ANALISIS INTRINSIK 4.1 Sinopsis Novel d.I.a. cinta dan presiden

BAB IV ANALISIS INTRINSIK 4.1

Penokohan Tokoh merupakan pelaku yang terlibat dalam karya sastra. Tokoh itu bisa berupa manusia, hewan maupun mahluk lain yang dijadikan lebih hidup. Dalam novel d.I.a. cinta dan presiden para tokohnya adalah manusia. Sebagai salah satu unsur pembangun kesatuan dalam karya sastra, tokoh merupakan unsur yang sangat penting. Kehadiran tokoh akan sangat mempengaruhi perkembangan peristiwa ataupun konflik dalam cerita. Menurut Abrams, dalam Aminuddin, 2000:20, “penokohan itu adalah perwatakan yaitu mengenai sifat tokoh, tabiat, atau perangai tokoh yang terdapat dalam cerita atau drama”. Watak selalu diinterpretasikan oleh pembaca sebagai pembawaan disertai moral kualitas disposisional pembawaan, sifat yang diekspresikan melalui dialog dan lakon action Dalam karya sastra, tokoh itu memiliki peranan yang berbeda-beda. Tokoh dapat berupa tokoh datar dan tokoh bulat. Wellek 1989: 28 mengatakan tokoh datar ialah tokoh yang berperan di dalam sebuah cerita yang hanya mempunyai satu dimensi sifat. Tokoh seperti itu dapat juga disebut tokoh pipih yang sangat sederhana. Tokoh bulat ialah tokoh yang berperan di dalam sebuah cerita yang memiliki sifat lebih dari satu dimensi. Tokoh utama adalah tokoh yang bersifat kompleks karena mengalami perubahan- perubahan dalam situasi dan waktu tertentu. Dengan istilah yang berbeda Aminuddin 1987:79-80 memaparkan bahwa seorang tokoh yang memiliki peranan paling penting dalam sebuah cerita disebut dengan tokoh inti atau tokoh utama, sedangkan tokoh yang memiliki peranan pendukung atau pelengkap disebut tokoh tambahan. Kehadiran tokoh-tokoh dalam karya sastra juga memberikan pengaruh yang berbeda beragam, ada yang menjadi tokoh protagonis dan ada pula yang menjadi tokoh antagonis. Aminuddin 1987:80 menjelaskan bahwa tokoh protagonis adalah pelaku yang memiliki watak yang baik sehingga disenangi pembaca karena memiliki watak. Tokoh antagonis adalah pelaku yang tidak disenangi Universitas Sumatera Utara pembaca karena memiliki watak yang tidak sesuai dengan apa yang diidamkan oleh pembaca. Kedua tokoh ini memiliki peran yang kontradiksi atau saling berlawanan. Untuk menentukan perwatakan Wellek Warren, 1956:219 mengatakan bahwa watak tokoh itu bisa saja diterangkan satu persatu, baik keadaan jasmani maupun keadaan rohani tokoh block characterization. Ciri-ciri watak itu dapat diterangkan dengan tindakan action, kata-kata mimicry or pantomime, serta dapat pula dengan menggunakan lambang literer symbolization. Selain itu untuk mempermudah penentuan tokoh, Sudjiman 1988:19 memaparkan beberapa kriteria dalam menentukan tokoh utama: 1 Bagaimana intensitas keterlibatan tokoh dalam peristiwa-peristiwa yang membangun cerita, 2 Tokoh mana yang paling banyak berhubungan dengan tokoh-tokoh lainnya, 3 Tokoh mana yang paling banyak memerlukan waktu penceritaan, 4 Tokoh utama selalu bisa mendukung ide pengarang, 5 Dilihat dari judul cerita, ada kalanya judul cerita mengisyaratkan tokoh utama, 6 Apabila fokus pengisahan pada bab pertama dan bab penutup dilakukan oleh tokoh yang sama. Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan beberapa tokoh yang memiliki peranan penting di dalam cerita yaitu tokoh utama. Dalam novel inti tokoh utama menjadi tumpuan ide yang diinginkan pengarang. Sedangkan tokoh pendukung atau tambahan menjadi bagian pelengkap dalam mengokohkan tujuan pengarang. Dalam kesempatan ini penulis akan membahas tokoh-tokoh penting saja berupa tokoh utama dan tokoh pelengkap dengan perwatakan yang paling menonjol dan berperan penting. Tokoh-tokoh dalam dalam novel d.I.a. cinta dan presiden akan dipaparkan sebagai berikut: 4.1.1 Tokoh Utama 4.1.1.1 Wahid Pratama Wahid Pratama merupakan tokoh utama yang memegang peranan penting dalam keseluruhan cerita baik dari awal maupun di akhir cerita. Wahid Pratama adalah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang berumur 45 tahun termasuk dalam Komisi III yang Universitas Sumatera Utara membidangi Hukum dan Perundang- Undangan. Ia adalah salah satu kader Partai Mandat Nasional yang terkenal paling vokal dalam menyuarakan kebenaran dan keadilan. Wahid turut serta menjadi pemeran utama yang terlibat dalam sejumlah konflik dalam cerita yakni ketika bencana dahsyat menimpa DKI Jakarta, pergerakan reformasi Pemerintahan Indonesia, hingga ia berhasil memenangkan kepercayaan rakyat dengan terpilih menjadi presiden Indonesia menggantikan para presiden korup yang sudah tidak dipercaya masyarakat. Wahid terkenal sebagai seorang idealis yang berani mempertahankan kebenaran di tengah banyaknya pejabat korup yang mengadopsi gaya hidup amoral. Wahid merupakan politis cerdas yang gagah berani meski harus berhadapan dengan berbagai tantangan yang berat, beberapa hal yang menjadikan Wahid begitu penting dalam rangkaian cerita:

a. Kuatnya Komitmen Wahid dalam Menegakkan Kebenaran

Dokumen yang terkait

MASALAH SOSIAL DAN STRUKTUR NOVEL TASBIH CINTA DILANGIT Masalah Sosial dan Struktur Novel Tasbih Cinta Di Langit Moskow Karya Indah El Hafidz: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implementasinya dalam Pengajaran Sastra di SMA.

1 24 19

MASALAH-MASALAH SOSIAL DALAM NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA.

0 2 38

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY TINJAUAN: SOSIOLOGI SASTRA.

0 0 12

PENDIDIKAN AQIDAH DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA PENDIDIKAN AQIDAH DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY.

0 0 14

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY: TINJAUAN Aspek Religius Dalam Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy Kajian Semiotik.

0 6 11

REPRESENTASI PERAMPASAN HAK HIDUP INDIVIDU YANG DIANGGAP TAPOL DALAM NOVEL MENCOBA TIDAK MENYERAH KARYA YUDHISTIRA A.N.M MASSARDI : Tinjauan Hegemoni Gramsci.

0 2 26

Inkonsistensi Tokoh Utama dalam Novel 180 Karya Muhammed Cevy Abdullah dan Noorca M. Massardi (An

0 0 9

Kata kunci: Kritik Sosial, Sosiologi Sastra, Novel Surat Cinta untuk Kisha. PENDAHULUAN - KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL SURAT CINTA UNTUK KISHA KARYA BINTANG BERKISAH

0 0 13

RELASI INTERTEKSTUAL ASPEK-ASPEK RELIGIUSITAS NOVEL DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY DAN NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY

0 0 9

ASPEK KEMANDIRIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SETELAH 17 TAHUN KARYA NOORCA M. MASSARDI KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA - repository perpustakaan

1 0 12