penyakit masyarakat itu tidak pernah tuntas di Indonesia. Selain itu, Wahid juga menemukan beragam muslihat pejabat-pejabat yang hanya membuka mata untuk uang sehingga turut
menjadi sampah masyarakat yang memperburuk keadaan Indonesia. Ini jelas merupakan kemenangan kartel perjudian di negeri ini. Sementara teman-
teman fraksi dan partai saya sendiri jelas-jelas menerima dana dari para penjudi, dan menjadi pelindung para penjudi di Pulau Batam, dan di Riau, serta tokoh partai yang
jelas-jelas menerima dana berkarung-karung dari koruptor terbesar rezim Orde Baru malah dibiarkan.. Juga mereka yang menjdi calo proyek anggaran di daerah dan di
banyak departemen pemerintahan, tidak pernah diberikan sanksi hlm. 24.
Komitmenya untuk menegakkan kebenaran akhirnya berhasil membongkar sejumlah sindikat korupsi yang dilakukan oleh Prof. Masina. Wahid memperoleh sujumlah fakta yang
menunjukkan kerjasama antara Profesor dengan sejumlah pengusaha kaya di Indonesia yang menelan keuangan negara.
.. sebenarnya sudah cukup syarat untuk memperkarakan kasus Porf. Masina itu ke pengadilan, atau ke Komisi Pemberantasan Korupsi KPK karena ada saksi yang
menyatakan membawa, dan menyerahkan uang suap itu kepada Prof. Masina hlm. 761.
.... Dukungan Prof. Masina terhadap Christo Sanurbi yang menggelapkan uang senilai Rp 4, 3 triliun hlm. 557, Ottosa Nan Kuat, orang kaya nomor satu di
Indonesia yang terlibat dalam kasus illegal lodging dan tersangka dalam kasus IUN Bank ... hlm. 55 .
Dari banyaknya kasus korupsi yang dilakukan oleh Profesor semakin terungkap, seperti yang juga dituntut oleh menteri BUMN, sehingga memberikan tekanan yang kuat bagi kedudukan
Prof. Masina. Ia sendiri mulai tersandung ketika dilawan secara hukum oleh Menteri BUMN
Suraksan Maladika seputar privatisasi operator telepon Satindo BUMN dengan Singtel, sehingga Profesor kita itu kemudian meminta-minta ampun kepada Suraksan
Maladika hlm. 761.
Usaha Wahid Pratama dalam membongkar sejumlah kasus korupsi itu membuktikan begitu besarnya komitmennya dalam menuntaskan kejahatan korupsi para wakil rakyat.
b. Wahid Pro Suara Hati Rakyat, Menjadi Idola Rakyat
Wahid turut mendukung tuntutan mahasiswa yang semakin pesimis setelah mengetahui bahwa Presiden masih di luar negeri dalam kunjungan kerja, ditambah lagi
Universitas Sumatera Utara
dengan perjalanan Wakil Presiden yang masih di Sulawesi dalam rangka kunjungan bisnisnya. Wahid pun turut angkat bicara dalam orasi yang dipimpin satuan mahasiswa yang
mendesak Presiden dan Wakil Presiden segera turun dari jabatannya terutama karena melihat begitu lambatnya respon pemerintah dalam menangani bencana tersebut. Wahid
mempertajam dan memperdalam apa yang sudah diungkapkan para orator mahasiswa itu. Wahid menambahkan dengan membukakan realitas mental pejabat dengan menjelaskan
bertapa lemahnya kinerja pemerintah, termasuk anggota dewan dan anggota partai politik yang sudah korup, perjudian, penerima dana penguasa rezim Orde Baru, tukang selingkuh,
penggemplang anggaran negara, bobroknya aparat kehakimn, kepolisian yang bekerjasama dengan bandar narkoba dan bandar pelacuran Internasional. Mendengar pandangan Wahid
itu, semangat para mahasiswa pun semakin berkobar-kobar dan mendukung penuh sosok Wahid Pratama.
... . Bubarkan Kabinet , sambut mahasiswa. Sidang Istimewa MPR sekarang juga
Sidang Istimewa MPR sekarang juga sambut mahasiswa. Ayo kita temui pimpinan DPRMPR, teriak Wahid.
Ayo .. Hidup Wahid… Hidup Wahid hlm. 92. Hidup Wahid.. Hidup Wahid.. Hidup Wahid for President..
Hidup Wahid… Wahid for President.. Wahid for President..
Wahid for President.. hlm. 92.
Setiap ucapan Wahid semakin didukung dan ditunggu-tunggu oleh mahasiswa hingga
akhirnya Wahid mengajak utusan mahasiswa untuk segera memasuki gedung Dewan untuk mengajukan kelima tuntutan mahasiswa itu kepada DPRMPR, dan tanpa diduga-duga
dengan lantang suara mahasiswa itu menyerukan agar Wahidlah yang menjadi Presiden. Dalam pertemuan Wahid juga berhasil mempengaruhi para pejabat DPRMPR untuk setuju
menandatangani Surat Pernyataan DPRMPR menyangkut akan segera dilaksanakannya Sidang Umum MPR disertai dengan pandangan persetujuan mengenai tuntutan masyarakat
agar Presiden segera mengundurkan diri demi menjaga persatuan dan kesatuan serta
Universitas Sumatera Utara
mewujudkan keamanan dan ketertiban supaya segala sesuatunya dapat berjalan secara konstitusional.
Wahid juga tampil begitu mengesankan hati rakyat dengan gagasan-gagasan ideal dalam makalahnya yang berjudul “Semuanya Harus Berakhir dengan Baik”. Makalah itu
disampaikan ke seluruh media massa hingga akhirnya sampai kepada Presiden. Dalam makalah itu disampaikan butir-butir penting yang harus ditempuh oleh Presiden Soekarto
Boediono SBD setibanya di Indonesia. Intinya Wahid menegaskan agar pada bulan ketujuh sejak Presiden kembali ke Indonesia harus sudah diadakan Sidang Umum MPR untuk
melantik anggota DPR dan DPD dan kemudian melantik Presiden dan Wakil Presiden baru hasil pilihan rakyat secara langsung yang diikuti dengan pembentukan kabinet melalui proses
terbuka dalam waktu satu minggu hlm. 365. Hal itu didasari oleh pupusnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan SBD-BJK dengan berbagai permasalahan yang tidak bisa
dipecahkan selama menjabat jadi Presiden. Untuk itu semua, Presiden SBD harus membuat pidato di depan rakyat, idealnya
dalam Sidang istimewa MPR dengan pokok-pokok pembicaraan antara lain: menegaskan tekad untuk mempimpin sendiri tindakan melancarkan koreksi total
terhadap pelbagai penyimpangan dan penyelewengan, khususnya yang terjadi pada masa-masa terakhir ini. Menjelaskan terjadinya krisis moneter dan ekonomi dahsyat
... . Menyudahi semua kekeliruan, ketidakberdayaan, dan ketidakmampuan yang ditunjukkan oleh Presiden sendiri selama ini, khususnya menyangkut proses kebijakan
politik yang mengakibatkan terjadinya kolusi, korupsi, korniisme, dan nepotisme hlm. 364.
Menanggapi makalah yang disusun oleh Wahid, Presiden SBY segera mengadakan pertemuan ekslusif dengan mengundang Wahid Pratama beserta sejumlah tokoh cendikiawan
besar Indonesia. Namun akhirnya sesudah pertemuan tersebut Presiden mungkir janji, dengan membuat pidato di hadapan publik yang bertentangan dengan isi makalah serta kesepakatan
sebelumnya. Mengetahui hal itu, Wahid segera menghimpun massa dan segera mengadakan Doa Bersama dan Long March, Wahid menegaskan bahwa aksi itu akan terus dilakukan
Universitas Sumatera Utara
sampai Presiden mengundurkan diri. Pada hari pertama aksi itu Wahid berhasil mengumpulkan jutaan masyarakat yang bergantian pada pagi hingga sore hari.
... Mereka harus mengembalikan mandatnya kepada rakyat sekarang juga Presiden dan Wapres serta seluruh kabinetnya tidak punya legitimasi lagi untuk memerintah
negeri ini Rakyat kita sudah tidak percaya lagi kepada mereka. Mereka tinggal menghitung hari Untuk itu, besok pagi kita harus melakukan konsolidasi dan doa
bersama seluruh bangsa, baik di dalam maupun di luar kompleks gedung ini Dari sini kita akan melakukan long march menuju Hotel Dharmawangsa, yang menjadi tempat
kediaman dan tempat kerja Presiden.. kata Wahid Pratama hlm. 378.
Akibat reaksi itu seluruh petugas keamanan segera dipusatkan di seluruh jalan-jalan menuju senayan. Banyak pihak yang khawatir akan ada pertumpahan darah dengan pihak aparat yang
bersiaga penuh. Ketegangan pun tampak di seluruh kota seperti yang diserukan oleh para tokoh republik, baik itu para ulama, rohaniawan, dan tokoh politik, mereka kemudian
menghimbau agar Wahid segera membatalkan rencana Doa Bersama dan Long March itu. Meski demikian Wahid bersitegas dengan sikapnya hingga akhirnya Badan Intelejen Negara,
Pejabat Kepolisian, dan Militer menjadikan Wahid Pratama sebagai buronan dan mengumumkan akan segera ditindak apabila tidak membatalkan rencananya. Karena Wahid
begitu khawatir akan nasib rakyat yang bisa saja menjadi korban, akhirnya Wahid memutuskan untuk membatalkan rencana itu.
Demi keselamatan jiwa dan raga seluruh bangsa Indonesia, maka rencana Doa Bersama dan Long March pagi ini terpaksa saya batalkan. Terima kasih atas
solidaritas dan dukungan Saudara-saudara semua selama ini. Meskipun demikian, perjuangan kita untuk menumbangkan rezim yang tidak mampu dan tidak punya
legitimasi lagi dari Saudara-saudara akan tetap kita teruskan sampai Presiden dan Wakil Presiden mundur.. kata Wahid hlm. 380
Meskipun dibatalkan, ternyata sekitar 50 ribu penduduk sudah hadir di kompleks Senayan sehingga acara tetap berlangsung dengan tertib. Kemudian dilanjutkan dengan orasi
bergantian dari berbagai bidang. Pada malam harinya tanpa diduga-duga Pemerintahan Amerika Serikat memberikan pernyataan terhadap situasi yang telah terjadi di Indonesia.
Menteri Luar Negeri Amerika Seikat secara terbuka meminta agar Presiden Soekarto Boedhiono segera mengundurkan diri. Pernyataan itu sepertinya menjadi sebuah legitimasi
Universitas Sumatera Utara
terhadap persetujuan atas tuntutan rakyat yang diwakilkan oleh Wahid Pratama. Esok harinya sekitar pukul 04.00 WIB Presiden SBD membacakan “Surat Pernyataan Berhenti Sebagai
Presiden”. Beberapa hal tersebut menjukkan keterlibatan Wahid yang tidak bisa dipisahkan dari peristiwa bersejarah tersebut. Wahid tidak hanya berhasil merebut perhatian rakyat
Indonesia, tetapi turut menarik perhatian pihak luar negeri, seperti Menteri Luar Negeri Amerika Serikat.
c. Aksi Protes Wahid Pratama Menanggapi Pemerintahan Presiden BJK