenai latar sosial yang demokratis ditandai dengan aksi-aksi massa yang begitu bergairah dalam menyampaikan aspirasinya kepada pihak birokrasi.
Pemerintahan demokrasi dimulai sejak ditumbangkannya rezim Orde Baru dengan menggulingkan kekuasaan Presiden Soeharto. Aksi unjuk rasa atau pandangan itu menandai
Universitas Sumatera Utara
bahwa masyarakat sudah hidup dalam pola pemerintahan yang demokratis yang menjamin kebebasan dalam menyampaikan gagasan dan pandangan tanpa membedakan status sosial.
Masyarakat turut mengambil bagian dalam mengontrol dan mengawasi jalannya pemerintahan. Bentuk demokrasi itu antara lain seperti aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh
massa dalam mengkritisi kebijakan-kebijakan maupun kinerja Presiden SBD yang lambat dan penuh dengan skandal korupsi yang tidak tuntas.
Presiden SBD merupakan Presiden pertama sebagai hasil dari pemilihan langsung oleh rakyat Indonesia.
... . walau terpilihnya saya juga merupakan hasil pemilihan langsung oleh rakyat secara demokratis, sekali lagi saya katakan, saya siap mundur.
Demonstrasi damai, yang diizinkan oleh pihak aparat kemanan sebagai bentuk persetujan dan dukungan yang sah dalam mewujudkan pemerintahan masyarakat yang
demokrasi hlm.136.
Pemerintahan demokratis ditandai dengan keikutsetaan masyarakat dalam menentukan siapa yang akan memimpinnya, dan bagaimana rakyat turut berkontribusi dalam mengawasi dan
mengikuti perkembangan yang terjadi dalam negaranya.
4.2.2.3 Era Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Canggih
Latar sosial ini ditandai dengan gaya hidup masyarakat yang sudah menggunakan hasil teknologi canggih. Misalnya alat-alat komunikasi seperti telepon, handphone, dan video
digital yang digunakan untuk mengolah data audio visual. Selain itu bagian yang menunjukkan latar sosial yan maju, seperti ide-ide yang begitu brilian yang digunakan untuk
masa depan bangsa- bangsa. Hal itu seperti yang dilakukan oleh Sutomo Prasetho dengan penguasaannya akan teknologi canggih, ia bisa mengawal pertumbuhan ekonomi dan
peradaban, meski dengan mengorbankan jutaan nyawa manusia.
4.2.2.4 Solidaritas global Global Citizen
Latar sosial ini menunjukkan bahwa jaminan kebebasan telah menyatukan manusia dari berbagai penjuru dunia. Sikap yang muncul dari diri manusia menjadi lebih terbuka
untuk berjuang bersama-sama. Jarak tidak lagi menjadi jurang pemisah informasi dan
Universitas Sumatera Utara
pergerakan, namun telah diatasi dengan perkembangan konsep globalisasi kesejahteraan. Hal ini ditandai dengan aksi-aski intelektual muda yang turut tergabung dalam organisasi dunia
dalam memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan dunia. Solidaritas yang demikian semakin meningkatkan dan menjamin kebebasan dan keberanian individu-individu dalam
menegakkan moralitas dan hak-hak kemanusiaan yang mendasar.
4.3 Tema