Sentimen Dampak Sosial Korupsi dalam Novel d.I.a. cinta dan presiden Karya Noorca M. Massardi

b. Sentimen

Presiden SBD termasuk juga tokoh yang sentimental yang tidak konsisten dengan ucapannya. Seperti halnya dalam mempertangung-jawabkan pernyataannya pada saat kunjungannya di luar negeri dalam menanggapi Surat Pernyataan DPRMPR yang mendukung tuntutan masyarakat untuk segera menurunkan Presiden. Pada saat itu di hadapan banyak media massa ia mengatakan akan segera mengundurkan diri tanpa adanya perlawanan apa pun. Presiden SBD dengan mudah dan emosional mengatakan bahwa secepatnya ia akan mengundurkan diri. Ucapan tersebut seolah menandakan bahwa jabatan Presiden adalah sebuah tugas ataupun jabatan yang mudah didapatkan tanpa menimbulkan efek yang berarti. … . Setelah melakukan pelbagai pertimbangan yang matang, terutama secara politik, dengan ini saya menyatakan, sejujurnya, setulusnya, dan seiklas-iklasnya, kalau masarakat memang tidak memberi kepercayaan lagi kepada saya, bagi saya tidak apa- apa. .... Saya akan menjadi pertapa, akan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan akan menghabiskan sisa hidup saya bersama keluarga besar saya hlm. 135. Hal yang paling menunjukkan sikapnya yang sentimental adalah ketika ia mengatakan akan memilih untuk menjadi pertapa yang mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ia juga menambahkan bahwa ia akan menghabiskan sisa hidupnya bersama keluarga besarnya. Alasan tersebut menjadi sangat jengkel karena diucapkan oleh seorang Kepala Negara untuk menanggapi kritik dan tuntutan aspirasi masyarakat. Pernyataan itu beberapa kali diulangnya di hadapan publik yang diliput oleh banyak media massa baik nasional maupun internasional. Bagi saya, kalau memang rakyat tidak lagi menghendaki saya sebagai Presiden, maka saya siap mundur. Dan kalau memang tuntutan-tuntutan atas pengunduran diri saya sebagai Presiden republik, itu sudah sesuai dengan konstitusi, walau terpilihnya saya juga merupakan hasil pemilihan langsung oleh rakyat secara demokratis, sekali lagi saya katakan, saya siap mundur. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Agar pernyataan saya ini tidak disalah- artikan atau disalahpahami, sekali lagi saya nyatakan, kalau rakyat sudah tidak menghendaki lagi saya untuk memimpin bangsa dan negara tercinta yang terus- menerus dirundung bencana ini, maka saya akan madeg pandito. Saya akan menjadi pertapa, mendekatkan diri kepada Tuhan, membimbing anak-anak saya supaya Universitas Sumatera Utara menjadi orang yang baik, memberi nasihat kepada masyarakat yang membutuhkan nasihat saya, dan tut wuri handayani bagi negara hlm.136. Meskipun demikian ucapan Presiden SBD itu tidak bisa dipertanggung-jawabkan. Ketidakkonsistenan Presiden SBD terbukti ketika ia tiba di Jakarta dan akhirnya mengeluarkan keputusan yang sangat bertentangan dengan ucapan atau pernyataannya ketika berada di luar negeri. Walaupun ia telah mengadakan rapat dengan tokoh-tokoh intelektual Indonesia, ia tetap mengingkari pernyataannya dengan membuat pidatonya dengan menegaskan bahwa ia akan membentuk Komite Reformasi yang ia tugaskan untuk membuat dan menyelesaikan pelbagai undang-undang sesuai dengan keinginan dan tunturan masyarakat. Anggota Komite Reformasi itu akan terdiri dari unsur masyarakat, perguruan tinggi, dan para pakar. Sementara Kabinet Indonesia Bisa akan di-reshuffle dan diganti namanya menjadi Kabinet Kita Bersama hlm.378. Pernyataan Presiden yang tidak menunjukkan keseriusannya untuk mengundurkan diri, akhirnya dikecam oleh banyak pihak. Ucapan Presiden itu dianggap sebagai buah kebohongan Presiden SBD, mengingkari janjinya seperti yang sudah di katakannya kepada seluruh rakyat Indonesia melalui media massa. Hal itu menunjukkan bahwa Presiden SBD tidak lagi bisa dipercaya, tidak konsisten, dan juga bersikap sentimental dalam memimpin Indonesia. Presiden SBD akhirnya mengundurkan diri secara terpaksa, akibat desakan dan tuntutan rakyat yang memuncak pada acara “Doa Bersama dan Long March” yang dipimpin Wahid di halaman depan Senayan. Jutaan massa dan termasuk opini dari negara luar turut mempengaruhi stabilitas kepemimpinan Presiden SBD. Presiden SBD meletakkan jabatannya beberapa saat setelah Presiden Amerika Serikat juga mendukung tunturan rakyat agar Presiden segera meletakkan jabatannya demi kesatuan dan keselamatan rakyat Indonesia. Sebab seperti yang sudah diketahui seluruh dunia, bahwa Presiden SBD telah gagal memimpin Indonesia menuju kesejahtraan sosial sebagai visi kemerdekaan RI. Universitas Sumatera Utara

4.1.1.5 Wakil Presiden Beddu Jamal Koto BJK a. Egois

Wakil Presiden Beddu Jamal Kotto BJK merupakan tokoh yang mujur dan tidak begitu disukai oleh para mahasiswa, meskipun dari almamaternya, Universitas Hasanuddin. Ia lebih mementingkan kerajaan bisnisnya daripada bernar-benar maksimal mengabdi pada rakyat. Ketika bencana dahsyat menimpa DKI Jakarta, Presiden BJK masih berada di Sulawesi untuk melihat perkembangan bisnis. Hal itu tentu sangat tidak tepat apalagi ketika itu Presiden SBD sedang menjalankan tugas ke luar negeri. Presiden Beddu Jamal Kotto BJK diketahui tengah melakukan perjalanan ke Makassar, Sulawesi Selatan, kota kelahirannya, tempat keluarga besarnya membangun kerjaan bisnis yang menempatkannya sebagai salah seorang terkaya di Asia. Hari itu dikabarkan ia merasa sangat prihatin melihat para mahasiswa Universitas Hasanuddin yang tak pernah berhenti berdemonstrasi dan mengecam kebijakan dalam mengatasi pelbagai bencana alam dan musibah yang melanda negeri ini, serta mengkritik hampir seluruh kebijakan Kabinet Indonsia Bisa. Padahal, ia sendiri dan sejumlah menteri lainnya berasal dari kampus itu hlm.89. Wakil Presiden SBD tampak lebih mengutamakan kepentingan dirinya daripada mementingkan kondisi Indonesia yang pada saat itu berada dalam krisis, ditambah lagi akibat bencana dahsyat yang memusnahkan dan merusak perekonomian nasional.

b. Materialistis

Dokumen yang terkait

MASALAH SOSIAL DAN STRUKTUR NOVEL TASBIH CINTA DILANGIT Masalah Sosial dan Struktur Novel Tasbih Cinta Di Langit Moskow Karya Indah El Hafidz: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implementasinya dalam Pengajaran Sastra di SMA.

1 24 19

MASALAH-MASALAH SOSIAL DALAM NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA.

0 2 38

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY TINJAUAN: SOSIOLOGI SASTRA.

0 0 12

PENDIDIKAN AQIDAH DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA PENDIDIKAN AQIDAH DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY.

0 0 14

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY: TINJAUAN Aspek Religius Dalam Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy Kajian Semiotik.

0 6 11

REPRESENTASI PERAMPASAN HAK HIDUP INDIVIDU YANG DIANGGAP TAPOL DALAM NOVEL MENCOBA TIDAK MENYERAH KARYA YUDHISTIRA A.N.M MASSARDI : Tinjauan Hegemoni Gramsci.

0 2 26

Inkonsistensi Tokoh Utama dalam Novel 180 Karya Muhammed Cevy Abdullah dan Noorca M. Massardi (An

0 0 9

Kata kunci: Kritik Sosial, Sosiologi Sastra, Novel Surat Cinta untuk Kisha. PENDAHULUAN - KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL SURAT CINTA UNTUK KISHA KARYA BINTANG BERKISAH

0 0 13

RELASI INTERTEKSTUAL ASPEK-ASPEK RELIGIUSITAS NOVEL DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY DAN NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY

0 0 9

ASPEK KEMANDIRIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SETELAH 17 TAHUN KARYA NOORCA M. MASSARDI KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA - repository perpustakaan

1 0 12