Humanis Kosmopolitan Dampak Sosial Korupsi dalam Novel d.I.a. cinta dan presiden Karya Noorca M. Massardi

“Poros Kesatuan” yang diorganisir Wahid, diputuskan bahwa Presiden BJK telah menjadi “penghianat bangsa” karena telah mengadakan jajak pendapat di daerah bergolak sama dengan melepaskan Pulau Timon-Timun dari kesatuan Indonesia. Keputusan Presiden BJK yang kontroversial itulah yang menjadi dasar yang kuat dilakukannya pemakjulan atau impeachment sebagai solusi bagi pemimpin yang dianggap menghiananti bangsa. Niat dan keputusan Presiden BJK yang bersikeras untuk melakukan Jajak Pendapat di daerah bergolak Timon-Timon, dinilai sebagai keputusan sepihak dari Presiden demi mendapatkan sejumlah keuntungan dari pulau yang dikenal kaya akan barang-barang tambang tersebut.

4.1.1.6 Kartika

Dalam novel ini peran Kartika juga tergolong penting hal itu terlihat dari intensitas pembicaraan tentang Kartika dan Anggara yang ditemukan dalam beberapa bab dalam novel. Kartika tidak hanya terlibat dalam topik percintaan tetapi juga turut dalam memperjuangkan masalah kemanusiaan dalam tingkat global. Kartika aktif disejumlah organisasi nasional dan Internasional. Seperti halnya Anggara, keterlibatan Kartika juga meramaikan bab demi bab novel d.I.a. cinta dan presiden, seperti yang ditemukan pada bab 2. ”Anggara dan Kartika” hlm.11, bab 12. “Arc the Triomphe” hlm. 293, bab 15. “Drugstore Publicis” hlm.384, bab 16. “Sebagian Kehidupan” hlm. 403, bab17. ”Bandara Frankfurt” hlm. 475, bab 18. “Melihat Cinta” hlm.501, bab.19 “Cerita Kartika” hlm.534, bab 20 “Raffles Hotel” hlm.577, dan bab 27. “Siapakah d.I.a.?” hlm.852. Dari beberapa bab tersebut dapat dideskripsikan beberapa watak yang diperankan oleh tokoh Kartika antara lain sebagai berikut.

a. Humanis

Dalam KBBI 2010 humanis adalah orang yang mendambakan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yang lebih baik, berdasarkan asas perikemanusiaan. Manusia dianggap sebagi objek yang paling penting diantara kepentingan lainnya. Di Indonesia, Universitas Sumatera Utara Kartika pertamakalinya menjadi tim relawan yang begitu cinta akan aksi kemanusiaan, setelah ia bergabung dengan sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat Dasapuan, Forum Dasapuan itu berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, suku bangsa, agama, dan universitas. Sebelum terjadi bencana, Forum Dasapuan aktif dalam aneka kegiatan pemberdayaan perempuan. Mereka rajin menyelenggarakan seminar, diskusi, pameran, bahkan demonstrasi baik di jalanan maupun ke DPRMPR. Mulai dari menentang kekerasan dalam rumah tangga, pemanasan global, globalisasi ekonomi, pembelakuan undang-undang antipornografi sampai memperjuangkan kesetaraan gender, hak-hak buruh perempuan, perlindungan bagi tenaga kerja perempuan keterwakilan perempuan di lembaga tinggi negara dan partai politik, membantu para korban HIVAIDS, membela para narapidana perempuan, bahkan melibatkan diri dalam polemik tentang sastra, seks, dan perempuan hlm.554.

b. Kosmopolitan

Kartika juga seorang akifis global yang tergabung dalam Social Forum World yang merupakan sebuah organsisai Non Government Organization NGO yang memperjuangkan keadilan dan kesejahtraan global. Berikut pandangan Kartika yang memiliki pandangan sebagai warga dunia. Begini, Mas Angga. Gerakan antiglobalisasi itu sudah berkembang sejak akhir abad ke dua puluh. Tujuan mereka terutama memerangi globalisasi kegitan ekonomi korporasi dan perdagangan bebas yang dilakukan negara-negara maju. Para pendukung gerakan itu umumnya adalah para pejuang demokrasi, nasionalisme, sosial-demokrasi atau eko-sosial, sebagai lawan dan alternatif bagi ekonomi kapitalis. Mereka ingin melindungi warga dunia dan ekosistem dari dampak negatif globalisasi. Gerakan itu kemudian didukung oleh LSM hak asasi manusia, pejuang kamu buruh, pecinta lingkungan, kelompok feminis, pendukung imigrasi bebas, pendukung kebudayaan pribumi, keanekaragaman-hayati biodiversity, keanekaragaman-budaya, keamanan pangan, dan akhirnya pendukung perjuangan reformasi kapitalisme hlm. 489. Para aktifis itu khususnya menentang apa yang kami sebut sebagai penyalagunaan globalisasi. Lembaga-lembaga internasional seperti World Bank WB, International Monetary Fund IMF, Organization for Economic Cooperation and Development EOCD dan World Trade Organization WTO, menurut kami adalah promotor utama neoliberalisme yang tanpa etika dan karena itu harus dilawan. Begitu juga sejumlah lembaga “perdagangan bebas” seperti North American Free Trade Agreement NAFTA, Free Trade Area of the American FTAA, Multilateral Universitas Sumatera Utara Agreement on Investmen MAI dan General Agreement on Trade in Service GATS hlm. 490. Fakta perdagangan bebas itu mengakibatkan kesenjangan ekonomi antara negara kaya dan negara miskin, dan mereka hanya menguatkan negara-negara kaya di Utara dan menindas negara-negara miskin di Selatan. Dari laporan-laporan media internasional yang dibacanya di internet KTT G-8 dinilai berakhir tanpa hasil konkret sesuai dengan yang diharapkan. Mereka tetap dikecam sebagai negara-negara pengumbar janji palsu dan tak pernah merealisasikan bantuannya kepada negara-negara berkembang, terutama terhadap benua Afrika hlm. 495. Kartika adalah seorang idealis yang bertemu dengan Anggara di Jerman. Idealisme itu hidup dalam dirinya sebagai buah dari teladan dari ayahnya yang berani mengundurkan diri dari kursi Parlemen karena merasa tidak cocok dan tidak tahan dengan banyaknya kebohongan, kebobrokan yang terjadi di bangku Dewan Perwakilan Rakyat. Kartika adalah seorang periang, gigih, panjang akal, dan menjadi tokoh pendamping Anggara pada akhir cerita. Anggara yang didukung Kartika, akhirnya memutuskan untuk hanya mengabdikan karya, jiwa dan raga mereka untuk membantu, menyantuni membimbing, dan melindungi para korban kebodohan, dan korban pelbagi malapetaka dan kecelakaan di seluruh dunia hlm. 892. Setelah Kartika dan Anggara mengetahui bahwa bencana yang memusnahkan Daerah Khusus Ibukota Jakarta serta bencana tsunami aceh itu adalah proyek dari Ayah Anggara, atau mertuanya, mereka memutuskan untuk mengabdikan dirinya secara penuh untuk membantu dan mendukung para korban kebijakan politik dunia.

4.1.1.7 Prasetho Sutomo a. Visioner

Prasetho Sutomo adalah seorang pemimpin perusahaan yang berhasil mengembangkan jaringan informasi yang sangat besar. Sebagai seorang ayah dari Anggra, Prasetho mendidik Anggara dengan cukup ketat. Ia tidak mau melibatkan Anggara dalam perusahaannya, hal itu sama juga diberlakukan kepada semua keluarganya. Prasetho melakukannya untuk menghindari adanya korupsi, kolusi dan nepotisme. Sebagai seorang suami, Prasetho Sutomo dikenal sebagai pria yang bertanggung-jawab terhadap keluarganya dan memperlakukan istrinya dengan sangat baik. Namun ia tidak pernah mengatakan kepada Universitas Sumatera Utara istri pertamanya bahwa di Francis ia juga memiliki seorang istri dan telah memiliki dua orang anak yang kembar yaitu Indra dan Inka dari istrinya Dewi Mayastari. Prasetho Sutomo juga merupakan salah satu tokoh yang sangat berperan penting dalam membangun tatanan peradaban Indonesia. Ia adalah godfather di balik maraknya fenomena yang terjadi di Indonesia. Ia merupakan seorang yang visioner yang memiliki cita- cita sangat tinggi untuk membentuk tatanan Indonesia baru yang lebih beradap. Prasehto Sutomolah yang ternyata perancang dan sponsor bagi kehancuran DKI Jakarta yang mirip seperti sebuah bencana alam, yang dirangkai dengan teknologi tingkat tinggi. Sesuai dengan pengakuannya juga bahwa bencana di aceh pada tahun 2004 yang dikenal sebagai tsunami adalah hasil rekayasa Prasetho Sutomo dengan para pengikutnya. Semua itu dilakukannya semata-mata untuk memperbaiki, mengubah, dan meingkatkan derajat, kejayaan dan kesejahtraan bangsa Indonesia. Apa yang berhasil kami lakukan di Aceh pada 26 Desember 2004, kami ulangi dengan sukses di Jakarta pada 21 Mei bertahun-tahun lalu walau dengan ada sedikit penyimpangan yang tidak bisa kami antisipasi.. kata Sutomo hlm. 888. Sebuah proyek besar berkelanjutan untuk memperbaiki, mengubah, dan meningkatkan derajat, kejayaan, serta kesejahteraan bangsa dan negara kita, kata Sutomo hlm. 889. Prasetho Sutomo adalah orang yang tegar, penuh percaya diri dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip hidup yang tegas dan tegar.

b. Berkarisma

Dokumen yang terkait

MASALAH SOSIAL DAN STRUKTUR NOVEL TASBIH CINTA DILANGIT Masalah Sosial dan Struktur Novel Tasbih Cinta Di Langit Moskow Karya Indah El Hafidz: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implementasinya dalam Pengajaran Sastra di SMA.

1 24 19

MASALAH-MASALAH SOSIAL DALAM NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA.

0 2 38

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY TINJAUAN: SOSIOLOGI SASTRA.

0 0 12

PENDIDIKAN AQIDAH DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA PENDIDIKAN AQIDAH DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY.

0 0 14

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY: TINJAUAN Aspek Religius Dalam Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy Kajian Semiotik.

0 6 11

REPRESENTASI PERAMPASAN HAK HIDUP INDIVIDU YANG DIANGGAP TAPOL DALAM NOVEL MENCOBA TIDAK MENYERAH KARYA YUDHISTIRA A.N.M MASSARDI : Tinjauan Hegemoni Gramsci.

0 2 26

Inkonsistensi Tokoh Utama dalam Novel 180 Karya Muhammed Cevy Abdullah dan Noorca M. Massardi (An

0 0 9

Kata kunci: Kritik Sosial, Sosiologi Sastra, Novel Surat Cinta untuk Kisha. PENDAHULUAN - KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL SURAT CINTA UNTUK KISHA KARYA BINTANG BERKISAH

0 0 13

RELASI INTERTEKSTUAL ASPEK-ASPEK RELIGIUSITAS NOVEL DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY DAN NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY

0 0 9

ASPEK KEMANDIRIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SETELAH 17 TAHUN KARYA NOORCA M. MASSARDI KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA - repository perpustakaan

1 0 12