Siemans, mereka dijamu makan siang di salah saru ruang kantor yang berada di sebuah gedung tua. Sebagai tuan rumah, Presiden dan Chief Executive Officer
Siemens sendiri, Heinrich von Halske menyambut rombongan para pewarta Asia itu hlm. 95.
Di Jerman juga merupakan tempat yang dihadiri oleh banyak aktifis yang menentang Pertemuan Puncak G-8 ke-33
Demonstrasi dengan kekerasan terjadi di sekita kompleks Kempinski Grand Hotel, Heiligendamm, Jerman menjelang berlangsungnya Pertemuan Puncak G-8 ke-33.
Bentrokan terjadi antara pihak Kepolisian Jerman dengan para demonstran antiglobalisasi. Polisi berusaha mengahalu para demonstran dengan gas air mata dan
pentungan. Namun, para demonstran tetap bertahan di dekat gerbang utama halaman Kempinski Grand Hotel. Sementara itu pertemuan puncak para pemimpin G-8 yang
terdiri dari Jerman, Jepang, Italia, Kanada, Prancis, Amerika Serikat, Inggris dan Rusia tidak tergangu dan akan tetap berlangsung sesuai agenda hlm. 124.
Ketika penyiar televisi berita CNN membacakan berita itu, di layar tampak sekitar 200-an demonstran yang sangat militan. Mereka meneriakkan slogan-slgoan
antiglobalisasi, antipemanasan global, antikemiskinan, antiliberalisasi, anti WTO, anti-IMF, dan anti Worl Bank. Mereka juga membawa pelbagai poster dan spanduk
yang isinya antara lain menentang dominasi kapitalisme global hlm.24.
b. Francis, Paris
Tempat bertemunya Anggara dengan keluarganya dari Ibunya Dewi Mayastari, istri ke dua dari Ayahnya. Paris Hilton yakni sebuah hotel yang berada di Francis menjadi tempat
Anggara menemukan sebuah rahasia keluarganya yang telah lama disembunyikan darinya. Ada, kawan Mas Angga. Dia tidak mau menyebutkan namanya. Katanya dia akan
menemui Mas Angga di Paris Hilton. … Lalu, sambil memandang La Grande Arche yang sangat monumental dan menjadi
bagian dari poros sejarah ke arah Musem Louvre, ia pun duduk di sebuah bangku beton di salah satu sisi esplanade. Menikmati panorama dan suasana senja kota Paris
di kejauhan, dalam kesendirian, dalam kesepian, dalam harapan, dalam cinta yang terpendam, sungguh merupakan pengalaman yang sulit dilupakan hlm.122.
c. Singapura , Raffles Hotel
Pencarian Uki, untuk menemukan Anggara, ia kemudian menghubungi salah seorang sahabatnya yang menjadi seorang diplomat di kedutaan Singapura. Tempat ini juga menjadi
latar persinggahan Anggara dan Kartika sepulang dari Francis. Keluar dari Bandara Changi, Singapura sekitar pukul 07.00 pagi waktu setempat, Uki
Basuki menuju Sky Train, kreta listrik yang membawanya ke Terminal 2. Dari situ ia
Universitas Sumatera Utara
menaiki Kereta Bawah Banah atau Mass Rapid Traisit System MRT jalur menuju East West EW menuju arah Boon Lay. Untuk ke Raffles Hotel yang berada di 1, Beach Road,
ia bisa turun di stasiun City Hall atau di Raffles Place hlm. 577.
d. Helsinki
Pada saat bencana dahsyat mengguncang dan melenyapkan wilayah DKIJ, rombongan Presiden masih di Helsinki dalam rangka menghadiri malam penutupan Pertemuan Tingkat
Tinggi Asia-Eropa Asia Europa MeetingASEM. Dari KBRI Helsinki Presiden mengadakan Jumpa Persnya untuk menyampaikan rasa belasungkawanya kepada seluruh rakyat Indonesia,
terkhusus bagi keluarga yang ditimpa bencana. Seluruh rombongan menyaksikan bencana dan perkembangan situasi pasca bencana yang menimbulkan penjarahan dan kerusuhan.
Menanggapi hal itu, Presiden SBD merasa bersalah dan menyatakan dirinya siap untuk turun dari jabatannya hlm. 131.
e. Mesir : KBRI Kairo